Pendidikan Karakter Di Sekolah Pengertian Urgensi Tujuan Dan Contohnya

Peran pendidikan tidak cukup hanya berhenti pada proses Mencerdaskan Kehidupan Bangsa seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 45. Pembentukan karakter dan kepribadian bangsa juga sangat diperlukan demi kemajuan sebuah bangsa. Untuk itulah keberadaan pendidikan karakter bagi peserta didik diharapkan mampu membentuk kepribadian generasi penerus bangsa, bukan hanya generasi yang cerdas namun juga memiliki akhlak yang mulia dan beradab. Berikut ini uraian singkat mengenai pengertian, tujuan, contoh dan pentingnya pendidikan karakter di sekolah, bahkan sejak usia dini.

>Pengertian Pendidikan Karakter
Sebelum mulai dengan definisi apa itu pendidikan karakter, ada baiknya kita perlu merujuk beberapa pengertian pendidikan karakter dari berbagai sumber.

Menurut Kemendiknas (2010), pendidikan karakter diselenggarakan dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Yaitu berkembangnya potensi peserta didik supaya menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, sehat, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Sedangkan menurut para ahli, pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak yang mulia. Secara khusus apa itu pendidikan karakter? Beberapa ahli telah mendefinisikan secara detail, pengertian pendidikan karakter masing-masing, seperti penjelasan di bawah ini:

1. Menurut Thomas Lickona. Pengertian pendidikan karakter menurut Thomas Lickona adalah suatu usaha dengan sengaja yang dapat membantu seseorang untuk memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika pokok.
2. Menurut John W. Santrock. Pengertian pendidikan karakter menurut John W. Santrock adalah sebuah pendekatan langsung dari pendidikan moral dengan cara memberikan pelajaran tentang pengetahuan moral dasar kepada peserta didik agar dapat mencegah diri dari perilaku tidak bermoral dan membahayakan diri sendiri dan orang lain.
3. Menurut T. Ramli. Sedangkan menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter mempunyai esensi dan makna yang serupa dengan pendidikan moral dan akhlak.

Tujuan Pendidikan Karakter Di Sekolah
Secara umum, tujuan utama dari pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang berakhlak mulia, bermoral, tangguh, bertoleransi dan bergotong royong. Untuk mencapai hal itu, maka peserta didik perlu ditanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang bersumber dari ajaran Agama, Pancasila dan Budaya. Ke-18 nilai pendidikan karakter itu adalah:

1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja Keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa Ingin Tahu
10. Semangat Kebangsaan
11. Cinta Tanah Air
12. Menghargai Prestasi
13. Bersahabat/Komunikatif
14. Cinta Damai
15. Gemar Membaca
16. Peduli Lingkungan
17. Peduli Sosial
18. Tanggung Jawab

Pentingnya Pendidikan Karakter Di Sekolah
Kebijakan pemerintah melalui Kemendikbud tentang pendidikan karakter kurikulum 2013 perlu mendapat apresiasi yang baik. Apalagi jika dilakukan penerapan pendidikan karakter anak usia dini, maka pembentukan kepribadian dapat membawa manfaat yang luar biasa. Adapun urgensi atau arti pentingnya pendidikan karakter bagi siswa dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

1. Pendidikan karakter adalah cara paling tepat untuk memastikan para siswa memiliki karakter dan kepribadian yang baik dalam hidupnya.
2. Pendidikan karakter ini dapat meningkatkan prestasi akademik peserta didik.
3. Beberapa siswa tidak mampu membentuk karakter yang baik untuk dirinya sendiri di tempat lain.
4. Pendidikan karakter mampu membentuk individu yang menghormati dan menghargai orang lain dan hidup dalam masyarakat yang heterogen.
5. Pendidikan karakter berperan sebagai usaha dalam mengatasi akar masalah moral-sosial, yaitu ketidakjujuran, kekerasan, ketidaksopanan, etos kerja rendah, dan lain-lain.
6. Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu sebelum masuk ke dunia kerja/ usaha.
7. Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja suatu peradaban.

Contoh Penerapan Pendidikan Karakter Di Sekolah
Pendidikan karakter anak usia dini dapat di mulai dari lingkungan sekolah. Berikut ini contoh pendidikan karakter di lingkungan sekolah:

1. Pelaksanaan program K3 (Kebersihan, Keindahan dan Ketertiban), membiasakannya hingga menjadi budaya di sekolah yg ditekankan. Misalnya Gerakan Sabtu Bersih,dll.
2. Guru membiasakan diri untuk mengelola kelas sebelum memulai KBM dengan cara mengatur, mengamati, dll.
3. Guru menjadi teladan yang baik bagi peserta didik, baik dalam ucapan dan perilakunya. Memberikan contoh nyata, mengedepankan akhlak hingga akhirnya membangun karakter peserta didik.
4. Guru berupaya menjadi sahabat atau teman dekat bagi peserta didik, sehingga peserta didik tidak canggung untuk mengadukan permasalahan pribadi yg dirasakannya.
5. Guru harus dapat mengintegrasikan materi pelajaran yang diampu dengan salah satu atau beberapa dari 18 nilai pendidikan karakter yang ada.
6. Mengintegrasikan kedelapan belas nilai karakter dengan kegiatan yang diprogramkan di sekolah dalam rangka menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai karakter secara berkesinambungan.
7. Guru berusaha mendorong seluruh peserta didik untuk berani menyampaikan pendapat di kelas, melalui kegiatan diskusi maupun pengambilan keputusan secara demokratis.
8. Sekolah selalu mengadakan kegiatan upacara bendera dengan tertib dan hikmat sesuai yg diprogramkan untuk menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai karakter.

Penutup
Itulah sedikit penjelasan tentang pendidikan karakter yang bisa admin bagikan. Pelaksanaan pendidikan karakter sangat tepat jika dimulai sejak usia dini terutama di lingkungan sekolah. Dengan membiasakan diri dengan pendidikan karakter sedini mungkin, bukan tidak mungkin bangsa ini akan melahirkan generasi penerus yang berakhlak mulia, berkepribadian kuat, tidak hanya di tingkat regional dan nasional namun juga pada skala global dan internasional, menjadi manusia unggulan dan panutan bagi bangsa lainnya. Tugas berat ini salah satunya diemban di pundak para guru dan tenaga kependidikan.