Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli Beserta Manfaat Contoh Cabang

Pengertian Filsafat – Mungkin Anda pernah memikirkan bagaimana beberapa sesuatu dapat terjadi di alam semesta ini. Hal itu mungkin membuat sebagian dari Anda merasa berat ketika memikirkan itu karena hal tersebut berada di luar penalaran pikiran manusia. Ilmu yang mempelajari metafisikam logika, etika, estetika, retrologi dan politik disebut dengan filsafat.

Dunia ini memang memiliki banyak filsuf ternama yang memiliki banyak jasa dengan karya-karya mereka dalam bidang ilmu pengetahuan. Tidak mudah juga bagi para filsuf saat pertama kali memahami filsafat, karena seseorang tersebut memerlukan pemikiran lurus dan kritis dalam menghasilkan solusi dari masalah yang ditemukan dan dihadapi.

Pengertian Filsafat Menilik pengantar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat merupakan sebuah kajian ilmu menggunakan teori yang terkenal atau lebih dikenal dengan istilah filosofi. Filsafat dan filsofis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain karena keduanya merupakan satu bagian.

Pengertian filsafat secara umum atau pada umumnya bisa diartikan sebagai suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) dalam memberikan suatu pandangan hidup menyeluruh yang berdasarkan refleksi dari pengalaman hidup atau pengalaman ilmiah.

Disebut sebagai ilmu pengetahuan karena filsafat memiliki logika, metode dan sistem. Akan tetapi, ilmu filsafat berbeda dari kebanyakan ilmu pengetahuan yang membahas kehidupan lainnya karena objek ilmu filsafat sangatlah luas.

Filsafat bisa diartikan sebagai ilmu yang berusaha mencari sedalaml-dalamnya sebab terhadap sesuatu berdasarkan rasio dan pikiran. Filsafat juga merupakan sebuah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang, hal ini dikarenakakan filsafat merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.

Filsafat secara Etimologi
Pengertian Filsafat Secara etimologis kata filfasat dapat diartikan sebagai cinta dan kebijaksanaan atau cinta pada pengetahuan yang bijaksana. Dapat diartikan pula sebagai cinta secara mendalam akan kebijaksanaana atau cinta sedalam-dalamnya akan kearifan atau pandangan dan kebenaran (love of wisdom or love of the vision of truth).

Dalam bahasa Arab, kata filsafat memiliki arti yang sepadan dengan kata falsafah atau dalam bahasa Inggris sama dengan philosphy. Phlosophie dalam bahasa Perancis dan Belanda dan philoshophier dalam bahasa Jerman. Pada umumnya semua kata berasal dari bahasa latin philosophia yang merupakan sebuah kata benda hasil dari kegiatan philoshopien sebagai kata kerjanya.

Bahasa Latin Philosophia tersebut berasal dari bahasa Yunani, gabungan antara kata philen (mencintai) atau philia (persahabatan, atau tertarik kepada…) dan sophos (kebijaksanaan, ketrampilan, pengalaman praktis, dan intelgensi).

Sebagaimana kata yang yang hampir sama dengan philen dan sophos juga dijumpai dalam bahasa Latin, yaitu philos (teman atau sahabat) dan sophia (kebijaksanaan).

Hubungan Filsafat dengan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Pengertian Filsafat Dalam pengkajian sebuah ilmu, pemikiran memiliki peran yang sangat penting, hal ini dikarenakan agar kita dapat menemukan kebenaran yang hakiki. Akan tetapi, hal ini membutuhkan proses dan tidaklah mudah.

Beberapa filsuf dapat menemukan solusi dengan pemikiran yang mereka miliki, singkatnya seorang yang berkecimpung dan mempelajari ilmu harus mempunyai keselarasan terhadap manusia, Tuhan dan ciptaan lainnya yang berada di dunia.

Beberapa ahli menyebut filsafat sebagai pangkal ilmu dari segala ilmu pengetahuan yang ada. Hal ini dapat menjelaskan mengapa filsafat disebut sebagai sebuah ilmu yang mempelajari hakikat mengenai kebenaran di segala bidang. Sementara filsafat memiliki arti yang lebih umum lagi dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang.

