Tata Cara Mandi Haid Aktivitas Wajib Bagi Muslimah Setelah Menstruasi

SuaraJatim.id – Tata cara mandi haid. Haid atau menstruasi adalah pendarahan pada uterus yang berasal dari rahim dan keluar melalui vagina. Siklus tersebut normal terjadi setiap bulan pada seorang perempuan.

Terkadang terjadi selama tujuh hari atau bahkan 14 hari, tergantung pada hormon masing-masing orang. Sebutan lain untuk haid atau menstruasi adalah datang bulan.

Dalam agama Islam, perempuan yang telah mengalami masa haid harus melakukan mandi wajib setelahnya. Mandi wajib haid juga disebut dengan mandi haid.

Mandi haid bertujuan untuk menghilangkan hadas besar dan hadas kecil. Apabila seorang perempuan tersebut tidak melaksanakan mandi haid, maka ia tidak diperbolehkan melaksanakan ibadah salat, mengaji, dan lain sebagainya.

Baca Juga:Menstrual Cup Lokal Indonesia Ini Diklaim Dibuat Berdasarkan Anatomi Panggul Perempuan Asia

Oleh karena itu, seorang perempuan muslim wajib melaksanakan mandi wajib setelah haid.

Ilustrasi mandi. (Unsplash/Hannah Xu)Mandi wajib setelah haid maupun mandi wajib secara umum sebenarnya tidak jauh berbeda. Pada intinya, seorang muslim harus membersihkan dirinya hingga benar-benar bersih. Termasuk pada bagian rambut dan sela-sela tubuh yang tidak terlihat.

Berkaitan dengan perlunya menggulung rambut atau tidak saat mandi, Rasulullah SAW pernah ditanya oleh Ummu Salamah terkait dengan itu.

Beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?” Nabi SAW menjawab: “Jangan [kamu buka]. Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyur kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu suci,” (HR. Muslim).

Berikut tata cara mandi haid yang benar sesuai tuntunan Islam:

Baca Juga:Aliran Menstruasi Bisa Berubah Menjadi Lebih Ringan, Berikut 3 Penyebab Umumnya

1. Membasuh tangan tiga kali
2. Membersihkan najis atau kotoran yang ada pada tubuh
3. Berwudu dengan benar
4. Membaca niat dalam hati “Nawaitul gusla lirof’il hadatsil akbari minal haidi fardlon lillahi ta’ala”yang artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haid, fardu karena Allah ta’ala.”
5. Siram air ke seluruh tubuh sebanyak 3 kali dari depan dan belakang
6. Membasuh semua bagian kulit
7. Menyela rambut dengan jari yang telah dibasahi air
8. Berwudhu kembali
9. Berdoa setelah mandi haid

Asyhadu alla illaha illalllahu wahdahula syarikalaa, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasululluh, allahumajalni minattawabinna waj’alni minal muttatahirina, waj’alni min ibadikas sholikhin

Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Nya dan utusanNya. Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang yang selalu menyucikan diri.”

Saat melakukan mandi wajib, seorang muslim boleh dengan sabun atau tanpa sabun. Pada pokoknya, seluruh najis yang menempel pada tubuh harus hilang agar ia mampu melaksanakan ibadah.

Apabila masih ada najis yang menempel di tubuhnya, maka najis itu dapat menyebabkan ibadah yang dilakukannya tidak sah.

Demikian penjelasan terkait tata cara mandi haid, menstruasi, tata cara mandi haid, beserta keutamaannya. Selanjutnya diketahui bahwa melaksanakan mandi haid adalah wajib hukumnya dan Allah SWT menyukai kebersihan, sehingga apabila seorang muslim akan beribadah, ia harus bersih dari najis. Allah SWT maha mengetahui.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma