Cara Meningkatkan Motivasi Kerja

Istilah motivasi pasti sudah tidak asing. Dimana motivasi ialah kemauan atau keinginan yang timbul dengan semangat juga dorongan untuk bekerja secara optimal guna mencapai tujuan.

Nah, atas dasar inilah kemudian diciptakan istilah motivasi kerja. Agar sama-sama belajar, yuk simak ulasan berikut!

Motivasi berkembang seiring dengan tingkat kesadaran seseorang terhadap tujuan yang ingin dicapai. Motivasi dapat dibangkitkan, dikembangkan dan diperkuat oleh faktor-faktor lain.

Semakin kuat motivasi seseorang maka semakin kuat pula usahanya untuk mencapai tujuan. Pengertian ini juga berarti bahwa motivasi dapat berubah.

Motivasi juga diartikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan upaya tingkat tinggi untuk tujuan organisasi. Kebutuhan terjadi ketika tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang diharapkan.

Dorongan adalah kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan yang ingin dicapai oleh seorang individu.

1). Franco dkk (2004 dalam Harsuko 2011)

Motivasi kerja menurut Franco dkk adalah derajat kesediaan individu untuk mencapai tujuan perusahaan. Motivasi adalah suatu proses yang berkaitan dengan psikologi yang mempengaruhi alokasi pekerja. Alokasi yang dimaksud terhadap sumber daya yang mereka miliki untuk mencapai tujuan tersebut.

2). Luthans (2006)

Motivasi adalah suatu proses sebagai langkah awal seseorang untuk melakukan tindakan. Dilakukan karena kekurangan fisik dan psikis atau dengan kata lain merupakan dorongan yang ditunjukkan untuk memenuhi tujuan tertentu.

3). Gibson 1985 (dalam Suwarto 2010)

Selanjutnya ada Gibson yang mengemukakan pendapatnya terkait pengertian motivasi, yakni sebuah konsep yang menggambarkan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang mengawali dan mendorong perilaku.

4). Syafri dan Hubeis (2007 dalam Mahesa 2010)

Motivasi kerja adalah dorongan yang membuat karyawan melakukan sesuatu dengan cara dan untuk melakukan sesuatu, seperti mengelola karyawan, tanpa adanya motivasi baik dari manajer maupun karyawan.

5). Siagian (1995)

Definisi motivasi sebagai suatu daya penggerak yang menyebabkan seorang anggota organisasi mau mengarahkan kemampuannya berupa keahlian dan keterampilan.

Termasuk tenaga dan waktu untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan pemenuhannya. Termasuk menuruti kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Motivasi kerja pegawai adalah suatu keadaan yang membuat pegawai mempunyai kemauan atau kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas.

Sehingga menyebabkan seorang karyawan mengetahui bahwa ada tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dan tujuan pribadi.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang yaitu:

1). Usia

Hal ini penting karena usia memiliki hubungan yang erat dengan berbagai aspek kehidupan organisasi. Misalnya, hubungan antara usia dan tingkat kematangan teknis adalah keterampilan tugas.

2). Gender

Karena jelas implikasi dari jenis kelamin pekerja merupakan hal yang perlu mendapat perhatian yang wajar agar perlakuan terhadap mereka dapat disesuaikan sedemikian rupa sehingga mereka menjadi anggota organisasi yang bertanggung jawab atas pekerjaannya.

3). Status perkawinan

Dengan status ini secara tidak langsung dapat memberikan petunjuk tentang cara dan teknik motivasi yang cocok bagi pegawai yang sudah menikah. Dalam kasus jika dibandingkan dengan pegawai yang belum menikah.

4). Jumlah tanggungan

Dalam hal ini jumlah tanggungan pencari nafkah utama keluarga, adalah semua orang yang biaya hidupnya bergantung pada pencari nafkah utama. Artinya tidak terbatas hanya pada istri atau suami dan anak-anaknya saja.

5). Masa kerja

Dalam suatu organisasi perlu diketahui masa jabatan seseorang karena masa kerja seseorang merupakan indikator kecenderungan pekerja dalam berbagai aspek organisasi seperti produktivitas kerja dan daftar hadir.

Semakin lama seseorang bekerja, semakin besar kemungkinan mereka akan absen atau mangkir dari pekerjaan karena bosan.

Ada dua cara utama seorang pemimpin dapat meningkatkan motivasi kerja menurut Munandar (2010). Adapun penjelasan kedua cara tersebut adalah sebagai berikut:

1). Bekerja keras

Dengan memaksa tenaga kerja untuk bekerja keras atau dengan memberikan ancaman, dapat membuat tenaga kerja. Jika tidak dapat melarikan diri dari situasi yang mengancam, akan bekerja keras.

Misalnya, atasan ingin menegakkan disiplin kerja sehingga menuntut bawahannya datang tepat waktu dan hadir pada jam kerja untuk tetap menjalankan tugasnya sampai akhir jam kerja, dan mengancam akan menghukum mereka yang tidak datang tepat waktu beberapa kali.

Jika seorang bawahan merasa tidak mampu untuk meninggalkan perusahaan (karena banyaknya pengangguran sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan baru), maka ia akan berusaha untuk selalu datang tepat waktu dan akan terlihat bekerja pada jam kerja.

2). Memberikan tujuan yang berarti

Bersama dengan tenaga kerja yang bersangkutan, ditemukan bahwa tujuan sesuai dengan kemampuannya dapat dicapai melalui prestasi kerja yang tinggi. Misalnya, tenaga kerja berharap dapat membayar sendiri rumah tersebut setelah bekerja selama sepuluh tahun di perusahaan.

Angsuran bulanan tidak membebaninya dan akan selesai dalam 12 tahun. Jika kebijakan perusahaan memungkinkan, maka dia akan bekerja dengan motivasi kerja yang tinggi

Demikian artikel kami mengenai pengertian motivasi kerja menurut ahli, faktor pengaruh dan cara meningkatkan motivasi kerja.

Semoga ulasan kami dapat membantu, khususnya menambah wawasan kamu mengenai motivasi kerja. Terimakasih sudah berkunjung