Cara Mengecilkan Paha Yang Tepat Menurut Personal Trainer

Sebagian orang masih merasa tidak percaya diri ketika memiliki ukuran tubuh yang besar. Salah satunya pada bagian paha yang terkadang membuat kita kesulitan untuk memilih celana. Alhasil, berbagai cara dilakukan untuk mengecilkan paha, mulai dari berolahraga sampai cara-cara yang sulit masuk di akal. Adakah cara yang tepat dan efisien melakukannya?

Untuk menemukan jawabannya, LIMONE telah menghubungi Relly Putri Indrasari, seorang Certified Fitness Trainer & Sports Nutrition Advisor, Freelance Personal Trainer, dan bagian dari Strong Sisters Indonesia, yang akan menjelaskan cara mengecilkan paha dengan tepat dan benar.

Apa Penyebab Seseorang Memiliki Ukuran Paha yang Besar?
Foto: “Jika kita membahas mengenai perubahan ukuran tubuh baik itu membesar ataupun mengecil, hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun, secara sederhana dapat disebabkan oleh terjadinya perubahan berat badan karena jumlah kalori yang dikonsumsi seseorang dalam jangka panjang,” tutur Coach Relly.

Karena, ketika kita “mengonsumsi makanan dengan kalori yang berlebihan, maka berat badan akan bertambah. Sedangkan bila mengonsumsi makanan dengan kalori lebih sedikit dari yang tubuh kita gunakan, maka berat badan akan berkurang,” jelasnya.

Biasanya, penambahan berat badan akan menyebabkan bertambahnya kadar lemak tubuh. “Konsumsi kalori yang berlebihan akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk sel lemak, dan hal ini bisa menyebabkan ukuran tubuh seseorang membesar,” lanjutnya.

Perlu diingat bahwa “letak dan kadar penimbunan lemak akan bervariasi pada setiap orang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari jenis kelamin, usia, berat badan, genetik, level aktivitas, hingga tingkatan stres,” ujarnya.

Personal Trainer yang satu ini juga menjelaskan bahwa, “persentase kadar lemak yang ideal menurut Galagher et al. Am J Clin Nut (2000;72: ), untuk usia tahun pada laki-laki adalah sebanyak 8-19% dan perempuan sebesar 21-33%. Sementara usia tahun, sebesar 11-22% untuk laki-laki dan 23-35% untuk perempuan,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa “perempuan secara alami memiliki jaringan lemak yang lebih banyak dari laki-laki. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan hormon dan fungsi reproduksi,” ungkapnya.

Biasanya, “perubahan kondisi fisik yang dalam hal ini ukuran paha menjadi lebih besar, dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi beberapa orang. Bahkan mungkin mengalami krisis percaya diri,” ujarnya.

Padahal menurut Coach Relly, “hal ini bisa bisa diatasi dengan cara yang sehat, sehingga tidak perlu merasa rendah diri,” tuturnya.

Bagaimana Cara Mengecilkan Paha yang Membesar?
Foto: orang pun mulai tertarik mencari cara dengan melakukan spot reduction, yakni mengecilkan bentuk atau menghilangkan lemak pada bagian tubuh tertentu. “Padahal secara ilmu dan praktiknya, hal tersebut tidak bisa dilakukan. Karena jika kita ingin menurunkan kadar lemak tubuh, maka hal ini akan terjadi secara keseluruhan, tidak bisa dipilih pada bagian tubuh tertentu,” jelasnya.

Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan dalam usaha untuk menurunkan kadar lemak tubuh (fat loss) dan berat tubuh (weight loss).

“Untuk mengurangi berat tubuh, hal ini dapat dilakukan dengan cara defisit kalori atau mengonsumsi jumlah kalori lebih sedikit dari yang dikeluarkan oleh tubuh. Namun tetap memerhatikan keseimbangan gizinya,” ungkap Coach Relly.

Sementara untuk menurunkan kadar lemak tubuh, “selain menerapkan defisit kalori yang tepat dan sehat, juga perlu disertai dengan olahraga. Olahraga yang bisa dilakukan seperti latihan kekuatan atau strength training,” tambahnya.

Apa Olahraga yang Tepat untuk Mengecilkan Paha?
Foto: kamu sedang mencari cara mengecilkan paha, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah menjadi lebih aktif yakni menaikkan level aktivitas fisik dengan berolahraga.

