Balasan Dari Sholat Agan Tidak Khusuk Mungkin Ini Penyebabnya

Yuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya.

/e3.1/images/layout/home-logo-n.png

/thread/51efd07d1ed7193e /sholat-agan-tidak-khusuk–mungkin-ini-penyebabnya

Assalamualaikum Wr. Wb

bagi agan dan sista yang berkenan dengan Thread ane dan merasa terhibur bisa bagi-bagi buat yang udah ISO, kalau yang belum ISO setidaknya di dan yang sudah mampir dimohon meninggalkan jejak nya

Budayakan saling mengharagi dengan cara meninggalkan jejak yang berkualitas

apakah agan dan sista merasakan Sholat nya tidak khusuk ? Memang sulit untuk benar-benar fokus dalam sholat karena masih memikirkan hal-hal lain dan ingin cepat merngakhiri sholat. Padahal sholat adalah media berkomunikasi antara Allah SWT dengan kita sebagai umatnya. ada beberapa penyebab yag membuat orag tidak bisa khusuk dalam sholat dan salah satunya adalah tidak sempurnanya wudhu kita.Nah ane sekarang mau membahas bagaimana tata cara wudhu yang benar menurut syari’at Islam.

buat agan dan sista yang beragama Islam pasti tahu dengan yang namanya wudhu’ (kalau yang ga tau Islam nya patut dipertanyakan ). Wudhu adalah mensucikan diri dari segala hadast kecil sesuai dengan aturan syariat islam. Nah wudhu ini dilakukan pada saat hendak mengerjakan sholat (saat hendak berpergian dan keluar rumah pun disarankan berwudhu terlebih dahulu).

Keutamaan Wudhu

nah tahu kah agan san sista bahwa wudhu itu memiliki banyak keutamaan diantaranya

1. Disukai oleh Allah SWT karena sesungguhnya Allah SWT mencintai orang-orang yang bersih, sebagaimana firman Allah :

إِن اللهَ يُحِب التوابِيْنَ وَ يُحِب الْمُتَطَهرِيْنَ

Seungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang bersih (Q.S Al-Baqarah : 222)

“Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajah-wajah, tangan-tangan dan kaki- kaki mereka karena bekas wudlu” (Riwayat Bukhori dan Muslim)

2. Wudlu dapat menghapuskan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ تَوَضأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوْءَ, خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ, حَتى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتَ أَظْفَارِهِ

“Barang siapa yang berwudlu lalu membaguskannya, maka akan keluar kesalahan-kesalahannya dari badannya bahkan sampai keluar dari bawah kuku-kukunya”. (Hadits riwayat Muslim no 245)

3. wudhu bisa mengangkat derajat, sebagaimana sabda Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أَلآ أَدُلكُمْ عَلَى مَا يَمْحُوْ اللهُ بِهِ الْخَطَايَا, وَيَرْفَغُ بِهِ الدرَجَاتِ؟ قَالُوْا : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ : إِسْبَاغُ الْوُضُوْءَ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصلاَةَ بَعْدَ الصلاَةِ…

“Maukah aku tunjukan kepada kalian sesuatu yang dengannya Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat-derajat?” Para sahabat menjawab : “Tentu, Ya Rosulullah”, Beliau berkata : “Sempurnakanlah wudhu pada saat keadaan-keadaan yang dibenci (misalnya pada waktu musim dingin-pent) dan perbanyaklah langkah menuju masjid-masjid dan setelah sholat tunggulah sholat berikutnya …”.(Hadits riwayat Muslim no 251)

4. Dengan wudhu seseorang bisa masuk surga dari pintu-pintu surga yang dia sukai, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضأُ فَيُسْبِغُ الْوُضُوْءَ ثُم يَقُوْلُ : أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَن مُحَمدًا عَبْدُهُ وَرَسوْلُهُ, إِلا فُتِحَتْ لَهُ أبْوأبُ الْجَنةِ الثمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيهَا شَاءَ

