Cara Mengembalikan Indra Penciuman Untuk Pasien Covid19

Anosmia adalah salah satu keadaan di mana manusia kehilangan indra penciumannya. Biasanya anosmia menyerang saat manusia sedang mengalami permasalahan pada organ pernafasan seperti terkena flu, polip, hingga COVID-19. Hal ini tentu akan membuat penderitanya merasa sangat kehilangan anugerah Tuhan bukan? Laman pencarian kini juga semakin dipenuhi pertanyaan mengenai bagaimana cara mengembalikan indra penciuman akibat virus corona.

Ya, jika biasanya anosmia hanya terjadi ketika penyebabnya sudah hilang namun pada penderita Covid-19 tak demikian. Banyak yang sudah sembuh dari COVID-19 dan dinyatakan negatif tetapi masih tidak bisa mencium bau apa saja.

Keadaan hilang penciuman ini pada akhirnya juga saya terima saat saya divonis Februari lalu menderita penyakit Covid-19. Meski hanya gejala ringan berawal demam, sakit kepala hingga pada akhirnya saya juga merasakan yang namanya hilang penciuman. Berbagai cara saya coba dalam menangani hilang penciuman ini mulai dari informasi keluarga, teman bahkan pihak rumah sakit.

Tidak bisa menikmati makanan dari rumah sakitSebenarnya anosmia pasca COVID-19 bisa hilang dengan sendirinya. Namun, karena manusia telah terbiasa menggunakan indra penciumannya pasti rasanya sangat hambar. Aneh saja rasanya tiba-tiba tidak bisa mencium apalagi saat sedang buang air di toilet dan tak merasakan bau sama sekali. Akibat dari hilang penciuman ini juga mempengaruhi nafsu makan, karena tidak bisa mencium kelezatan hidangan yang ada dimeja makan.

Oleh karena itu harus dipancing untuk segera sembuh dengan berbagai cara semisal:

1. Menggunakan Bahan-bahan Alami untuk Memancing dan Melatih Organ Penciuman
Cara mengembalikan indra penciuman yang pertama saya coba adalah dengan menggunakan bahan-bahan alami yang bermanfaat dalam memancing dan melatih organ terkait. Ya, bahan-bahan alami yang dimaksud ini juga sangat mudah ditemukan di tempat-tempat terdekat.

Kamu bisa memilih bahan alami apa yang ingin digunakan yang penting beraroma cukup kuat dan menusuk. Pertama kali yang saya coba adalah menggunakan minyak kayu putih yang saya basahi melalui tissue lalu dimasukkan ke lubang hidung (Saya juga bahkan mencampurkan minya kayu putih tersebut 2 tetes dengan segelas air hangat). Ada juga bahan lain semisal mawar, lemon, jeruk, cengkeh, dan lain-lain.

Kamu harus menggunakannya secara teratur dengan cara dihirup selama 15 hingga 20 detik dan bisa diulangi selama 3 hingga 4 kali sehari. Saat menghirup aromanya, coba ingat-ingat bagaimana baunya. Hal ini dipercaya bisa merangsang ujung syaraf penciuman untuk bisa bekerja kembali.

Akan tetapi, karena ini dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami maka prosesnya tak bisa instan. Saya beruntung hanya dalam 5 hari penciuman bisa kembali. Sebaliknya ada juga yang melakukan cara ini hingga 3 bulan lamanya bahkan terkadang bisa lebih. Sebenarnya asal teman-teman melakukan dengan benar dan teratur maka anosmia tersebut bisa segera hilang.

2. Mengonsumsi Minuman yang Terbuat dari Teh yang Dicampur dengan Jahe
Selain menggunakan bahan-bahan alami di atas, teman-teman juga bisa mengusahakannya dengan minum-minuman yang terbuat dari teh yang kemudian dicampur dengan jahe. Seperti yang kita tau jika jahe sendiri memiliki aroma khas yang juga cukup menyengat.

Selain teh enak dinikmati, teh ternyata memiliki kemampuan untuk menghambat atau meredakan peradangan pada saluran pernapasan. Teh juga ternyata mampu mengurangi jumlah lendir yang menumpuk dan mengganggu kerja organ pernafasan.

Untuk membuatnya sangat mudah, kamu bisa menggunakan jahe yang diris atau ditumbuk kemudian masukkan ke dalam teh dan diseduh bersama. Ingat ya, sebaiknya tidak memakai gula karena gula dapat meningkatkan risiko inflamasi.

Cara ini hanya saya coba sekali, karena memang saya pada akhirnya minta dirawat di rumah sakit, sehingga kesempatan untuk membuatnya terbatas. Tetapi dari orang terdekat saya, terapi dengan minuman teh dicampur jahe ini cukup membantu.

3. Melalukan Tindakan Cuci Hidung
Selain menggunakan dua cara di atas, kamu bisa melakukan terapi cuci hidung. Ya, kamu bisa mencuci hidungmu agar berbagai pengganggu seperti lendir, kuman, bakteri, dan virus yang tersisa bisa keluar.

Untuk mencuci hidung sebaiknya kamu menggunakan cairan infus yang NaCl 0,9% yang kini dijual bebas di beberapa toko alat kesehatan bahkan di apotek. Selain membeli cairan infus kamu juga harus membeli spuit untuk membantu pelaksanaan cuci hidung ini. Kemudian caranya adalah sebagai berikut:

1. Pertama-tama masukkan larutan NaCl pada spuit yang sudah dilepas jarumnya
2. Miringkan kepala kamu ke kiri atau ke kanan sesuai dengan lubang hidung yang akan dimasuki larutan
3. Buka mulutmu dan tahan napas
4. Tekan spuit dengan cepat ke bagian lubang hidung atas hingga mengalir ke lubang hidung bawah (posisi miring)
5. Ulangi hingga hidung terasa bersih

Ingat untuk memakai larutan infus NaCl 0,9% ya… Jangan menggunakan garam dapur yang biasa kita beli di toko-toko. Sebab, garam dapur biasa mengandung yodium yang bisa merusak selaput lendir pada bagian sistem pernafasan.

4. Konsumsi Obat-obatan untuk Mempercepat Penanganan Anosmia
Konsumsi obatItu tadi beberapa cara yang secara alami bisa dilakukan karena cukup mudah dan bahan-bahannya tak sulit ditemukan. Selanjutnya, kamu juga bisa menggunakan obat-obatan tertentu untuk mempercepat penanganan anosmia itu sendiri.

Ya, kamu bisa ke dokter untuk meminta resep obat agar anosmia kamu segera hilang. Umumnya dokter akan meresepkan obat berupa dekongestan, antihistamin, semprotan hidung steroid, atau bisa juga diberikan antibiotik.

Saat saya melakukan isolasi di rumah sakit rasanya ada juga diberikan obat untuk membantu mengembalikan indra penciuman ini. Tetapi karena memang obat yang diberikan saya cukup banyak, saya tidak mengetahui pasti obat jenis apa yang saya konsumsi saat itu.

Oh iya sekedar saran nih, sebaiknya jangan membeli obat-obatan sembarangan apalagi memilih untuk mengonsumsi antibiotik. Semua obat diresepkan sesuai dengan keadaan yang kamu derita. Bisa saja kamu dan si A sama-sama anosmia tetapi memiliki gangguan kesehatan lain yang berbeda. Artinya tak semua obat bisa diberikan sama antara satu dengan yang lainnya walau keluhan utamanya sama.

Jadi, jangan coba-coba untuk membeli obat secara bebas atau malah meminum obat yang sama dengan penderita lain yang sudah memeriksakan dirinya ke dokter. Tak perlu takut, karena kini banyak layanan telemedicine yang bisa kamu andalkan untuk mendapatkan obat yang tepat tanpa harus keluar rumah.

Nah, itu dia beberapa cara mengembalikan indra penciuman khususnya setelah menderita COVID-19. Biasanya anosmia akan hilang secara sendirinya namun memang cukup mengganggu sehingga cara-cara di atas mungkin bisa membantu. Semoga informasi di atas bisa memberikan kamu secercah harapan dan bisa segera kembali bisa menghirup berbagai bau di sekitar. Stay Safe ya teman-teman, jangan lupa untuk menjaga imun.