Mari Memahami Teori Dasar Pengertian Keperawatan Keluarga

Berbicara soal teori dasar Pengertian Keperawatan Keluarga, tentu tidak lepas dari yang namanya keperawatan komunitas. Jadi di dalam komunitas itu ada kelompok-kelompok kecil, salah satunya bernama keluarga.

Mari Memahami Teori Dasar Pengertian Keperawatan KeluargaPeran dan fungsi keluarga sangat mempengaruhi keadaan kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara umum. Oleh sebab itu, komunitas dan keluarga akan selalu menjadi satu-kesatuan penting dalam proses kehidupan.

Disisi lain, ada cukup banyak pengertian keluarga mulai dari para ahli dunia hingga berdasarkan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

* Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 1988, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dengan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatau tempat dibawah satu atap dan adanya saling ketergantungan satu sama lain.
* Menurut Hanson 2001, dalam Doane & varcoe, 2005), keluarga adalah orang yang memiliki hubungan resmi, seperti ikatan darah, adopsi, perkawinan atau perwalian, hubungan sosial (hidup bersama) dan adanya hubungan psikologi (ikatan emosional).
* Menurut UU nomor 52 tahun 2009, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami-istri beserta anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

Lantas, apa sebenarnya fungsi keluarga itu sendiri? Yakni fokus pada pendekatan pelaksanaan Program Indonesia Sehat yang terdiri dari 5 fungsi utama dan hal ini juga sesuai dengan teori oleh Friedman (1998),

1. fungsi afektif, adalah keluarga mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan hubungan dengan orang lain dalam perkembangan individu dan psikosial anggota keluarga
2. fungsi sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan untuk menghasilkan interkasi sosial dan peran di lingkungan sekitar. Akan berguna sekali dalam membina sosialisasi, membentuk norma tingkah laku serta meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
3. fungsi reproduksi, adalah keluarga akan mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan anggota lain dengan memenuhi kebutuhan biologis antar lawan jenis.
4. fungsi ekonomi, adalah keluarga akan memenuhi kebutuhan secara ekonomi maupun mengembangkan diri agar bisa meningkatkan penghasilan demi tujuan kebutuhan pokok, sekunder atau tersier.
5. fungsi pemenuhan kesehatan, adalah keluarga diharapkan mampu aktif untuk mempertahankan kesehatan dalam rangka melindungi dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu. Jadi, mengambil keputusan terbaik termasuk tugas utama seorang kepala keluarga.

Nah, pada poin terakhir, dalam memaksimalkan pemenuhan kesehatan, tentu sebuah keluarga tidak bakal bisa merealisasikanya sendiri karena butuh yang namanya kerjasama dari tim kesehatan, salah satunya perawat keluarga. Maka, dari sinilah layanan keperawatan keluarga mulai muncul dan menyebar luas di seluruh dunia.

Perlu diketahui bahwa pelayanan keperawatan memiliki tingkatan yang berbeda-beda mulai dari individu keluarga, kelompok sampai masyarakat secara umum.

Nah, untuk tingkatan keperawatan keluarga, ada beberapa pengertian yang perlu dipahami baik dari para ahli dunia maupun UU di Indonesia.

Menurut Dorothea Orem (1971), keperawatan keluarga adalah keperawatan mandiri secara teraputik untuk menolong invididu maupun anggota keluarga secara mandiri dengan tujuan melatih ketrampilan dasar agar mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi.

Menurut Depkes (2010), keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik dimana keluarga beserta komponenanya menjadi fokus pelayanan dengan melibatkan anggota keluarga lain pada tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

Jadi, intinya, keluarga sebagai unit terkecil di masyarakat sangat perlu diperhatikan karena punya peran strategis dalam mewujudkan masyarakat mandiri dalam pemeliharaan kesehatan.

Prinsip Keperawatan Keluarga
Menurut Setiadi (2008) dalam bukunya, ada 10 prinsip yang wajib diketahui khususnya oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, antara lain,

1. keluarga sebagai satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan
2. tujuan utamanya memberikan asuhan keperawatan pada keluarga sehat
3. asuhan keperawatan diberikan sebagai sarana mencapai peningkatan kesehatan keluarga
4. dalam merumuskan kebutuhan untuk mengatasi masalah keluarga, maka perawat perlu melibatkan peran aktif seluruh anggota keluarga
5. mengupayakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya proinotif dan pereventif dengan tetap memperhatikan upaya kuratif serta rehabilitatif
6. untuk asuhaan keperawatan, keluarga bisa memanfaatkan sumber daya di lingkungan sekitarr
7. sasaran asuhan keperawatan kesehatan adalah keluarga secara keseluruhan
8. pendekatannya menggunakan pemecahan masalah dengan menerapkan proses keperawatan keluarga
9. kegiatan utamnya adalah perawatan keluarga di rumah (perkesmas) dan penyuluhan kesehatan
10. diperuntukkan bagi keluarga dengan risiko tinggi (tingkat ekonomi rendah, kurang pengetahuan kesehatan, keluarga yang memiliki hubungan kurang baik, anggota keluarga yang sakit, bumil berisiko, keluarga dengan permasalahn gizi)