“Tidak ada seorang pun dari kalian yang berwudhu lalu menyempurnakan wudlunya kemudian berkata : أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَن مُحَمدًا عَبْدُهُ وَرَسوْلُهُ kecuali akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dia masuk dari pintu mana saja yang dia sukai”. (Hadits riwayat Muslim)

HR Bukhari:6440-Muslim No.440. Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassallam bersabda: “Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kalian bila berhadats sampai dia ber-Wudhu’.”

apakah agan perhatikan bahwa saat ini banyak umat muslim yang melakukan wudhu dengan cara yang tidak benar, padahal sempuna atau tidaknya wudhu’ seseorang akan mempengaruhi sah atau tidaknya sholat yang akan ditegakkannya karena wudhu merupakan syarat sahnya sholat seseorang. Ibadah sholat tidak akan sah dan tidak diterima di sisi Allah tanpa berwudhu’ sebelumnya, bagi seorang yang berhadats.

Sepereti Firman Allah SWT. :

يــأيهاالذين ءامنوا إذا قمتم إلى الصلوة فاغسلوا وجوهكم وأيديكم إلى المرافق وامسحوا برءوسكم وأرجلكم إلى الكعبين
المائدة: 6
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, Apabila mengerjakan sholat, maka basuhlah wajahmu, tanganmu sampai dengan siku,dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu, sampai dengan kedua mata kaki” { Q.S.Al-Maidah 5;6}

nah berikut tata cara berwudhu yang baik dan benar menurut syari’at Islam

Tata Cara Berwudhu :

Pertama :

niat :

بِسْمِ اللهِ الرحْمٰنِ الرحِيْمِ

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَلِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِفَرْضًالِلهِ تَعَالٰى

“Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa”

Artinya : “Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah.”

Kedua :

Ketiga :

Keempat :

Kelima :

Keenam :

Ketujuh :

Kedelapan :

nah itu tata cara berwudhu yang benar menurut syari’at Islam gan. tapi ane belum selesai, ada yang hendak ane infokan lagi mengenai tata cara wudhu kaum hawa

Spoiler for Berwudhu pada wanita:

Sifat Wudhu Kaum Wanita

Pada dasarnya cara berwudhu kaum wanita sama persis dengan pria, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

KERUDUNG DAN WUDHU’ KAUM WANITA

buat sista yang hendak berwudhu namun mengenakan kerudung dan takut tertimpa kemudharatan jika membuka kerudungnya maka diperbolehkan mengusap pada erudungnya ketika mabasuh kepalanya atau setidaknya di lepas kaitan kerudung tersebut tanpa melepaskan dari kepalanya

Dasar dari kebolehannya yaitu Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassallam.
“Ketika memakai penutup kepala tersebut atau sorbannya sebagai ganti dari dari membasuh kepala, dan kerudung semisalnya, karena itulah dikiaskan kepadanya dan hal ini telah dipraktekkan oleh istri beliau Shalallaahu Alaihi Wassallam, yaitu Ummu Salamah r.a. (HR Bukhari: No. 205 ⁽¹°⁾ & No.275 ⁽¹¹⁾/Majmu’ Fatawa 21/218 ⁽¹²⁾)

WUDHU’ WANITA DAN RAMBUT PALSU

Allah telah memberi kepada kaum wanita suatu karunia mahkota yang indah, yang berupa rambut yang bak mayang terurai di kepalanya. Wanita dianjurkan memuliakan mahkotanya yang indah, merawat dan meriasnya dengan sebaik-baiknya, namun tidak diperkenankan menyambungnya dengan rambut palsu (cemara)!

Bilamana kaum wanita menyambung atau memasang rambut palsu pada kepalanya ketika berwudhu’, maka diwajibkan melepas rambut palsu tersebut, sehingga ia dapat mengusap pada rambut aslinya dan dengannya ia telah melaksanakan perintah Allah Ta’ala agar membasuh kepala-kepala mereka ketika berwudhu’.

