Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap Niat Doa Keutamaan Shalat Dhuha

Sholat dhuha adalah ibadah harian yang hukumnya sunnat di kerjakan. Sepantasnya setiap muslim dunia mengamalkan sholat dhuha setiap harinya. Bukan hanya Allah berikan fahala bagi yang mengerjakannya, tetapi shalat dhuha juga mengandung fadhilah tersendiri terutama dalam menarik rezeki. Dalam kamus al-ma’ani, Dhuha artinya cahaya matahari pagi, atau terangkat matahari. Ini sesuai dengan tata cara pelaksanaan sholat dhuha itu sendiri yang di kerjakan manakala matahari terangkat atau naik setinggi tombak (menurut pandangan mata).

Hadist tentang pentingnya sholat dhuha:

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث صيام ثلاثة أيام من كل شهر وركعتي الضحى وأن أوتر قبل أن أنام

Artinya: Dari Abu Hurairah RA. beliau berkata: Kekasihku Rasulullah SAW. mewasiatkan kepadaku dengan tiga perkar: Puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.

Jadi, karena sholat dhuha memiliki keutamaan dan fadhilahnya berdasarkan dalilnya. Maka sepantasnya kita mengetahui cara melaksanakan sholat sunnat dhuha yang luarbiasa ini. Maka, pada kesempatan ini elsholat.com akan mengupas tuntas tentang sholat dhuha berdasarkan sumber-sumber muktabar.

The elsholat.com Contents

Tata Cara Shalat Dhuha
Mengerjakan sholat dhuha sama seperti mengerjakan sholat lainnya, mempunyai aturan dan tata cara yng harus di ketahui sehingga amalan tidak sia-sia. Tata cara ini mencakup waktu sholat dhuha, jumlah rakaat sholat dhuha dan kaifiyatnya (tatacara).

Kapan Waktu Sholat Dhuha?
Waktu sholat dhuha pertama kali adalah ketika keluar matahari, namun sunat mengerjakan ketika matahari terangkat sebagaimana waktu shalat hari raya. Dalam kitab Syarqawi karangan syeikh Syarqawi disebutkan bahwa waktu terbaik mengerjakan shalat dhuha adalah ketika masuk 1/4 hari. Tujuannya adalah supaya dalam setiap 1/4 hari ada shalat yang di kerjakan. 1/4 yang pertama adalah subuh, 1/4 yang kedua adalah dhuha, 1/4 yang ketiga dhuhur dan 1/4 yang ke empat adalah asar. Sementara akhir waktu sholat dhuha adalah hingga tergelincir matahari.

konsultasisyariah.comRasulullah SAW. menggambarkan waktu sholat dhuha dalam sebuah hadist:

Zaid bin Arqam melihat orang megerjakan dhuha di awal pagi. Ia pun berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (orang yang taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)

Karena shalat dhuha termasuk sholat yang mempunyai waktu tesendiri, maka jika tidak dilakukan atau tertinggal disunnatkan untuk mengqadhanya di waktu lain sebagaimana sholat lima waktu yang apabila tidak di kerjakan maka berdosa dan wajib mengqadhanya.

Jumlah Rakaat Sholat Dhuha
Dalam kitab Raudhah, Imam Nawawi berkomentar bahwa rakaat sholat dhuha sekurang-urangnya adalah 2 rakaat. Sementara seafdhal-afdhalnya adalah 8 rakaat dan sebanyak-banyaknya adalah 12 rakaat. Jadi, jika ingin mengerjakan sebaiknya kita melakukanya sebanyak 8 rakaat, jika tidak sanggup, lakukanlah 4 rakaat karena empat rekaat adalah sekurang-kurang sempurna, kemudian enam rakaat dan paling afdhal adalah 8 rakaat. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW. bersabda:

خبر أبي ذر رضي الله عنه: قال النبي – صلى الله عليه وسلم -: إن صليت الضحى ركعتين لم تكتب من الغافلين، أو أربعا كتبت من المحسنين، أو ستا كتبت من القانتين، أو ثمانيا كتبت من الفائزين، أو عشرا لم يكتب عليك ذلك اليوم ذنب، أو ثنتي عشرة بنى الله لك بيتا في الجنة
رواه البيهقي

Rasulullah s.a.w. bersabda jika engkau mengerjakan Shalat Dhuha sebanyak dua rak’at maka engkau tidak akan ditulis dalam golongan orang-orang yang lalai. Atau engkau kerjakan enam raka’at maka engkau akan dituliskan dalam golongan qaanitiin (orang-orang yang taat) atau delapan raka’at maka engkau akan dituliskan dalam golongan faaiziin (orang-orang yang mendapat kemenangan) atau sepuluh raka’at maka tidak akan dituliskan dosamu pada hari tersebut atau dua belas raka’at maka Allah akan membangun sebuah istana untukmu di dalam syurga. (H.R. al-Baihaqi).

Pengerjaan sholat dhuha tergantung pada jumlah rakaat yang akan di lakukan. Bisa di lakukan dengan dua rakaat sekali salam atau empat rakaat sekali salam, enam, delapan atau dua belas rakaat sekali salam tanpa duduk tahiyat awal. Namun, yang lebih baik adalah dilakukan dua rakaat sekali salam karena ada hadist dari Ummi Hani’ sebgai beriktu:

لخبر أم هانئ قالت: صلى النبي – صلى الله عليه وسلم – سبحة الضحى ثمان ركعات، يسلم من كل ركعتين

Artinya: Nabi SAW. melakukan shalat dhuha delapan rakaat dan beliau melakukan salam tiap dua rakaat.