Tujuan Keperawatan Keluarga
Tujuanya ada dua macam yaitu tujuan umum dan khusus. Kalo tujuan umum, sudah dijelaskan sebelumnya yaitu untuk meningkatkan dan memeliharan kesehatan keluarga secara mandiri. Sedangkan tujuan khususnya ada 5 poin yang akan dibahas satu-persatu dibawah ini.

1. Mengenal Masalah Kesehatan

Kenapa ini penting? Supaya setiap anggota keluarga tidak hanya mengenal masalah kesehatan saja namun juga mengerti bagaimana mengantisipasi dan mencegah sehingga tak terjadi masalah kesehatan yang lebih serius.

2. Membuat Keputusan Yang Tepat

Artinya, keluarga mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat terhadap anggota keluarga. Misalnya, ketika si anak mengeluh panas lebih dari 3 hari, disertai batuk pilek maka keputusan terbaik adalah segera memeriksakanya ke klinik atau puskesmas terdekat.

3. Memberi Perawatan Maksimal

Jadi harapanya keluarga bisa merawat anggota keluarga yang sakit. Sebagai contoh, salah satu individu dalam keluarga mengalami hipertensi atau darah tinggi maka tugas pokoknya minimal mampu memberikan diet menut hipertenti, memantau saat minum obat, mengingatkan untuk kontrol ke pelayanan kesehatan.

4. Memodifikasi Lingkungan

Keluarga dapat diarahkan untuk mengatur atau memodifikasi lingkungan agar mampu memelihara tumbuh kembang di setiap individu di dalamnya. Contoh, tidak pilih kasih ketika menjaga kenyamanan lingkungan fisik dan psikologisnya terhadap anggota keluarga yang sehat maupun yang sakit.

5. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan

Menanamkan poin kelima ini pada setiap anggota keluarga sangatlah penting terutama bagi yang memiliki masalah kesehatan. Jadi, ketika ada individu yang sakit bisa segera memperoleh pengobatan serta perawatan dengan tepat.

Peran Perawat Dalam Keperawatan Keluarga
Setelah membahas tujuannya, sekarang masuk pada tahap peran perawat dalam keperawatan keluarga. Bahwa peran perawat disini memiliki kesamaan dengan peran di lingkup komunitas yaitu pelaksana, pendidik, konselor sampai kolaborator. Yang membedakanya adalah peran pencegahan secara primer, sekunder dan tersier. Berikut Penjelasanya.

1. Pencegahan Primer
Jadi, perawat berkewajiban untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya suatu penyakit sekaligus memelihara kesehatan sebuah keluarga.

2. Pencegahan Sekunder
Artinya, perawat perlu mendeteksi secara dini pada kelompok beresiko agar mendapatkan penanganan segera setelah ditemukan masalah tertentu.

Dengan begitu, perkembangan penyakit bisa segera diputus rantai penularanya dan tidak terjadi kecacatan lebih lanjut.Salah satu contoh tindakanya, misalnya perawat melakukan skrining atau mengkaji riwayat kesehatan keluarga.

3. Pencegahan Tersier
Apa itu? Yaitu perawat berperan dalam mengurangi luasnya dan keparahan masalah kesehatan. Tentu hal ini perlu adanya kerjasama dengan kelompok masyarakat lain (tenaga kesehatan lain, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan), untuk memulihkan seluruh fungsi tubuh.

Fokus utamanya rehabilitasi yang meliputi pemulihan individu karena cacat atau luka parah supaya mereka tetap merasa berguna pada semua tingkatan baik secara fisik, mental, sosial dan emosional.
emosional.

Contoh Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Penyakit (Stroke, Katarak, Hipertensi, Diabetes Mellitus, Obesitas, TB Paru)
2. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Keluarga Berencana
3. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Nifas dan Buteki
4. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Kurang Gizi
5. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Menopause
6. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Hamil Risiko Tinggi
7. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tumbuh Kembang Anak

Demikianlah topik utama hari ini mengenai Teori Dasar Pengertian Keperawatan Keluarga sampai contoh-contoh askepnya. Semoga bermanfaat kedepanya dan terim kasih.

SUMBER REFERENSI

Salam,
Deny Irwanto