Cara Melakukan Taubat Nasuha Lengkap Beserta Niat Dan Waktu Pelaksanaannya

Ilustrasi berdoa. ©Shutterstock Merdeka.com – Cara melakukan taubat nasuha harus dilakukan dengan benar. Taubat nasuha bisa dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Setiap manusia pasti tak luput dari kesalahan dan dosa, baik yang disengaja atau pun tak disengaja. Dosa kecil yang diperbuat manusia antara lain seperti ghibah, riya dan putus asa. Ada pula dosa besar yang diperbuat seperti halnya berbohong, zina dan memakan harta riba.

Oleh karena itu, manusia dituntut untuk bertaubat dan kembali kepada Allah salah satunya dengan melakukan taubat nasuha. Sholat taubat nasuha ini bisa dilakukan dengan tahapan cara yang tepat.

Berikut adalah cara melakukan taubat nasuha lengkap dengan niat dan waktu pelaksanaannya yang berhasil dihimpun dari beragam sumber, Jumat (24/12/21).

Waktu Pelaksanaan Sholat Taubat
Dalam melaksanakan taubat manusia tidak harus mengundur atau menunda-nundanya. Maka dari itu, setiap muslim yang sudah berbuat dosa disarankan untuk segera bertaubat.

Sholat taubat menjadi sholat dengan waktu yang mutlak untuk pelaksanaannya, ini berarti bisa dilakukan kapan saja baik malam atau pun siang. Akan tetapi ada beberapa wkatu pelaksanaan sholat taubat nasuha yang hukumnya haram dikerjakan, yakni pada:

1. Mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari.

2. Saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah.

3. Saat matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong.

4. Mulai dari sholat Asar hingga matahari tenggelam.

5. Ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya.

Sholat taubat nasuha ini juga bisa dilakukan pada waktu sepertiga malam atau selama sholat tahajud. Hal ini diungkapkan oleh beberapa ulama yang menuangkan pendapatnya.

Niat Sholat Taubat
Dalam menjalankan sholat taubat tentu setiap muslim juga diwajibkan membaca niat yang berasal dari hati nurani. Setiap orang yang hendak melakukan sholat taubat harus keinginan dari dalam diri sendiri demi menghapus dosanya.

Jika sudah berhasil mendapatkan niat dari hati, selanjutnya mereka diwajibkan untuk berwudhu dan melaksanakan sholat sebanyak dua rakaat. Agar niat bisa tersampaikan dengan jelas, lafazkan niat dengan cara yang telah diajarkan oleh para ulama agama Islam, seperti berikut:

Ushalli Sunnatat Taubata Rak’ataini Lillahi Ta’ala

Artinya:

“Saya niat sholat sunah tobat dua rakaat karena Allah.”

Tata Cara Sholat Taubat
Tata cara sholat taubat sebenarnya sama dengan sholat sunnah yang lain. Sholat ini dilakukan sebanyak dua rakaat dan diakhiri dengan satu kali salam, akan tetapi juga boleh dilakukan sebanyak empat rakaat hingga enam rakaat.

Saat melaksanakan sholat taubat, Anda bisa memperpanjang sujud terakhir secara khusus demi bermunajat kepada Allah serta mengakui dosa-dosa yang sudah dilakukan. Ini merupakan bentuk memohon ampun dengan segala kerendahan hati serta tulusnya nurani di hadapan Allah.

Itu semua disebutkan dalam hadist riwayat muslim berbunyi:

“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim).

Disebutkan dalam hadist bahwa saat melaksanakan sholat taubat dianjurkan didahului dengan bersuci. Disunahkan untuk melakukan mandi besar dalam sholat taubat nasuha. Berikut adalah tata cara melakukan sholat taubat nasuha:

1. Dahulukan dengan membaca niat sholat taubat nasuha.

2. Lalu, takbiratul ihram.

3. Membaca doa iftitah (sunah untuk dikaukan).

4. Membaca surat Al-Fatihah.

5. Membaca surat pilihan dari Alquran.

6. Rukuk (membaca tasbih saat rukuk sebanyak tiga kali).

7. I’tidal (membaca doa I’tidal).

8. Sujud (membaca tasbih saat sujud sebanyak tiga kali).

9. Duduk di antara dua sujud (membaca dia ‘robbighfirlii warhamnii…’)

10. Sujud kedua (membaca tasbih sujud tiga kali).

11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai yang ke 10.

12. Tasyahud akhir (membaca tasyahud akhir).

13. Selanjutnya, salam.

14. Berdoa untuk memohon ampunan.

Bacaan Sholat Taubat
Supaya amalan taubat nasuha berjalan dengan sempurna, ada baiknya dengan memperbanyak istighfar. Meminta ampun kepada Allah juga disertai dengan lantunan dzikir menyebut asma-Nya.

Ini adalah bacaan istighfar yang dianjurkan untuk dibaca sebanyak 100 kali sembari diresapi arti dengan tulus:

Astaghfirullahal Ladzii Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyuumu Wa Atuubu Ilaihi.

Artinya:

“Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”

Selanjutnya, memperbanyak bacaan tasbih berikut:

Subhanallahi Wa Bihamdihi.

Artinya: “Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya.”

Lalu, bacalah doa sholat tobat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut:

Allahumma Anta Robbii Laa Ilaaha Illaa Anta, Kholaqtanii Wa Ana ‘Abduka Wa Ana ‘Ala ‘Ahdika Wa Wa’dika Mastatho’tu. A’udzu Bika Min Syarri Maa Shona’tu, Abuu-U Laka Bini’matika ‘Alayya, Wa Abuu-U Bi Dzanbii, Faghfirlii Fainnahuua Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illa Anta.

Artinya:

“Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakan aku, dan akulah hamba-Mu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji-Mu yg sedapat mungkin aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yg telah aku lakukan, aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku, sebab tiada yg dapat memberi ampunan kecuali Engkau sendiri. Aku memohon perlindungan Engkau dari segala kejahatan yg telah aku lakukan.”

Rasulullah SAW juga pernah bersabda terkait doa tersebut dengan arti:

“Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) di siang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk surga. Dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum subuh maka dia termasuk penduduk surga.” (HR. Al-Bukhari).

Apabila sudah melakukan sholat taubat dianjurkan untuk semua para muslim mengamalkan amalan kebaikan, terutama bersedekah. Sebab, sedekah menjadi alasan terbesar dihapuskannya dosa-dosa seseorang. Hal ini juga dijelaskan dalam Alquran surat Thaha ayat 82:

“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.”

[bil]