Dari sinilah lahirrnya beberapa cabang ilmu lain seperti ilmu pendidikan, ilmu bisnis, ekonomi, hukum, pancasila dan yang lainnya. Pengertian filsafat ilmu adalah hasil pemikiran mengenai permasalahan yang berkaitan dengan ilmu. Misalnya, cara mencapai tujuan dari pengetahuan dan mengetahui permasalahan yang terjadi.

Akan tetapi dari hubungan filsafat dan ilmu pengetahuan juga menimbulkan suatu persoalan atau masalah bagi seseorang dalam hidupnya dengan sesuatu yang erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Filsafat mampu menjadi teknik analisis jika seseorang tidak mampu memecahkan masalah atau menemukan jawaban atas persoalan dengan ilmu pengetahuan.

Salah satu contohnya adalah pendidikan yang menjadi masalah hidup dan kehidupan manusia. Sejatinya proses pendidikan berkembang bersama proses kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah kesatuan proses.

Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang sadar akan kemanusiaannya, dalam membimbing melatih, mengajar serta menanamkan nilai-nilai dasar kehidupan kepada generasi muda. Hal itu dberikan guna nantinya manusia menjadi sadar dan bertanggungng jawab akan tugas-tugas hidup sebagai seorang manusia.

Analisa filsafat sangat diperlukan jika seorang menemui persoalan-persoalan soal pendidikan dan kehidupan yang tidak mungkin terjawab dengan analisa ilmiah, berikut beberapa masalah pendidikan yang memerlukan analisa filsafat dan pemikiran yang mendalam.

1. Pertama dan yang paling mendasar adalah apakah hakikat pendidikan, mengapa pendidikan tersebut harus diperlukan manusia dan merupakan hakikat hidup manusia, serta bagaimana hubungan antara pendidikan dengan hidup dan kehidupan manusia.
2. Apakah pendidikan berguna untuk kepribadian manusia, apakah hal tersebut menentukan kepribadian manusia.
3. Apa sebenarnya tujuan pendidikan itu, apakah untuk individu, atau untuk kepentingan masyarakat. Apakah pendidikan dipusatkan untuk membentuk kepribadian manusia atau untuk membina masyarakat.
4. Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap pendidikan itu, dan sampai dimana tanggung jawab tersebut. Bagaimana hubungan tanggung jawab tanggung jawab pendidikan terhadap manusia dewasa.

Tidak semua masalah pendidikan dapat dipecahkan dengan analisa ilmiah semata-mata. Banyak diantara masalah seperti contohnya beberapa diatas yang mampu ditemukan jawabannya dengan menggunakan analisa filsafat. Masalah pendidikan yang merupakan pertanyaan filosofis juga memerlukan pendekatan filosofis pula dalam memcahkannya.

Analisa filsafat terhadap masalah-masalah tersebut dapat disusun secara sistematis menggunakan teori-teori pendidikan disamping jawaban itu yang telah dikemukakan oleh aliran filsafat tertentu.

Hal itu menunjukkan pandangan-pandangan tertentu yang juga akan memperkaya teori-teori pendidikan tadi. Demikianlah terdapat hubungan fungsional antara filsafat dengan pendidikan khususnya terdapat teori pendidikan.

Filsafat menurut Para Ahli
Pengertian Filsafat Menurut Notonogo, filsafat merupakan objek alami yang sudah pasti dan tidak dapat diubah, jadi hasil peneraan ilmu pikir merupakan susuatu yang diyakini kebenarannya. Diakui memang tidak mudah mencapai tujuan melalui pola pikir yang sistematis, hal ini memerlukan proses yang cukup lama dan tak sederhana.

Itulah hasil pemikiran dari beberapa filsuf tersohor dari berbagai dunia yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan persolan.

John Brubacher menyebut filsafat berasal dari kata filos dan sofia bahasa Yunani yang berarti cinta dan kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu makna tersebut dapat diartikan sebagai cinta belajar pada umumnya, dalam proses pertumbuhan ilmu pengetahuan (sains) hanya terdapat dalam apa yang kita kenal dengan filsafat. Inilah alasan mengapa filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan.

Menurut Dogobel Runes, filsafat merupakan penjelasan rasional dari sesuatu, prinsip-prinsip umum yang menerangkan segala fakta dalam pengertian tidak dibedakan dengan sains. Menurut Soetrionon dan Rita Hanafie, pengertian filsafat secara umum adalah pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.

