5 Cara Mengembalikan Indera Penciuman Yang Hilang

Indera penciuman hilang atau anosmia dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi, mulai dari sumbatan di saluran hidung (terutama saat pilek), kelainan genetik, gangguan pada saraf serta otak, hingga, COVID-19 [1,2,3].

Kehilangan indera penciuman ditandai dengan hidung yang tak mampu mencium bau apapun yang bila dibiarkan semakin lama akan ikut memengaruhi kemampuan indera perasa [1,2].

Berikut ini adalah sejumlah cara yang dapat diupayakan untuk mengembalikan indera penciuman yang hilang.

1. Tidak Merokok
Kebiasaan merokok terutama jika terlampau aktif dan berlebihan dapat menurunkan tingkat kepekaan indera penciuman [4].

Jika merokok saat sedang sakit, maka indera penciuman membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal [4].

Maka dari itu, para perokok dapat berhenti merokok agar indera penciuman tidak terganggu.

2. Irigasi Nasal
Irigasi nasal atau irigasi hidung merupakan salah satu cara yang terbukti efektif dalam mengembalikan fungsi penciuman yang sempat hilang atau berkurang karena sumbatan sinus maupun alergi [2,5].

Irigasi nasal adalah metode pembersihan hidung menggunakan air garam (saline) agar pernafasan lebih lancar dan diharapkan indera penciuman berfungsi normal kembali [6].

Beberapa langkah yang bisa dilakukan secara mandiri dalam memraktekkan proses irigasi nasal adalah [7] :

* Siapkan secangkir air matang hangat, lalu campur dengan garam dan baking soda masing-masing dengan takaran ½ sendok teh.
* Jika ada, jarum suntik medis atau botol tetes dapat digunakan dan diisi dengan larutan saline atau garam tersebut.
* Dongakkan kepala lalu masukkan larutan ke salah satu lubang hidung.
* Ketika air mengalir melalui lubang hidung satunya atau dari mulut, biarkan saja.
* Dalam sehari, terapkan cara ini beberapa kali selama beberapa hari hingga kondisi hidung dan fungsi penciuman membaik.

3. Menggunakan Jahe
Untuk melatih kembali indera penciuman, maka menggunakan jahe adalah pilihan yang cukup tepat [7,8].

Jahe mentah atau bubuk jahe bisa digunakan selama melatih atau mengembalikan indera penciuman yang hilang dengan membuat dan mengonsumsi teh jahe [7].

Teh jahe sendiri berguna bagi kesehatan, terutama dalam mengatasi peradangan yang terjadi di saluran nafas [9].

Maka tidak ada salahnya, meminum teh jahe karena dapat mengurangi pembentukan lendir di dalam saluran nafas [9].

Lendir yang semakin menumpuk akan menjadi penyebab sumbatan saluran nafas sehingga indera penciuman berkurang atau tidak bekerja dengan maksimal [7,9].

Untuk penggunaan yang lebih praktis, teh jahe yang sudah dalam bentuk kantong akan lebih mudah dibuat meskipun jahe mentah juga baik [7].

Bila memilih jahe mentah, beberapa langkah ini dapat dilakukan [7] :

* Kupas kulit jahe lebih dulu hingga bersih.
* Iris-iris tipis jahe yang sudah dikupas.
* Irisan jahe (sebanyak 1 sendok makan saja) kemudian masukkan ke dalam sebuah gelas atau cangkir untuk diseduh dengan 2 cangkir air panas selama 15 menit.
* Setelah itu, tunggu lebih hangat sebelum dapat dikonsumsi.

4. Menggunakan Minyak Kastor
Untuk indera penciuman yang hilang, minyak kastor sebagai obat alami sangat terekomendasi [7].

Minyak kastor sendiri bukan bahan yang baru untuk mengembalikan fungsi penciuman yang hilang.

Jika penciuman hilang karena infeksi, maka asam risinoleat (bahan aktif di dalam minyak kastor) akan membantu melawan infeksi tersebut [10].

Jika saluran nafas mengalami pembengkakan karena radang, alergi atau infeksi, maka minyak ini juga dapat mengempiskan kembali bengkak tersebut [10].

Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam penggunaan minyak kastor sebagai solusi mengembalikan indera penciuman adalah [7] :

* Hangatkan lebih dulu minyak kastor (bisa dengan microwave atau dengan kompor).
* Gunakan minyak kastor dalam keadaan hangat dan tidak terlalu panas.
* Teteskan minyak kastor hangat masing-masing 2 tetes di setiap lubang hidung.
* Lakukan perawatan ini sehari 2 kali secara rutin, terutama saat bangun tidur di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.

5. Latihan Penciuman (Smell Training)
Latihan penciuman ini adalah salah satu prosedur perawatan untuk mengembalikan hilangnya indera penciuman yang bisa dilakukan di rumah [2,7,11].

Pada latihan ini, diperlukan beberapa bentuk minyak esensial atau setidaknya terdapat 4 aroma kuat menyengat di dalam rumah [7].

Latihan dilakukan dengan mencium keempat aroma tersebut secara bergantian masing-masing selama 20 detik [12].

Tidak hanya sekali dua kali, penting untuk rutin melakukan latihan ini sehari 3 kali setiap hari dalam waktu 6 minggu berturut-turut [7,12].

Jika teratur melakukannya, efektivitas dari cara ini untuk mengembalikan indera penciuman akan dapat dirasakan [7,12].

Hanya saja, sangat dianjurkan untuk menggunakan 4 aroma yang sama tersebut setiap hari selama 6 minggu agar lebih efektif [7].

Beberapa aroma yang dapat menjadi pilihan dan dimasukkan ke dalam 4 aroma untuk latihan adalah aroma mint, cengkeh, kayu putih, mawar, kopi giling, vanila dan sitrus [7].

Sebagai efek selama melakukan latihan ini, akan terdapat sejumlah aroma yang terasa aneh di hidung [7].

Namun tetap lakukan secara konsisten, sebab dengan konsistensi yang baik indera penciuman akan kembali pulih lebih cepat [7].

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Ketika indera penciuman yang hilang dialami terlalu lama dan memengaruhi nafsu makan, biasanya berat badan pun akan ikut turun drastis [13].

Tak hanya itu, efek dari kehilangan indera penciuman, penderita dapat mengalami malnutrisi, dan defisiensi vitamin [2].

Bahkan karena tak dapat mencium bau, depresi bisa saja terjadi pada penderitanya [14].

Maka sebelum beberapa komplikasi timbul segeralah periksakan ke dokter, terutama bila cara-cara mandiri tersebut tidak membuahkan hasil dan indera penciuman tidak kunjung kembali bahkan setelah lebih dari 6 minggu melakukan perawatan alami.

1. Sanne Boesveldt, Elbrich M Postma, Duncan Boak, Antje Welge-Luessen, Veronika Schöpf, Joel D Mainland, Jeffrey Martens, John Ngai, & Valerie B Duffy. Anosmia—A Clinical Review. Chemical Senses; 2017.
2. Xi Li; Forshing Lui. Anosmia. National Center for Biotechnology Information; 2021.
3. Xiangming Meng, Yanzhong Deng, Zhiyong Dai, & Zhisheng Meng. COVID-19 and anosmia: A review based on up-to-date knowledge. Elsevier Public Health Emergency Collection; 2020.
4. Rumi Ueha, Satoshi Ueha, Kenji Kondo, Shu Kikuta, & Tatsuya Yamasoba. Cigarette Smoke-Induced Cell Death Causes Persistent Olfactory Dysfunction in Aged Mice. Frontiers in Aging Neuroscience; 2018.
5. JJ Liu, GC Chan, AS Hecht, DR Storm, & GE Davis. Nasal saline irrigation has no effect on normal olfaction: A prospective randomized trial. HHS Public Access; 2015.
6. Nicola Principi & Susanna Esposito. Nasal Irrigation: An Imprecisely Defined Medical Procedure. International Journal of Environmental Research and Public Health; 2017.
7. Lauren Castiello, MS, AGNP-C & Corey Whelan. How to Regain Your Sense of Smell Naturally. Healthline; 2021.
8. E Fuccillo, A M Saibene, M P Canevini, & G Felisati. Olfactory disorders in coronavirus disease 2019 patients: a systematic literature review. Cambridge University Press Public Health Emergency Collection; 2020.
9. Nguyen Hoang Anh, Sun Jo Kim, Nguyen Phuoc Long, Jung Eun Min, Young Cheol Yoon, Eun Goo Lee, Mina Kim, Tae Joon Kim, Yoon Young Yang, Eui Young Son, Sang Jun Yoon, Nguyen Co Diem, Hyung Min Kim, & Sung Won Kwon. Ginger on Human Health: A Comprehensive Systematic Review of 109 Randomized Controlled Trials. Nutrients; 2020.
10. M. Abdulla Al-Mamun, Zerin Akter, Md Josim Uddin, K. M. K. B. Ferdaus, K. M. F. Hoque, Z. Ferdousi, & M. Abu Reza. Characterization and evaluation of antibacterial and antiproliferative activities of crude protein extracts isolated from the seed of Ricinus communis in Bangladesh. BMC Complementary Medicine and Therapies; 2016.
11. Kelly Pekala, B.A., M.S., Rakesh K. Chandra, M.D., & Justin H. Turner, M.D., Ph.D. Efficacy of olfactory training in patients with olfactory loss: a systematic review and meta-analysis. HHS Public Access; 2017.
12. Martin Kronenbuerger & Manfred Pilgramm. Olfactory Training. National Center for Biotechnology Information; 2020.
13. Sanne Boesveldt & Valentina Parma. The importance of the olfactory system in human well-being, through nutrition and social behavior. Nature Public Health Emergency Collection; 2021.
14. Preeti Kohli, Zachary M. Soler, Shaun A. Nguyen, John S. Muus, & Rodney J. Schlosser. Chemical Senses; 2016.