Tata Cara Wudhu Yang Benar Menurut Para Ulama

Berikut ini adalah tata cara melakukan wudhu yang baik dan benar berdasarkan ajaran dan pendapat para ulama, khususnya ulama salaf.

Mungkin banyak diantara kita yang masih ragu dengan wudhunya, atau bahkan belum mengetahui sama sekali tentang cara berwudhu yang benar. Kalau begitu, simak penjelasan dibawah ini dengan seksama agar dapat menambah wawasan kita tentang cara melakukan wudhu berdasarkan rukun dan sunnahnya.

Pengertian Wudhu
Salah satu cara untuk menghilangkan hadas, khususnya hadas kecil adalah dengan berwudhu. Oleh karena itu, wudhu sering kali dilakukan sebelum melaksanakan ibadah yang mengharuskan adanya kebersihan dan kesucian dari hadats kecil bagi orang yang hendak melaksanakan ibadah tersebut, contohnya adalah seperti ibadah shalat.

Perintah untuk berwudhu sebelum melaksanakan shalat, terdapat dalam surat Al-Maidah ayat ke enam: يَآ اَيُّهَا اٰمَنُوْآ إِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِ “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki”. Dari ayat tersebut, Fakhrudin Ar-Razi dalam Mafatihul Ghaib-nya mengatakan bahwa wudhu (bersuci) sangat berkaitan erat dengan perintah shalat. Dalam Salah satu pendapatnya, Ar-Razi mengatakan bahwa hukum berwudhu (bersuci) sebelum melaksanakan shalat adalah wajib (harus). Jika seandainya tidak ada air, atau tidak memungkinkan melaksanakan wudhu karena suatu udzur (halangan), maka boleh dilaksanakan dengan tayamum, yakni dengan debu (yang suci). Inti dari ayat diatas adalah melakukan ‘thaharah qabla shalat’ (bersuci sebelum shalat) menurut pendapat Fakhruddin Ar-Razi adalah wajib (harus). Karena untuk bertemu, menghadap, dan beribadah kepada Allah SWT, Dzat yang suci dan mencintai kesucian dan kebersihan tidak bisa dilaksanakan dalam keadaan tidak suci atau kotor (tanpa bersuci). Karena hal tersebut sangatlah tidak pantas sama sekali. Hal ini sejalur dengan arti dari kata wudhu itu sendiri. Hal ini senada dengan arti dari kata wudhu sendiri yang berasal dari kata wadha’ah yang berarti hasan wa bahjah (bagus dan indah atau elok). Sedangkan menurut syara’, yang dikutip dari kitab Al-Fiqh Al-Manhaji Ala madzhabis Syafi’i, wudhu adalah: اسم لفعل الذي هو استعمال الماء في أعضاء معينة مع النية “Sebuah nama (sebutan) untuk menunjukkan pekerjaan yang menggunakan air pada anggota anggota badan tertentu disertai dengan niat.” Apabila wawu-nya di baca fathah (wadhu’) maka artinya akan berbeda dengan wudhu. Wadhu adalah sebuah nama yang dipakai untuk menyebut alat yang digunakan untuk berwudhu, yakni air. Wudhu juga tidak selamanya diartikan sebagai sebuah ritual bersuci sebelum melaksanakan shalat atau beribadah yang lain. Dalam satu hadist disebutkan: توضؤوا مما غيرت النار Menurut hadist diatas wudhu berarti membasuh tangan dan mulut setelah makan. Dalam Lisanul Arab telah disebutkan bahwa: اراد به غسل الأيدي والافواه من الزهومة “Yang dimaksud kata ‘berwudhulah’ dalam hadits di atas adalah membasuh tangan dan mulut agar terbebas dari bau.” Dari beberapa penjelasan dan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa: Pengertian wudhu menurut bahasa, yaitu bersih dan indah. Sedangkan menurut istilah syariah islam, wudhu artinya adalah menggunakan air pada anggota badan (yang termasuk anggota wudhu) dan dengan cara-cara tertentu yang diawali dengan niat guna menghilangkan hadast kecil. Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya shalat. Orang yang hendak melaksanakan salat, diwajibkan untuk berwudhu terlebih dulu, karena tanpa berwudhu tidak akan sah shalatnya. Hukum berwudhu sebelum mengerjakan shalat adalah wajib, sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Tidak diterima shalat tanpa bersuci atau wudhu.” (HR. Muslim). “Bersuci atau berwudhu itu sebagian dari iman.” (HR. Muslim). Berwudhu memiliki banyak sekali manfaat dan keutamaannya sebagaimana yang telah banyak diterangkan dari sabda Nabi Muhammad SAW: “Barangsiapa yang berwudhu secara sempurna, maka dosa-dosanya akan gugur atau hilang di jasadnya hingga keluar juga dari bawah kuku-kukunya”. (HR. Muslim). “Sesungguhnya umatku kelak akan datang pada hari kiamat dalam keadaan muka dan kedua tangannya kemilau bercahaya karena bekas berwudhu.” Tata Cara Dan Doa Wudhu Seperti yang telah kita semua ketahui bahwa di dalam setiap gerakan wudhu, mempunyai bacaan doa-doa tersendiri, mulai dari doa ketika melihat air, membasuh muka, mencuci kedua tangan sampai siku-siku, membasuh sebagian kepala, sampai doa membasuh kedua kaki hingga mata kaki. Di dalam hadist Muslim dan Bukhari juga di riwayatkan bahwa Rasulullah SAW pada saat berwudhu juga membaca doa di setiap gerakan wudhu, dan membaguskan di setiap gerakan wudhunya. Berikut ini adalah hadis yang dimaksudkan diatas: من توضا فاحسن الوضوء خرجت خطاياه من جسده حتى تخرج من تحت اظفاره “Barangsiapa berwudhu dengan membaguskan wudhunya, maka keluarlah dosa-dosanya dari kulitnya sampai kuku jari-jemarinya.” (HR. Muslim). Berdasarkan hadits tersebut, jika ingin dosa-dosa kita keluar dari kulit sampai kuku tiap jari-jemari, Rasulullah SAW mencontohkan agar senantiasa berwudhu dengan membaguskan gerakan dan doa wudhunya. Adapun macam-macam gerakan, tata cara dan doa-doa dalam berwudhu adalah sebagaimana berikut ini. 1. Ketika melihat air Sebelum berwudhu atau lebih tepatnya saat pertama kali melihat air, kita disunnahkan untuk membaca basmalah terlebih dahulu (bismillaahirrahmaanirrahiim) kemudian membaca doa di bawah ini: بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرِّحِيْمِ “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.” اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى جَعَلَ الْمَاءَ طَهُوْرًا “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini suci lagi mensucikan.” 2. Mencuci tangan sampai pergelangan tangan Setelah berdoa saat pertama kali melihat air, basuhlah kedua tangan sampai pergelangan tangan sampai bersih hingga ke sela-sela jari sambil membaca doa: اَللّٰهُمَّ احْفَظْ يَدَيَّ مِنْ مَعَاصِكَ كُلِّهَا “Ya Allah peliharalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat pada-Mu”. 3. Berkumur Selesai membersihkan tangan, selanjutnya adalah berkumur-kumur dengan memasukkan air kedalam mulut sambil membersihkan gigi-gigi agar tidak ada bekas makanan yang menempel. Lakukan sebanyak 3 kali kumuran. Adapun doa berkumur-kumur adalah: اَللّٰهُمَّ اَعِنِّ عَلَي ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ “Ya Allah bantulah aku agar selalu berdzikir kepada-Mu dan selalu memperbaiki ibadah kepada-Mu.” 4. Membersihkan lubang hidung Selanjutnya adalah Istinsyaq atau memasukkan air ke lubang hidung, lalu istintsar (mengeluarkan kembali air). Lakukan sebanyak 3 kali pembersihan. Doa membersihkan lubang hidung: اَللّٰهُمَّ اَرِحْنِيْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَاَنْتَ عَنِّيْ رَاضٍ “Ya Allah berikan aku penciuman wewangian surga dan kepada engkau, terhadap diriku yang selalu meridhoi.” 