Menurut Dr. M J, Langeveld, pengertian filsafat terdiri dari tiga lingkungan masalah, lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam, dan seterusnya), lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan dan logika) dan lingkungan masalah nilai (teori nilai etika yang dinilai berdasarkan religi).

Filsafat menurut Aristoteles
Pengertian Filsafat Ilmu filsafat lahir pada zaman Yunani kuno, pada masa itu filsafat telah mengalami perkembangan dan juga penekanan terhadap suatu aspek yang berbeda. Fisafat cenderung menggunakan akal dan hati pada proses berpikir manusia. Selain pada Yunani kuno, ilmu filsafat juga mengalami perkembangan pada abad pertengahan, abad modern, dan pasca modern.

Aristoteles lahir di Kota Stagira, Macedonia pada 384 SM, pada usianya yang ke-17 tahun, ia pergi ke Athena untuk belajar di Akademi Plato. Ia tinggal di Athena selama 20 tahun, hingga sosok terkenal Plato wafat. Setelah sejak saat itu, minat Aristoteles mempelajari ilmu filsafat.

Sementara itu, minatnya terhadap ilmu turun dari sosok sang ayah yang merupakan seorang dokter ternama di kota kelahirannya.

Apabila kebanyakan manusia melakukan pengamatan secara sistematik terhadap berbagai aspek kehidupan yang mereka jalani, maka ia akan mendapatkan keuntungan dalam memaknai hidup mereka.

Pengamatan tidak hanya dilakukan secara empiris, tetapi juga mealui pengalaman hidup dan pemikiran logis. Sehingga menghasilkan kesimpulan yang lebih rasional tanpa unsur mistis. Itulah pemikiran Aristoteles yang sukses mempengaruhi pertumbuhan peradaban di barat.

Aristoteles merupakan seorang filsuf dan ilmuan besar pada masa kuno, saat manusia pertama kali mengenal potensi besar yang terdapat di dalam dirinya. Aristoteles menjadi pelopor dari perkembangan studi mengenai logika formal serta berbagai bidang filsafat keilmuan lainnya.

Aristoteles meyakini bahwa dalamss setiap aspek kehidupan manusia, hal itu dapat dijadikan objek pemikiran dan analisis. Dia juga menekankan bahwa alam semesta tidak dikendalikan secara kebetulan oleh sesuatu yang disebut dengan sihir, ataupun kehendak sang pencipta melainkan juga diatur oleh peraturan atau hukum nasional.

Bagi Aristoteles, filsafat adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas yang ada pada segala benda. Dia menitik beratkan, filsafat memiliki sifat ilmu sekali. Untuk hal itu tugas penyelidikan tentang sebab sekarang telah dibagi oleh filsafat dengan ilmu.

Karya ilmiah yang dibuat Aristoteles juga telah dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan sebelum muncul penelitian oleh ilmuwan modern. Jauh sebelum itu, seorang Arsitoteles telah menulis tentang astronomi, ilmu hewan, ilmu bumi, ilmu batuan, fisika, anatomi. fisiologi, dan beberapa bidnang pengetahuan yang dikenal oleh bangsa Yunani.

Aristoteles dianggap sebagai seorang filsuf yang menghaslkan banyak pemikiran dan memberikan sumbangan terhadap bidang filsafat, sebagai cikal bakal dari ilmu pengetahuan. Aristoteles juga banyak menulis mengenai etia dan metafisika, psikologi dan ekonomi, teologi dan politik serta rentan retorika dan estetika.

Hubungan Filsafat dengan Cabang Ilmu
Pengertian Filsafat Seperti yang dijelaskan diatas bahwa filsafat merupakan sebuah kajian ilmu, teori yang digunakan untuk memahami ilmu ini terkenal atau dikenal dengan istilah filosofi. Filsafat dan filosofi tidak dapat dipisahkan karena keduanya merupakan satu bagian. Teori inilah yang digunakan oleh para filsuf dalam menemukan jawaban yang sedang dicari atas masalah yang terjadi.

Pada kajian ilmu filsafat, pemikiran berperan sangat penting karena untuk menemukan kebenaran yang hakiki membutuhkan proses yang tidaklah mudah. Akan tetapi beberapa filsuf dapat menemukan solusi dengan pemikiran yang mereka miliki, tentunya hal itu sesuai karena kegiatan mereka yang berkecimpung dan mempelajari ilmu tersebut.

