8 Warga Di Cipete Diduga Terjangkit Penyakit Yang Berasal Dari Tikus Ahli Saran Lakukan Ini

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beberapa waktu lalu, delapan warga di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, terpapar penyakit yang diduga berasal dari tikus.

Warga ini mengalami gejala yang sama yakni demam, bercak merah di bagian tangan dan kaki serta lemas. Kini kondisi kedelapan warga tersebut sudah dinyatakan sembuh

Dinkes Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan sampel tikus di sekitar lokasi. Penelitian ini dilakukan di laboratorium milik IPB.

Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan Apa yang dilakukan Dinkes sudah tepat. Namun, ia menyarankan untuk melakukan jarak terlebih dahulu.

“Memastikan yang terpapar ini sementara tidak kontak dengan orang sekitar. Sementara waktu tidak tinggal dengan keluarganya dulu. Dirawat di tempat yang terisolasi, sembari menunggu hasil sampel,” papar Dicky pada Tribunnews, Sabtu (14/6/2022).

Selain itu diperlukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan hewan. Hal ini dikarenakan adanya dugaan hewan yang menularkan. Tentu harus dicari tahu, sekaligus diberantas.

Apa lagi dengan tikus, perlu adanya masalah dengan sanitasi lingkungan. Tempat yang bisa menjadi sarang tikus harus dibersihkan dan diperlukan edukasi. Selain penataan lingkungan yang baik.

“Hal yang penting juga memberikan literasi pada publik hindari berkontak dengan tikus. Dengan cara memastikan rumah itu selalu dibersihkan. Singkirkan timbunan yang jadi sarang tikus,” papar Dicky lagi.

Di sisi lain ia berpendapat jika melihat gejalanya, penyakit tersebut tidak disebabkan virus. Tapi tetap harus menunggu hasil pemeriksaan.

Baca juga: Heboh Warga Cipete Terjangkit Virus Diduga dari Tikus, Muncul Bercak Merah di Tangan dan Kaki

Namun hal yang paling penting saat ini adalah melakukan pencegahan kontak berikutnya. Jangan lupa orang yang terpapar atau sakit ini harus diperiksa darahnya.

“Atau sampel lain yang tampak. Untuk memastikan sama dengan temuan dari binatang. Jadi dua aspek yaitu manusia dan hewan,” ujarnya.