Peristiwa Hari Ini Percobaan Pembunuhan Soekarno Hingga Kecelakaan Pesawat Lion Air

BERBAGAI peristiwa penting dan bersejarah pernah terjadi pada 30 November. Salahnya upaya pembunuhan terhadap Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno di Perguruan Cikini (Percik) Jakarta Pusat, tempat putra-putrinya bersekolah.

Selain peristiwa Granat Cikini, 30 November juga mengingatkan akan peristiwa kecelakaan Pesawat Lion Air MD 82 JT538 yang tergelincir saat mendarat di Bandara Adisumarmo, Surakarta, Solo, Jawa Tengah.

Berikut Okezone merangkum beberapa peristiwa penting yang pernah terjadi pada 30 November dikutip dari Wikipedia.org.

1. Granat Cikini

Presiden Soekarno sedikitnya pernah mengalami tujuh kali upaya percobaan pembunuhan. Untuk pertama kalinya, pada 30 November 1957, Soekarno mengalami percobaan pembunuhan di Perguruan Cikini Jakarta Pusat, tempat putra-putrinya bersekolah (Guntur, Guruh, dan Megawati).

BACA JUGA: Peristiwa Hari Ini : Hari Lahir Korpri hingga Indonesia Rebut Selayar dari Belanda

Saat itu Presiden Soekarno datang dalam rangka perayaan ulang tahun Percik ke-15. Namun, tak disangka jika perayaan ulang tahun yang meriah dan dipenuhi dengan keceriaan ana-anak itu justru berubah menjadi tragedi yang dipenuhi dengan tangis ketika komplotan teroris muncul dan melemparkan granat ke arah Presiden Soekarno.

Granat tiba-tiba saja meledak di tengah pesta penyambutan Presiden. Beruntung Soekarno beserta putra-putrinya selamat. Namun, sembilan orang tewas dan 100 orang terluka, termasuk puluhan murid, pengawal presiden dan Direktur Perguruan Cikini, Sumadji Muhammad Sulaimani, yang mengalami luka parah. Akibat kejadian tersebut tiga orang ditangkap, mereka adalah perantauan dari Bima yang dituduh sebagai antek teror gerakan DI/TII.

2. Kecelakaan Pesawat Lion Air

Pada 30 November 2004, pesawat MD-82 milik Lion Air dengan kode penerbangan JT 538 tergelincir saat mendarat di Bandara Adisumarmo, Surakarta.

BACA JUGA:Peristiwa Hari Ini: Berdirinya Persija Jakarta

Pesawat tersebut lepas landas dari Jakarta dengan tujuan Surabaya (transit di Solo) pada pukul 17.00 WIB dengan membawa 146 penumpang. 26 orang tewas dan 61 orang lainnya luka-luka. Beberapa pengurus NU, termasuk Ketua Komisi VIII DPR, KH Yusuf Muhammad, juga menjadi korban penumpang yang meninggal.

Pesawat tersebut patah di tengah. Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), penyebab kecelakaan adalah karena landasan pacu yang tergenang air sehingga pesawat tergelincir dan tidak dapat dikendalikan.