Salah satu cabang filsafat yang sering ditemui adalah ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu merupakan hasil pemikiran mengenai masalah yang terjadi yang berkaitan dengan ilmu. Misal, cara mencapai tujuan dari pengetahuan dan mengetahui permasalahan yang terjadi.

Jadi, dapat dikatakan bahwa solusi untuk memecahkan persoalan itu dapat dihasilkan dari sebuah perenungan. Karena itulah tujuan mempelajari ilmu ini, meski memiliki sifat abstrak dari sinilah lahirnya beberapa ilmu pengetahuan.

Manfaat Filsafat
Pengertian Filsafat Berfilsafat adalah cenderung merenung, orang yang tengah bersfilsafat diibaratkan seperti seseorang yang memandang ke langit ketika malam hari, melihat para penghuni langit dan merenungkan hakekat dirinya dalam lingkungan semesta.

Hamlet mengatakan ‘Ah horaito, masih banyak lagi di langit dan di bumi, selain yang terjaring dalam filsafatmu’. Seorang yang merasa sudah memilik ilmu sangat tinggi dan memandang rendah orang lain adalah orang yang picik, bahkan ia akan meremehkan moral, agama dan estetika.

Dari hal tersebut kita menyadari bahwa semua pengetahuan yang sekarang ada dimulai dari spekulasi. Dari serangkaian spekulasi kita dapat memilah pemikiran apa yang dapat diandalkan, titik pengetahuan mana yang dapat kita gunakan untuk menjelajah pengetahuan. Dengan demikian kita akan mengetahui manfaat yang terkandung dalam filsafat untuk hidupd dan kehidupan manusia.

Filsafat memiliki pengaruh tak lansung yang penting terhadap kehidupan masyarakat luas termasuk mereka yang tidak pernah belajar atau mengetahui tentang filsafat. Hal itu dikarenakan filsafat memiliki berbagai cara penyampaian, misalnya melalui khotbah, literatur, surat kabar dan juga dari pembicaraan sehari-hari.

Dr Oemar A. Hosein mengungkapkan bahwa ilmu memberikan kita pengetahuan dan filsafat memberi kita hikmah. Filsafat memberikan kepuasaan pada keinginan manusia tentang pengetahuan yang tersusun tertib dengan kebenaran.

Sementara itu, Radhakrishnan menyebut bahwa tugas utama filsafat bukanlah sekadar mencerminkan semangat masa ketika kita hidup, tetapi juga membimbingnya agar maju. Maju dalam pemikiran dan menjalani kehidupan sebagai seorang manusia di muka bumi.

Radhakrishnan juga menambahkan fungsi filsafat itu kreatif, menerapkan nilai, menerapkan tujuan, menentukan arah dan menuntun kepada jalan baru. Secara kongkrit, manfaat mempelajari filsafat adalah sebagai berikut.

1. Filsafat menolong dan mendidik.
2. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan dalam hidup.
3. Filsafat memberikan pandangan yang luas.
4. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri.
5. Filsafat memberikan dasar baik untuk hidup (etika) dan untuk ilmu pengetahuan lain seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.

Filsafat dan Kebijaksanaan Praktis
Pengertian Filsafat Filsafat juga telah dihubungkan dengan kebijaksanaan praktis dan teoritis, sebenarnya kebehrhasilan dalam filsafat teoritis belum memberikan jaminan seseorang akan menjadi filosofis dalam pengertian praktis atau bertindak dan merasakannya dengan benar pada situasi yang praktis.

Salah satu filsuf ternama, Sokrates memiliki doktrin favorit yang menyatakan bahwa jika kita mengetahui kebaikan kita harus mengerjakannya. Akan tetapi, doktrin ini hanya berlaku jika kita menghadapi realisasi dari apa yang kita ketahui secara terotitis dengan memasukan semangat pada situasi tersebut.

Filsafat bukanlah jaminan kebenaran berperilaku atau kebenaran penyesuaian emosi pada keyakinan filosofis. Dari segi kognitif, filsafat pun tidak dapat memberitahu apa yang seharusnya dilakukan seseorang dalam menghadapi suatu masalah mereka. Selain prinsip-prinsip filsafat, kita juga perlu membutuhkan pengetahuan empiris mengenai fakta yang relevan.

> Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih

Pengertian Filsafat