Doa Mandi Wajib Dan Tata Cara Pelaksanaannya

VIVA– Mandi besar atau mandi wajib setelah terkena hadas besar hukumnya adalah wajib. Karena jika seorang muslim tidak melakukan mandi wajib atau mandi besar, maka dapat menghalangi dirinya melakukan beberapa ibadah seperti salat, membaca Al-Qur’an, hingga thowaf saat menunaikan ibadah haji dan umroh.

Bersuci menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan seorang muslim. Bersuci atau thaharah, bahkan menjadi syarat yang harus dipenuhi ketika hendak menjalankan kegiatan ibadah tertentu.

Dilansir dariNU Online, tujuan dari mandi besar adalah untuk menghilangkan hadas besar setelah bersetubuh atau keluar mani. Para ulama mengatakan bahwa niat berfungsi sebagai pembeda dari kebiasaan dan ibadah. Ketika hendak mandi besar tentu harus dibedakan dengan aktivitas mandi yang biasa dilakukan.

Dalam hadis dari ‘Umar bin Al Khattab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Niat Mandi Wajib Setelah Nifas
Bacaan niat mandi besar bagi wanita yang selesai nifas, yaitu :

Bismillahi rahmani rahim nawaitu ghusla liraf’il hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta’ala.

Artinya:

“Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Niat Mandi Wajib Usai Haid
Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala.”

Bacaan tersebut merupakan doa yang perlu dibaca di hari terakhir haid.

Tak hanya itu, doa ini juga dijadikan sebagai niat untuk melaksanakan mandi besar atau mandi junub karena haid.

Berikut tata cara mandi wajib setelah haid atau menstruasi yang baik dan benar.

1) Baca doa niat mandi besar setelah haid

2) Bersihkan kedua tangan 3 kali

3) Bersihkan seluruh anggota tubuh yang kotor menggunakan tangan kiri

4) Ulangi mencuci tangan

5) Berwudhu sambil membaca niat berwudhu

6) Basuh kepala 3 kali sampai pangkal rambut

7) Memisah-misah rambut menggunakan jari

8) Mengguyur seluruh tubuh dengan air bersih

9) Gunakan sabun dan sampo

Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat melakukan mandi wajib setelah haid. Hal ini penting untuk kesucian dari mandi wajib yang sudah dilakukan.

Berikut ini beberapa aturan lain yang perlu diperhatikan:

1) Menggunakan air yang bersih dan suci.

2) Pastikan seluruh tubuh terguyur dengan air.

3) Jangan menggunakan penutup kepala.

Tata Cara Mandi Besar bagi Pria
Ada hadis dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai bagaimana cara mandi besar untuk laki-laki.

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Sedangkan perempuan tidak perlu melakukan hal ini.

Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut salah satu hadis,

“Dari Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tata Cara Mandi Besar bagi Perempuan
Hal yang membedakan cara mandi besar antara laki-laki dan perempuan adalah tidak perlunya menyela pangkal rambut bagi perempuan. Bahkan, seorang perempuan tidak perlu membuka jalinan rambutnya. Hal ini disebutkan dalam salah satu hadis yaitu,

“Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Aku berkata, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran.” (HR. Muslim).

Landasan perintah mandi wajib sudah jelas di dalam Alquran, yakni berada dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 6 dan Alquran surat An-Nisa ayat 43. Berikut landasan perintah mandi wajib menurut Q.S Al-Maidah ayat 6 yang memiliki makna:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Dan menurut Q.S An-Nisa ayat 43 bermakna:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”

Nah, itulah doa mandi wajib setelah haid, nifas dan berhubungan suami istri dan tata caranya yang bisa kamu pahami. Semoga informasi tersebut bermanfaat, ya!