Jika rambut palsu itu tidak ia lepas, maka berarti ia tidak membasuh pada kepalanya sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam ayat wudhu’, namun ia membasuh pada rambut palsunya dan dengan demikian wudhu’nya tidak sah.

BILAMANA WANITA MENYEMIR RAMBUTNYA

Wanita yang rambutnya telah beruban, disunnahkan untuk menyemir rambutnya dengan selain semir berwarna hitam, berdasarkan keumuman perintah Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassallam agar orang yang beruban mengubah warna rambutnya.

Ketika seorang wanita menyemir rambutnya, maka jika semirnya tipis dan tidak menghalangi merasuknya air ke rambut, tidaklah mempengaruhi keabsahan wudhu’nya dan jika tebal sehingga seperti tanah liat pada rambutnya (gimbal) sehingga menghalangi masuknya air ke-rambut, maka tidaklah sah wudhu’nya bila tanpa menghilangkan semir jenis ini.

KOTORAN PADA KUKU DAN ANGGOTA WUDHU’

Bilamana seorang wanita melakukan wudhu’, ia wajib menghilangkan segala hal yang mencegah atau menghalangi sampainya air ke anggota wudhu’ secara merata lagi sempurna, agar dapat terlaksana perintah Nabi Shalallaahu Alaihi Wassallam untuk menyempurnakan wudhu’. (Lihat Shahih Abu Dawud No.142 & Shahih Tirmidzi No.788)

Adapun sedikit kotoran yang ada di bawah kuku dan anggota wudhu’ yang lainnya (yang tidak mencegah sampainya air ke kulit anggota wudhu’), tidaklah perlu dicuci karena hal itu tidak mempengaruhi keabsahan wudhu’ dan juga tidak adanya penjelasan dari Nabi Shalallaahu Alaihi Wassallam, kalau seandainya hal itu wajib dilakukan, tentunya dijelaskan oleh Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassallam.

Namun bilamana kukunya terlalu penjang dan banyak kotoran yang melekat padanya sehingga menghalangi merasuknya air kekulit yang merupakan anggota wudhu’, maka wajib dicuci kotoran dan apa yang ada dibawah kuku tersebut.

Bagaimana dengan Cutex atau cat kuku?

Jawab: Apabila cat kuku tersebut menghalangi masuknya air ke anggota wudhu’ maka harus dihilangkan dan jika tidak dihilangkan, maka wudhu’nya tidak sah. Dan adapun apabila tidak menghalangi merasuknya air keanggota wudhu’, maka tidaklah wajib dihilangkan dan sah wudhu’nya apabila melakukan wudhu’ dalam kondisi tersebut.

WANITA ‘MENYENTUH’ KAUM LAKI-LAKI SETELAH WUDHU’

Ada sebuah permasalahan yang banyak ditanyakan oleh kaum wanita, yaitu bilamana seorang wanita bersentuhan dengan kaum laki-laki setelah berwudhu,’ maka batal atau tidakkah wudhu’nya? Dan sedemikian pula sebaliknya, batalkah wudhu’ seorang laki-laki bila menyentuh kaum wanita setelah berwudhu’? Untuk menjawab pertanyaan ini, marilah kita simak kajian di bawah ini:

Seorang ulama besar dan terkemuka yaitu Imam Al Imam Asy Syafi’i Rahimuhullah, dan ulama’ lainnya berijtihad bahwa menyentuh wanita adalah termasuk pembatal wudhu’. Mereka berdalil dengan firman Allah SWT: “Atau kalian ‘menyentuh’ wanita…” (QS An-Nisaa:43)
Tekstual dari ayat diatas menunjukkan “menyentuh” wanita termasuk pembatal wudhu’.

