Pengaruh Penerapan Kepemimpinan Dalam Mencapai Target

“PENGARUH PENERAPAN KEPEMIMPINAN DALAM
MENCAPAI TARGET”

DWI ARIESPRATIWI S. HEMU
( )
Dosen Pengampuh : Prof. Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.I

PENDAHULUAN
Kepemimpinan (leadership) merupakan dasar ilmu yang perlu kita ketahui dan pelajari guna membangun karakter dan melatih skill seseorang dalam memimpin. Seperti yang kita ketahui bersama, pemimpin (leader) adalah orang yang memimpin suatu organisasi atau kelompok yang bisa memberi pengaruh kepada anggota atau bawahannya. Sedangkan kepemimpinan adalah cara bagaimana seorang pemimpin dalam memimpin para anggota atau bawahannya. Menurut George R. Tery dalam buku miliknya “Principle of Management” yang dikutip oleh Dr. Kartini Kartono dalam bukunya, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.

Salah satu faktor penting mencapai kesuksesan dalam suatu organisasi adalah ditentukan dari kualitas dan bagaimana cara pemimpin dalam memimpin anggota atau bawahannya. Sifat kepemimpinan menjadi hal yang mutlak bagi seorang pemimpin dalam memimpin organisasi atau kelompoknya. Berintegritas, berkarakter, memiliki keterampilan, berkompeten, serta mampu berdaya saing tinggi adalah ciri-ciri karakter yang diperlukan oleh pemimpin. Banyak ahli yang turut dalam mengemukakan teorinya mengenai kepemimpinan. Pemimpin yang efektif harus mampu memerankan berbagai tipe dan gaya kepemimpinan, karena setiap tipe dan gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Peran pemimpin sangat dibutuhkan demi tercapainya tujuan dari kelompok atau organisasi itu.

Kepemimpinan sendiri tidak muncul dengan sendirinya, akan tapi muncul karena senantiasa kita asah sendiri, dengan cara ikut bergabung dalam suatu kelompok atau organisasi. Usia remaja atau setara dengan siswa SMP/MTs. sederajat merupakan usia yang pas untuk mulai mengembangkan skill kepemimpinan ini pada masing-masing individu. Organisasi di sekolah berperan sebagai tempat para siswa menyalurkan dan mengembangkan potensi yang mereka miliki, misalnya; OSIS, PMI, Pramuka, dan lainnya. Dengan ikut organisasi, siswa-siswa diharapkan bisa menumbuh kembangkan jiwa kepemimpinan mereka agar menjadi bekal saat mereka ikut andil dalam kegiatan bermasyarakat.

LATAR BELAKANG
Kita semua tahu bahwa kepemimpinan adalah ilmu yang perlu dimiliki oleh setiap individu. Dengan belajar dan menerapkan bagaimana kepemimpinan itu, secara tidak langsung akan membentuk kepribadian kita menjadi orang yang bijaksana dan adil terhadap hal-hal tertentu. Keberadaan seorang pemimpin adalah hal mutlak yang diperlukan dalam suatu kelompok atau organisasi. Hubungan antara pemimpin dan anggota atau bawahannya juga sebaiknya tidak hanya sebatas atasan dan bawahan, namun pemimpin yang baik harus bisa memposisikan dirinya berprestasi dalam sesuatu hal yang dikerjakan.

Kepemimpinan sendiri memiliki peran sebagai penggerak dari pemimpin yang dapat mengajak, mempengaruhi, bahkan membujuk orang lain untuk sukarela dan bersama-sama bekerja dalam mencapai tujuan bersama. Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, karena seorang pemimpin memiliki banyak tanggung jawab. Pemimpin idaman para pengikut adalah dia yang diandalkan pengikutnya, dia yang jujur, juga derintegritas yang tinggi. Adanya seorang pemimpin juga diharapkan mampu memotivasi para pengikutnya agar bisa mencapai tujuan bersama.

Dalam memimpin suatu kelompok atau organisasi, pastinya seorang pemimpin memiliki tipe atau gaya memimpinnya masing-masing. Tipe dan gaya kepemimpinan berkaitan erat dengan norma perilaku pribadi tiap orang yang beusaha untuk mempengaruhi orang lain. Tipe dan gaya kepemimpinan tentunya memiliki variasi, oleh karena itu, diperlukan kajian teoritis yang membahas tentang tipe dan gaya kepemimpinan. Tipe dan gaya kepemimpinan ternyata juga tidak menetap selalu, namun terus dikembangkan seiring berjalannya waktu.

METODE
Dalam penelitian ini, metode penelitian atau pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif. Dimana, ini merupakan penelitian yang menekankan pada kualitas atau apa yang paling penting dalam sifat atau hal tertentu. Sesuatu di utamakan atau dikatakan paling penting disini ialah bentuk peristiwa/fenomena/gejala sosial, yang arti dibalik peristiwa tersebut adalah yang dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga serta untuk mengembangkan konsep teoritis. Menurut Sugiyono (2019:18), metode penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara tringulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

HASIL PEMBAHASAN
Kepemimpinan (leadership) merupakan bagaimana cara dari seorang pemimpin memimpin para pengikutnya, dengan mengajak, mempengaruhi, membujuk, orang banyak melalui komunikasi agar mau sama-sama bekerja dalam mencapai tujuan bersama dari kelompok atau oragnisasi itu sendiri. Ada dua alasan mengapa kepemimpinan dianggap begitu penting. Pertama; bahwa kenyataan pergantian pemimpin seringkali mengubah kinerja dari anggota kelompok atau organisasi, dan yang kedua; faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan kelompok atau organisasi kepemimpinan, dimana itu mencangkup proses kepemimpinan dalam setiap jenjang organisasi, dan tindakan pemimpin yang bersangkungtan.

Keberhasilan suatu kelompok atau organisasi bergantung pada sumber daya yang dimiliki, terutama sumber daya manusia, karena mereka menjadi penggerak dalam kelompok atau organisasi itu. Agar dapat memberikan kinerja yang maksimal bagi kelompok atau oragnisasinya, haruslah memelihara dan mengembangkan sumber daya manusianya. Selain itu, salah satu unsur yang diperlukan untuk mengadakan perubahan dan perkembangan organisasi adalah kemampuan pemimpin dalam menumbuh kembangkan juga mendorong kreativitas dan inovasi para pengikutnya. Kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan kinerja dari anggota atau bawahan dalam masalah kerja, baik itu hal yang sifatnya psotif maupun negatif. Semakin diakuinya peran kepemimpinan dalam suatu kelompok atau organisasi, maka semakin besar pula dampaknya terhadap peningkatan kinerja anggota atau bawahannya.

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Lihat Semua Komentar (0)