5. Niat wudhu Niat wudhu adalah salah satu fardhunya wudhu. Niat wudhu dilakukan sebelum membasuh muka dan setelah membersihkan hidung. Adapun lafadz niat wudhu adalah: نَوَيْتُ رَفْعَ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِ لِاِسْتِبَاحَةِ الصَّلَاةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى “Saya berniat menghilangkan hadas kecil agar diperbolehkan shalat, fardhu karena Allah ta’ala.” 6. Membasuh muka Membasuh muka sebanyak 3 kali sampai batasan-batasannya. batasan muka atau wajah adalah mulai dari tempat tumbuhnya rambut di atas kening sampai ujung dagu, dan antara telinga kanan, sampai telinga kiri. Doa membasuh muka: اَللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ “Ya Allah putihkan wajah kepada hari menjadi putih berseri wajah-wajah kaum muslimin dan menjadi hitam legam wajah-wajah orang kafir.” 7. Mencuci kedua tangan sampai siku-siku Membasuh kedua tangan mulai dari ujung jemari, menyela-nyela jari, dan menggosok-gosokkan air ke lengan hingga siku. Lakukan kepada tangan kanan terlebih dahulu, lalu tangan kiri. Ulangi gerakan sebanyak 3 kali. Doa membasuh tangan kanan: اَللّٰهُمَّ اَعْطِنِيْ كِتَابِى بِيَمَيْنِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرًا “Ya Allah berikanlah kepadaku kitab amalku dari dari tangan kananku dan hisablah aku dengan penghisaban yang ringan.” Doa membasuh tangan kiri: اَللّٰهُمَّ لَا تُعْطِنِيْ كِتَابِى بِشِمَالِى اَوْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ “Ya Allah jangan engkau berikan kepadaku kitab amal dari tangan kiriku atau pada belakang punggungku.” 8. Membasuh sebagian rambut Basuhlah sebagian rambut di kepala sebanyak 3 kali basuhan. Boleh juga membasuh hingga seluruh rambut selama tidak melewati batasan kepala. Doa membasuh rambut: اَللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَي النَّارِ “Ya Allah haramkan rambutku dan kulitku atas api neraka.” 9. Membersihkan telinga Bersihkan telinga dengan cara membasuhnya sambil memasukkan jari telunjuk kedalam telinga, kemudian gosok-gosok sampai ke sela-sela telinga dan ibu jari (jempol) membersihkan bagian luarnya. Lakukan sampai 3 kali. Adapun doa membasuh telinga adalah: اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ الَّذِىْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهُ “Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang Yang mendengarkan nasehat dan mengikuti sesuatu yang terbaik.” 10. Mencuci kedua kaki sampai mata kaki Membasuh kaki sebanyak 3 kali sambil membersihkannya mulai dari ujung kaki, sela-sela jemari kaki, sampai mata kaki. Dahulukan membasuh kaki kanan terlebih dahulu atas kaki kiri. Doa membasuh kaki kanan: اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَي اَلصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ يَوْمَ تُثَبِّتُ فِيْهِ اَقْدَامَ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ “Ya Allah mantapkan kedua kakiku di atas titisan (sirotol mustaqim) pada hari dimana banyak kaki-kaki yang tergelincir.” Doa membasuh kaki kiri: اَللّٰهُمَّ لَا تَزِلُّ قَدَمِيْ عَلَي اَلصِّرَاطِ فِيْ النَّارِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ اَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ وَالْمُشْرِكِيْنَ “Ya Allah jangan engkau gelincirkan langkah (pendirianku) pada jalan neraka pada hari digelincirkan nya langkah (pendirian) orang-orang munafik dan orang-orang musyrik.” 11. Membaca doa sesudah wudhu Setelah semua gerakan di atas dilakukan dengan tertib (berurutan) tutuplah wudhu dengan membaca doa sesudah wudhu. Adapun lafadz doa sesudah wudhu adalah: اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ٠ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah. Ya Allah jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang sholeh.”