Sebagian ‘ulama yang lainnya berpendapat bahwa hal itu tidaklah membatalkan wudhu’. Mereka menafsirkan kata “menyentuh” pada ayat tersebut dengan artian Jima’ (senggama), seperti pendapat dari para shahabat dan ‘ulama besar seperti: Ibnu Abbas, Ali bin Abi Thalib; Ubay bin Ka’ab; Mujahid;, Thawus; Al Hasan Al Basri, ‘Ubaid bin ‘Umair; Said bin Jubair; Asy Sya’bi, Qotadah; dan, Muqatil bin Hayyan. [Lihat Nailul Author 1/218, Taudhilhul Ahkam 1/291, dan Tafsir Ibnu Katsir 2/222]

Tafsiran mereka ini diperkuat dengan hadits dari ‘Aisyah r.a., beliau berkata:
“Saya pernah tidur di depan Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wassallam yang ketika itu beliau sedang shalat dalam keadaan kedua kakiku di arah kiblat beliau, maka ketika hendak sujud, beliau menyentuhku dengan ujung jarinya hingga akupun menekuk kedua kakiku. Bila beliau berdiri, aku kembali membentangkan kedua kakiku.” (HR.Al Bukhari no. 328 dan Muslim no.512)

nah sudah jelas kan bagaimana tata cara berwudhu yang baik dan benar

ane mau tambahin ada hal yang disunnahkan dalam berwudhu yaitu

Spoiler for Sunnah Sunnah dalam Berwudhu:

Wudlu memiliki sunnah-sunnah yang banyak, diantaranya:

1. Bersiwak, sebagaimana sabda Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

لَوْ لاَ اَنْ أَشُق عَلَى أُمتِي لأَمَرْتُهُمْ بِالسوَاكِ عِنْدَ كُل وُضُوْءٍ

Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan berwudlu. (Hadits shohih, irwaul golil no 70)

2. Mencuci kedua tangan sampai pergelangan tangan sebelum berwudlu

3. Mencuci anggota-anggota wudlu sebanyak tiga kali.

4. Menyela-nyela jenggot yang tebal

5. Menyela-nyela jari-jari kaki dan jari-jari tangan

6. Dalk (menggosok)

Yang dimaksud dengan dalk yaitu menggosok anggota wudlu (yang telah terkena air) dengan menggunakan tangan (sebelum anggota wudlu tersebut kering). Dan yang dimaksud dengan tangan di sini yaitu telapak (bagian dalam) tangan. Oleh karena itu tidak cukup men-dalk kaki dengan menggunakan kaki lainnya.

7. Mendahulukan tangan kanan daripada yang kiri dan kaki kanan daripada kaki kiri. Sebagaimana sabda Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Huroiroh ;

إِذَا تَوَضأْتُمْ فَابْدَءُوْا بِمَيَامِنِكُمْ

Jika kalian berwudlu maka mulailah dengan bagian kanan kalian. (Hadits shohih dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Baihaqi, Thobroni dan Ibnu Hibban dan dishohihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan dihasankan oleh Imam Nawawi)

8. Berdo’a setelah berwudlu.

9. Menggunakan air wudlu dengan hemat

Yang afdlol adalah berwudlu tiga-tiga kali namun tidak boros dan berlebih-lebihan dalam menggunakan air, baik ketika wudlu maupun ketika mandi. Sebagaimana dalam hadits

nah sekian Thread ane tentang bagaimana tata cara berwudhu yang benar menurut syari’at Islam, semoga bermanfaat bagi kaskuser semuanya ;2thumbup

boleh dong atau setidaknya di dan meninggalkan jejak nya

Buat agan dan sista (khususnya muslim) yang peduli dengan agama nya dan saudara semuslimnya mohon setelah melihat thread ini di komen supaya thread ini nggak tenggelam karena berisi informasi yang bagus dan penting

Original Posted By cUt3►Cuma mo nambahin gan buat yg sunnah” wudhunya
1. Baca Bismillah
2. Kumur”
3. Istinsyaq dan Istintsar
4. Basuh Kuping

Spoiler for THREAD berkualitas lainnya !:

SUMBER

SUMBER :02 dari wudhu nya aja harus bener ya gan :12