Pengertian Ekonomi Keluarga KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKAH. Pengertian ekonomi keluarga Istilah ekonomi keluarga harus didahului dengan penjelasan tentang konsep ekonomi. Pengertian ekonomi menurut Abdullah Zaky Al-Kaaf

Ekonomi secara epistemology, berasal dari oikonomia (greek atau Yunani), kata

oikonomia berasal dari dua kata oikos yang berarti rumah tangga dan nomos

berarti aturan. Jadi ekonomi adalah ilmu yang mengatur rumah tangga, yangdalam bahasa Inggris disebut sebagai economics.44

Sementara dalam bahasa Arab menurut Ahmad Muhammad Al-Assal dan Fathi

Ahmad Abdul Karim

Bahasa Arab dinamakan mu’amalah Maddiyah, ialah aturan-aturan tentang pergaulan-pergaulan dan perhubungan manusia mengenai kebutuhan hidupnya,lebih tepat lagi dinamakan iqtishad. Iqtishad ialah mengatur soal-soal penghidupan manusia dengan sehemat-hematnya dan secermat-cermatnya.45

Ekonomi adalah salah satu bidang ilmu sosial yang membahas dan mempelajari tentang kegiatan manusia berkaitan langsung dengan distribusi, konsumsi dan produksi pada barang dan jasa. Ekonomi juga biasa di artikan sebagai ilmu yang mempelajari upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara perorangan maupun kelompok dengan menggunakan segala fasilitas yang berhubungan dan mendukung usaha dilakukannya kegiatan ekonomi dengan maksud agar memperoleh kesejahteraan atau kemakmuran.

44

Samuelson, Ilmu Ekonomi Makro, (Jakarta:Media Global Edukasi, 2004), h.3. Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Cet.I ; Bandung : CV.Pustaka Setia, 2002), h.19.

Ahli ekonomi memberikan pengertian tentang ekonomi yang berbeda-beda tetapi pada dasarnya pengertian itu mengandung makna yang sama. Pengertian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia perseorangan (pribadi), kelompok (keluarga, suku bangsa, organisasi) dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang dihadapkan pada sumber yang terbatas.46

2. Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok masyarakat (dapat berbentuk badan hukum maupun tidak serta dapat pula berbentuk penguasaan atau pemerintah) dalam memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan material maupun spiritual (jasmani dan rohani) dimana kebutuhan tersebut cenderung mengarah menjadi tidak terbatas, sedangkan sumber pemenuhan kebutuhan tersebut sangat terbatas.47

3. Ekonomi adalah sesuatu yang membahas tentang kebutuhan kebutuhan manusia dan sarana-prasarana pemenuhannya (ilmu yang membahas tentang produksi dan kualitasnya serta bagaimana menentukan dan memperbaiki saranaprasarananya).48

Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Sedangkan keluarga diartikan sebagai suatu masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Hubungan antara Ahmad Muhammad Al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem Prinsip Dan Tujuan Ekonomi Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 1999), h.9. M.Rusli Karim, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, (Yogyakarta : PT.Tiara Wacana Yogya Bekerja Sama dengan P3EL UII, 1993), h.3. Tagyudin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, (Jakarta : Risalah Gusti, 1996), h. individu dengan kelompok disebut primari group. Kelompok yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat dan fungsi keluarga tidak hanya sebatas sebagai penerus keturunan. Namun masih banyak hal mengenai kepribadian yang dapat diruntut dari keluarga.

Keluarga biasanya terdiri dari seorang individu (suami) dan individu lainnya (istri dan anak-anaknya) yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi segala rasa baik suka maupun duka dalam kehidupan dimana menjadikan keeratan dalam sebuah ikatan luhur hidup bersama.

Kewajiban keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal keluarga hendaknya :

1. Selalu menjaga dan memperhatikan cara pandang individu terhadap kebutuhan-kebutuhan pokoknya, baik itu bersifat organik maupun yang bersifat psikologis.

2. Mempersiapkan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pendidikan artinya keluargalah yang mempunyai tanggungjawab moral pada pendidikan anggota keluarga.

3. Membina individu kearah cita-cita dan menanamkan kebiasaan yang baik dan benar untuk mencapai cita-cita tersebut.

4. Sebagai modal dalam mesyarakat yang menjadi acuan baik untuk ditiru dan menjadi kebanggaan masyarakat setempat.49

Fungsi keluarga yang lain adalah berkembang biak mensosialisasikan atau mendidik anak, menolong,melindungi atau merawat orang tua/jompo.50 Pendapat lain mengatakan fungsi keluarga meliputi pengaturan seksual, reproduksi, sosialisasi, pemeliharaan dan kontrol social. Darmansyah M., Ilmu Sosial Dasar ( ISD), (Surabaya : PT Usaha Nasional, 1986), h. M. Munandar Solaeman MS. Ilmu Sosial Dasar, (Teori dan Konsep Ilmu Sosial), (Edisi Revisi ;Bandung Eresco, 1995), h.55. Fungsi keluarga dapat terlaksana dengan baik dalam kehidupan dan kemakmuran tercapai, maka kesejahteraan hidup kelurga akan terwujud. Adapun kemakmuran yang dicapai keluarga dibidang ekonomi dapat menaikkan tingkat kemampuan, memiliki sesuatu yang dihargai dalam kehidupan masyarakat dan melahirkan lapisan sosial yang mempunyai kedudukan tingkat/ atas. Dengan adanya perbedaan tingkatan atau lapisan sosial ekonomi yang terdapat disetiap keluarga mempunyai gaya berbeda dan bervariasi sesuai kemampuan pendapatan setiap keluarga sendiri.

Ekonomi keluarga merupakan salah satu unit kajian ekonomi pada unit paling kecil (keluarga) dari system ekonomi yang lebih besar, semisal perusahaan dan negara.52

Ekonomi keluarga dari suatu masyarakat sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan kesejahteraan dari anggota keluarga itu sendiri serta masyarakat lingkungan. Adapun yang dinamakam sejahtera, aman, tentram dan bahagia ialah apabila keluarga itu dapat terpenuhi semua kebutuhan-kebutuhannya.

Keutuhan atau ketahanan keluarga dipengaruhi oleh factor ekonomi dalam pengambilan keputusan keluarga, seiring arus modernisasi dan informasi yang cepat, kebutuhan konsumsi keluarga yang makin tinggi mendorong keinginan keluarga untuk meningkatkan daya beli dan mengurangi beban tekanan ekonomi. I. Faktor Yang Menentukan Ekonomi Keluarga

Faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya ekonomi keluarga, yaitu : 1. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan dilihat dari jenjang pendidikan formal terakhir yang ditempuh selain itu juga pendidikan informal yang pernah diikuti berupa kursus dan lain-lain. Karena tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kerja dan tentunya juga pendapatan yang diperoleh.

Tabel. 2.1. Efek Pendidikan Pada Pendapatan

Tingkat Pendidikan Rata-rata Pendapatan

Perempuan Laki-laki Dibawah SMA 1.000.000,00 1.100.000,00 SMA 1.500.000,00 1.600.000,00 Diploma 2.000.000,00 2.100.000,00 Di bawah Sarjana 2.500.000,00 2.600.000,00 Sarjana 3.000.000,00 3.100.000,00 Magister 4.000.000,00 4.100.000,00 Doktor 5.000.000,00 5.100.000,00 Professor 8.000.000,00 8.000.000,00

Sumber : Buku Ekonomi Keluarga, Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa investasi dibidang pendidikan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi keluarga. Menurut data dalam tabel, lulusan SMA mendapatkan pendapatan (gaji) lebih tinggi dibandingkan yang

bukan lulusan SMA, lulusan perguruan tinggi bahkan lebih tinggi dari lulusan SMA. Investasi pendidikan mengharuskan keluarga memberikan pengorbanan di hari ini sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari keuntungan di hari ini.

2. Tingkat Pendapatan

Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa barang maupun uang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri, dengan jalan dinilai dengan sejumlah uang atau harga yang berlaku saat ini. Besar kecilnya tingkat pendapatan akan berpengaruh pada kelansungan pendidikan anak, karena pendidikan membutuhkan biaya. Semakin tinggi jenjang pendidikan semakin besar biaya pendidikannya. Pendapatan seorang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda sesuai dengan pekerjaan, pendidikan dan jumlah anggota keluarganya. Pendidikan yang tinggi mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih besar. Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah akan mendapat pekerjaan dengan pendapatan yang kecil.

Pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat ekonomi seseorang. Apabila seseorang mempunyai pendapatan tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ekonominya juga tinggi. /851/6/ bab .pdf Diakses pada tanggal 1 februari 2016 pukul 19.00 WITA .

38