Cara Mandi Wajib Yang Benar Bagi Pria Dan Wanita

Cara Mandi Wajib Yang BenarInfokua.com – Sudah tahukah bagaimana Cara Mandi Wajib yang benar? Baik bagi pria maupun wanita? Setelah haid maupun setelah berhubungan suami istri?

Karena persoalan mandi wajib ini bukan persoalan yang sederhana, cara – cara yang dilakukan pun harus tepat, harus benar, dan harus sesuai dengan ketentuan syariatnya.

Jadi ada banyak hal yang bisa menjadi pertimbangan, karena manddi wajib bukan sekedar bicara pria dan wanita, bukan juga berbicara mandi wajib jaid, tapi juga tentang apa yang menjadi ketentuan di dalamnya.

Untuk itu, selain tata cara mandi wajib setelah bersetubuh menurut Islam, maupun setelah haid bagi wanita, niat mandi wajib juga harus baik dan benar.

Maka ada beberapa penjelasan yang bisa kita pelajari tentang hal ini, di antaranya adalah:

Alasan Kenapa Harus Mandi Wajib
Cara Mandi Wajib Yang Benar

Mandi merupakan suatu kegiatan yang biasa dilakukan setiap hari. Namun tahu kah kamu bahwa dalam islam mandi tidak luput dari pembahasan agama.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), mandi adalah membersihkan tubuh dengan air dan sabun (dengan cara menyiramkan, merendamkan diri dalam air, dan sebagainya).

Jadi mandi adalah kegiatan mengalirkan air ke seluruh anggota tubuh dengan suatu niat tertentu.

Ada berbagai jenis mandi diantaranya mandi wajib, sunah, mubah, dan makruh. Mandi wajib adalah mandi yang diharuskan untuk dilakukan karena suatu hal, mandi wajib bisa dilakukan baikwanita maupun pria.

Berikut akan kita bahas hal-hal yang mengharuskan kita mandi wajib.

1. Keluarnya Sperma

Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله تعالى عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم { الْمَاءُ مِنْ الْمَاءِ } رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya, “Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. Ia berkata, Rasulullah Saw.bersabda, ‘Air itu karena air (wajibnya mandi karena keluarnya air mani),’” (HR Muslim).

Hadits tersebut menjelaskan bahwa keluarnya mani baik keluar dalam keadaan terjaga atau tertidur, disengaja atau tidak, bahkan ada sebabnya atau tidak, mewajibkan mandi secara mutlak atau menjadi suatu keharusan.

Terkait dengan kata mani perlu diketahui perbedaan antara mani, madzi, dan wadi. Madzi ialah cairan putih (biasanya lengket) yang keluar dari seseorang ketika tejadi hasrat seksual yang tidak terlalu kuat.

Kemudian wadi adalah cairan putih (biasanya warnanya keruh) yang keluar sehabis buang air kecil atau ketika mengangkat beban yang berat. keduanya tidak mewajibkan mandi wajib, hanya saja keduanya membatalkan wudhu.

Sedangkan mani adalah cairan yang memiliki salah satu dari tiga ciri sebagai berikut; keluarnya mani disertai rasa syahwat, keluar secara taddafuq (tersendat-sendat), dan memiliki aroma seperti putih telur yang telah kering.

2. Hubungan sesual (Persetubuhan)

Hubungan badan yang dimaksud adalah ketika alat kelamin pria masuk ke dalam alat kelamin wanita.

Meskipun dengan terpaksa atau menggunakan alat kontrasepsi sekalipun tetap harus melakukan mandi wajib. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.

> إذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الْأَرْبَعِ وَمَسَّ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ وَإِنْ لَمْ يُنْزِل

Artinya, “Bila seorang lelaki duduk diantara empat potongan tubuh wanita (dua tangan dan dua kaki) dan tempat khitan (laki-laki) bertemu tempat khitan (wanita) maka sungguh wajib mandi meskipun ia tidak mengeluarkan mani,” (HR Muslim).

3. Berhentinya Haidh

Haidh atau dalam istilah biologis disebut dengan menstruasi adalah proses luruhnya darah pada dindig rahim yang normal terjadi pada setiap wanita.

Biasanya terjadi minimal dalam waktu semalam dan maksimal dalam lima belas hari. Dalil yang mewajibkan wanita untuk mandi wajib adalah:

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh;

dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu,” (Surat Al-Baqarah ayat 222).

4. Terhenti keluarnya darah nifas

Nifas adalah darah yang keluar dari vagina wanita pasca melahirkan. Umumnya nifas berlangsung selama 40 hari dengan maksimal 60 hari.

