Kata Ustazah Catat Tata Cara Mandi Hadas Besar Untuk Perempuan

Jakarta – Perempuan mempunyai fisik yang istimewa. Yakinkah kita sudah benar saat mandi hadas besar?

Kata Ustazah mengambil nasihat dari Ustazah Lulung Mumtaza dalam Islam Itu Indah. Di mana sebagai perempuan juga ada tata cara mandi hadas besar, yakni setelah haid maupun setelah berhubungan suami dan istri.

Berikut penjelasan lengkap Ustazah Lulung Mumtaza:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jadi kalau kita ngomongin hukum mandi wajib itu ada dua hal yang kadang kita suka remehkan. Misalnya kita niatnya niat mandi haid, kita ucapkan ‘Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minal haidil fardlon lillahi ta’ala’ jadi haidnya disebut. Atau ‘Nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minal junub fardlon lillahi ta’ala’ jadi disebutkan. Boleh bahasa Arab, boleh bahasa Sunda, boleh bahasa Indonesia.

Nah, kalau kita ngomongin cara mandinya, ada dua macam dalam hadis. Buat wanita salihah di luar sana, yuk kita mandi. Misalnya apa nih, kalau hadis dari Aisyah Radhiyallahu anha, beliau hadis dari Nabi mengatakan begini, kalau kita mau mandi junub itu, pertama kita berwudhu dulu seperti kita mau salat. Setelah kita berwudhu baru kita guyur sebelah kanan tiga kali, baru sebelah kiri tiga kali, setelah semuanya baru kita guyur semua harus mengenai sela-sela rambut kita, kulit kepala kita, sela-sela jari kita, kuping kita, semua sela-sela harus kita basuh sampai benar-benar basah.

Kalau sampai ada yang tertinggal kulit ada yang tidak terbasuh air, maka harus kita ulang kembali. Baru setelah itu berwudhu lagi, barulah kita selesai.

Kala menurut hadis Maimunah Radhiyallahu ‘anha itu ketika kita yang namanya mau mandi setelah haid atau junub, kita basuh dulu tangan kita. Sudah kita basuh tangan, baru kita bersihkan sekujur tubuh kita termasuk tempat keluarnya najis. Baru setelah itu kita berwudhu.

Setelah berwudhu langsung guyur nggak usah pakai kanan tiga kali, kiri tiga kali. Setelah itu baru kita mandi seperti biasa.

Ingat kalau rambut kita panjang, hadis dari Ummu Salamah, tidak perlu dibuka yang penting kulitnya kena semua. Kalau dibuka (kuncirnya) lebih bagus lagi, biar kena semua ujung rambut kita terkena yang namanya air, biar suci semua.

Kalau kuncirnya dibuka dibasuh semua, sampai ke sela-sela rambut. Inilah beberapa hadis. Yang penting kalau tiba-tiba, setelah saya junub kan ada rambut yang rontok, dalam keadaan haid kita lupa potong kuku, ada rambut rontok.

Kalau memang itu kita simpannya rapi dan tidak hilang silakan kita bawa. Kalau hilang tidak perlu menyulitkan kita karena yang kita basuh adalah yang ada di tubuh kita.

Bahkan hadis dari Aisyah kita menggunakan kapas untuk membersihkan dua (bagian tubuh) tempat keluarnya najis.

Simak Video “Yang Bikin Paris ‘Salam Dari Binjai’ Kena Semprot Korban Indra Kenz”
[Gambas:Video 20detik]
(pus/wes)