Cobalah untuk melakukan “olahraga basis latihan kekuatan atau strength training yang dapat melatih kekuatan otot dan menjaga kesehatan tulang. Terbentuknya otot dapat membantu metabolisme tubuh sehingga pembakaran lemak pun menjadi lebih efektif. Selain itu, dengan terbentuknya otot juga akan membantu tubuh menjadi lebih kencang,” terang Coach Relly.

Berikut contoh dasar latihan kekuatan yang bisa dilakukan:

Tak hanya itu, kamu juga bisa melakukan “olahraga jenis kardio yang dapat melatih kekuatan jantung dan paru-paru. Contohnya seperti jalan kaki, lari, renang, sepeda, dan jumping rope.”

Selain berolahraga, sebaiknya jaga jumlah kalori yang dikonsumsi agar tidak melebihi kadar kalori yang akan dikeluarkan oleh tubuh. Hal ini bisa dilakukan dengan tetap memastikan terpenuhinya konsumsi nutrisi makro yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak baik, serta asupan mineral lainnya.

“Jumlah pengurangan kalori yang sehat pun akan berbeda pada setiap orang. Dan hal ini bisa dihitung melalui berbagai aplikasi kesehatan dan kalkulator digital. Atau bisa juga dengan melakukan konsultasi pada ahli nutrisi dan pelatih olahraga,” sarannya.

Bisakah Mengencangkan Paha dalam Waktu Singkat?
Foto: sebagian orang merasa tidak sabar untuk memiliki ukuran tubuh yang sesuai keinginannya. Sehingga muncul pertanyaan apakah terdapat cara mengecilkan paha yang bisa dilakukan dengan singkat?

“Usaha menurunkan kadar lemak tubuh tidak bisa terjadi dalam waktu yang singkat, karena tubuh kita butuh untuk beradaptasi. Defisit kalori yang berlebihan atau diet ekstrem karena ingin hasil yang cepat, mungkin akan berhasil menurunkan berat tubuh, namun hal ini belum tentu bisa menurunkan kadar lemak tubuh,” jelasnya.

Sehingga terkadang kita sering menemukan orang yang berbadan kurus namun kadar lemak tubuhnya tinggi. Selain itu, melakukan diet ekstrem juga dapat menyebabkan tubuh menjadi tidak sehat karena mengalami kekurangan zat gizi penting.

“Hal ini bisa menyebabkan timbulnya masalah kesehatan, seperti mudah lelah, rambut rontok, dan buang air besar yang tidak lancar. Serta juga bisa menimbulkan gangguan tidur, daya ingat dan berpikir yang menurun, dan terganggunya siklus haid,” ungkapnya.

Pada akhirnya, “kondisi ini akan menimbulkan terjadinya yoyo diet, yakni siklus diet ekstrem lalu kembali ke berat semula atau bahkan lebih berat, kemudia diet ekstrem lagi, dan terus berulang. Untuk itu, sebagai konsumen kita sebaiknya tidak mudah tergiur dengan janji-janji penurunan berat badan secara ekstrem dan cepat. Karena hal itu memiliki dampak yang tidak baik untuk kesehatan jangka panjang,” paparnya.

Kesimpulan
Foto: Coach Relly, perubahan bentuk tubuh pasti akan terjadi selama kita hidup, baik itu membesar atau mengecil. “Tetapi jangan lupa bahwa terdapat hal-hal yang harus kita utamakan, yakni kesehatan fisik dan mental,” ujarnya.

“Sangatlah manusiawi bila merasa kurang percaya diri ketika memiliki ukuran tubuh yang berbeda, apalagi dengan banyaknya body shaming di sekitar kita. Namun, jangan lupa saling mengingatkan untuk mencintai diri kita apa adanya dan fokus pada hal lain yang ada di dalam diri untuk terus berkembang,” tutur Personal Trainer yang satu ini.

Jika ingin melakukan perubahan, Coach Relly berpesan untuk “tidak ekstrem dan terburu-buru, kamu bisa memulainya dari hal-hal yang kecil. Dengan berbekal komitmen, jadikanlah hal-hal kecil tersebut menjadi kebiasaan baik yang dinikmati selama dijalani,” sarannya.

“Hal ini tidak hanya berlaku dalam upaya menurunkan berat atau lemak tubuh, namun juga dalam kehidupan kita secara keseluruhan. Jangan lupa untuk terus semangat dan selalu berpikir positif,” pesannya.