Niat Sholat Dhuha
Niat adalah hal penting dalam setiap urusan karena tanpa niat maka sia-sia urusan tersebut, kecuali pada beberapa hal yang memang tidak di perlukan niat. Jadi, niat adalah bagian dari shalat itu sendiri atau disebut dengan rukun shalat. Maka berniat dalam takbiratul ihram adalah wajib walaupun itu dalam shalat sunnat. Niat adalah kasad (perencanaan) melakukan sesuatu dalam hati menyertai dengan perbuatan, kalau dalam shalat tempat niat itu adalah pada takbiratul ihram.

Dalam mazhab syafi’e juga disunnatkan melafalkan niat tersebut dengan tujuan memudahkan hati terhadap niat. Berikut bentuk niat shalat dhuha jika dilakukan dua-dua rakaat.

أصلى سنة الضحى ركعتين لله تعالى

Sahaja aku shalat sunnat dhuha dua rakaat karena Allah Ta a’la

Bacaan Surat dalam Sholat Dhuha
Dalam kitab i’anatu thalibin, Syeikh Jalal As Sayuthi menyebutkan bahwa pada rakaat pertama setelah fatihah afdhal untuk di bacakan surat (والشمس) hingga sempurna. Pada rakaat kedua setelah fatihah afdhal di bacakan surat “والضحى” hingga sempurna. Namun syeikh Muhammad Ramli menyebutkan bahwa pada rakaat pertama disunnatkan membaca surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua setelah fatihah di sunnatkan membaca surat al-ikhlash.

Maka, syeikh sayid Bakri Syatha dalam kitab i’anatuth thalibin mengatakan bahwa yang paling baik adalah mengamalkan dengan kedua pendapat ulama di atas yaitu menggabungkan pendapat As-Syuthi dan pendapat Ar-Ramli. Jadi, disunnatkan membaca surat والشمس dan والكافرون setelah fatihah pada rakaat pertama dan surat والضحى dan الإخلاص pada rakaat kedua setelah fatihah. Selanjutnya, pada rakaat lain daripada rakaat dhuha dibacakan surat al kafirun dan al ikhlash.

Sholat dhuha, berjamah atau tidak?
Sholat Dhuha tidak disunnatkan berjamaah, namun jika di kerjakan secara berjamaah tidak dimakhruhkan bahkan lebih baik di kerjakan secara berjamaah jika bermaksud untuk memberikan pengajaran atau contoh tata cara sholat dhuha.

Namun, dalam hal ini orang yang melakukan tidak di berikan fahala berjama’ah layaknya melakukan jamaah pada shalat yang di sunnatkan untuk berjamaah.

Do’a Sholat Dhuha
Setelah shalat dhuha kita di anjurkan untuk membacakan do’a khusus untuk shalat dhuha sebagaimana yang telah di rumuskan oleh para ulama dalam kitab-kitab muktabarah. Maka, kita sering mendengarkan do’a shalat dhuha sebagai berikut:

اللهم إن الضحاء ضحاؤك، والبهاء بهاؤك، والجمال جمالك
والقوة قوتك، والقدرة قدرتك، والعصمة عصمتك اللهم إن كان رزقي في السماء فأنزله، وإن كان في الأرض فأخرجه، وإن كان معسرا فيسره، وإن كان حراما فطهره، وإن كان بعيدا فقربه، بحق ضحائك وبهائك وجمالك وقوتك وقدرتك آتني ما آتيت عبادك الصالحين

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Keutamaan dan Fadhilah Sholat Dhuha
Walaupun hukumnya sunnat, namun fadhilah yang terkandung dalam shalat dhuha sangat luarbiasa sekali. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Diampuni dosa
Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW. dalam hadist berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” مَنْ حَافَظَ عَلَى سُبْحَةِ الضُّحَى غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ ، وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ “

Artinya: Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW. bersabda: Siapa saja yang menjaga sholat dhuha niscaya di ampunkan baginya dosa-dosanya sekalipun dosa tersebut lebih banyak daripada buih di lautan.

2. Masuk Surga melalui pintu khusus
وروى الطبراني عن أبي هريرة رضي الله عنه: إن في الجنة بابا يقال له الضحى، فإذا كان يوم القيامة نادى مناد: أين الذين كانوا يديمون على صلاة الضحى؟ هذا بابكم فادخلوه برحمة الله

Di riwayatkn dari Abu Hurairah Ra. bahwa dalam surga memiliki satu pintu yang disebut pintu dhuha. Pada hari kiamat di panggilkan; dimana orang yang selalu melakukan shalat dhuha? Ini pintu kalian, masuklah ke dalam surga melaluinya dengan rahmat Allah SWT.

3. Digolongkan sebagai orang yang taubat
Dalam hadist riwayat Hakim, Siapa saja menunaikan shalat dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah.

“Tidaklah seseorang selalu mengerjakan sholat dhuha kecuali ia tergolong sebgai orang yang bertaubat”. Hadist Riwayat Hakim.

4. Allah memudahkan rezekinya
Siapa yang mengekalkan atau mengerjakan shalat dhuha setiap hari, maka Allah akan mencukupinya di sisa harinya.

“Wahai Anak Adam janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat shalat dalam mengawali harimu, niscay Allah akan mencukupimu di akhir hari mu”, Hadit Riwayat Abu Darda’.

5. Orang yang mengerjakan Dhuha telah bersedekah
Setiap orang yang mengerjakan shalat dhuha, ia telah bersedekah.

“hendaklah setiap kamu bersedekah untuk setiap ruas badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan sebgai ganti dari semua itu cukuplah hanya dengan mengerjakan dua rakaat sholat dhuha.” Hadist riwayat Muslim.