Nifas mewajibkan wanita untuk mandi wajib ketika darah sudah berhenti. Wanita yang sedang nifas tidak diperkenankan unttuk sholat dan tidak sah wudhu nya.

Mandi yang diperbolehkan dilakukan wanita yang sedang nifas adalah mandi sunnah untuk menjaga kebersihan diri. Hal ini sesuai dengan fungsi utama wudhu untuk mensucikan diri dari hadast besar.

5. Meninggal Dunia

Setiap muslim yang meninggal dunia wajib untuk dimandikan jenazahnya kecuali apabila meninggal dalam keadaan syahid ataupun korban aborsi yang bentuknya belum nampak sebagai manusia.

Biasanya masih berbentuk segumpal daging. Mandi wajib untuk jenazah ini termasuk dalam rukun mandi jenazah sesuai dengan ajaran Islam.

Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan

Dewasa ini banyak sekali orang yang lalai menjalankan mandi wajib setelah berhubungan badan padahal hal tersebut merupakan suatu kewajiban. Padahal ada banyak riwayat yang menjelaskan betapa pentingnya mandi wajib.

Selain mengikuti sunnah Rasulullah SAW, mandi wajib juga dapat membantu kita untuk menjaga hawa nafsu selayaknya bagaimana kita menjaga wudhu. Yuk simak niat mandi wajib setelah berhubungan dalam Islam.

> Niat mandi wajib setelah berhubungan suami istri: “Nawaitu Ghusla Lirafil Hadatsil Akbari AnJami il Badaanii Likhuruu ji Mani yyi Minal Innaabati Fardhan Lillahi Ta’aala”.

Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena keluarnya mani dari janabah fardhu karena Allah taala.

Niat dan Cara Mandi Wajib Haid

Sebagai seorang wanita, suatu anugera karena kita dapat mengalami menstruasi setiap bulannya. Meskipun rasanya menyakitkan, tapi haidh atau menstruasi sangat baik untuk kesehatan organ reproduksi.

Berikut niat mandi wajib setelah haidh:

> نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitul Ghusla Lifraf il Hadatsil Akbari minal Haidil Lillahi Ta’ala”

Artinya: Saya niat mandi wajib untuk mensucikan hadast besar haid karena Allah Ta’ala.

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Wanita

Tata cara mandi wajib yang umum bagi perempuan adalah sebagai berikut:

1. Sebutkan niat mandi wajib atau mandi junub
2. Bersihkan telapak tangan (disunnahkan sebanyak 3 kali), kemudian dilanjutkan dengan membersihkan daerah dubur dan alat kemaluan.
3. Bersihkan kemaluan sampai kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri jangan sampai ada yang tersisa dan pastikan benar-benar bersih.
4. Setelah membersihkan dubur dan kemaluan, cuci telapak tangan dengan menggunakan tanah atau sabun dengan cara di gosok-gosokkan.
5. Lakukan gerakan wudhu yang biasa dilakukan ketika hendak sholat
6. Siram atau bilas kepala sebanyak tiga kali.
7. Dimulai dari sisi kanan, bilai seluruh tubuh, kemudian lanjutkan dengan sisi kiri. Pastikan seluruh lipatan tubuh tersentuh air.

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Pria

Sebenarnya tata cara mandi wajib baik bagi pria dan wanita tidak ada perbedaan yang signifikan yang menjadi perbedaan hanya terletak pada niatnya.

Sebab niat mandi wajib sesuai dengan sebabnya. Ada yan karena berhubungan bada, ada yang karena mimpi basah, ada juga yang keluar mani dengan tidak disengaja.

Berikut kami ringkas tata cara mandi wajib untuk pria sesuai dengan ajaran islam:

1. Dimulai dengan mengucapkan niat mandi wajib
2. Membasuh kedua telapak tangan
3. Membersihkan bagian tubuh yang kotor sebaiknya menggunakan tangan kiri
4. Kemudian mencuci tangan kembali
5. Berwudhu
6. Mengguyur kepala dengan air
7. Menyela-nyela rambut menggunakan jari
8. Memngaliri air ke seluruh tubuh
9. Menggunakan shampo dan sabun (hanya disarankan)

Itulah singkat informasi tentang bagaimana tata cara mandi wajib yang benar yang bisa dipelajari, baik bagi laki laki maupun wanita.

Semoga informasi ini bermanfaat, dan tata cara dalam mandi wajib tepat dan dapat kembali bersih. Sekian. Terimakasih. Salam.