Penyebab Beruntusan Di Dahi

Beruntusan serta jerawat dapat berkembang di bagian tubuh mana saja seperti wajah, bahu, punggung, dada, dan lengan. Namun umumnya, masalah kulit ini memang paling sering menyerang area wajah. Anda mungkin memperhatikan kemunculan jerawat ketika kelenjar kecil tepat di bawah permukaan kulit tersumbat.

Beruntusan dan jerawat adalah masalah kulit yang hampir sama, dan disebabkan oleh penyumbatan pori-pori oleh terlalu banyak sebum, sel kulit mati, atau bakteri. Ketika ini terjadi, kelenjar yang disebut sebaceous itu bisa meradang, dan beruntusan bisa berkembang.

Faktor tertentu dapat meningkatkan jumlah sebum yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous. Sebum ini meningkatkan kemungkinan munculnya beruntusan dan jerawat. Mengutip dari skinkraft.com dan healthline.com, faktor-faktor penyebab beruntusan di dahi di antaranya adalah sebagai berikut;

1. Perubahan hormonal.

Penyebab beruntusan di dahi yang pertama adalah karena perubahan hormonal. Beruntusan akan sangat umum terjadi pada masa pubertas karena kadar hormon berfluktuasi secara signifikan selama periode ini.

2. Stress

Penyebab beruntusan di dahi yang kedua adalah stres. Terdapat hubungan antara stres dan kemunculan jerawat, meski alasannya belum jelas.

3. Obat-obatan

Penyebab bruntusan di dahi yang ketiga adalah obat-obatan yang Anda konsumsi. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan masalah wajah seperti bruntusan dan jerawat sebagai efek samping. Contohnya termasuk steroid tertentu, antikonvulsan, barbiturat, atau litium.

4. Kebersihan rambut.

Penyebab beruntusan di dahi yang keempat adalah kebersihan rambut. Rambut bisa menjadi sumber bruntusan dan jerawat di dahi. Jika Anda jarang keramas secara teratur, hal ini dapat menyebabkan timbunan minyak di dahi dan penyumbatan yang memicu timbulnya jerawat. Atau, jika Anda memiliki tipe rambut yang cepat berminyak, minyak ini dapat mengendap di dahi dan menyumbat pori-pori di sana.

5. Produk perawatan rambut

Penyebab beruntusan di dahi yang kelima karena penggunaan produk perawatan rambut yang tidak tepat. Selain karena faktor kebersihan dan minyak pada rambut, penggunaan produk rambut yang tidak tepat juga dapat memicu reaksi di kulit sekitar rambut dan menimbulkan beruntusan. Produk penata rambut dan pelurus rambut terkenal bisa menyebabkan beruntusan, seperti:

* pomades
* minyak rambut
* gel rambut
* wax/lilin rambut

Produk-produk ini sering kali mengandung bahan-bahan seperti mentega kakao atau minyak kelapa. Mereka bisa membuat kulit Anda sangat berminyak hingga menyebabkan beruntusan dan jerawat di area dahi.

6. Iritasi

Penyebab beruntusan di dahi yang keenam adalah iritasi. Iritasi ini bisa disebabkan oleh penggunaan make up ataupun aksesoris rambut seperti topi dan bandana. Selain itu, keseringan menyentuh dahi juga bisa menyebabkan iritasi dan menimbulkan beruntusan serta jerawat yang kemerahan. Terlebih jika Anda memiliki jenis kulit sensitif, maka penggunaan make up dan aksesoris rambut tertentu pasti akan memicu kemunculan beruntusan.

Cara Mengatasi Beruntusan di Dahi dengan Pengobatan OTC
Cara mengatasi beruntusan di dahi biasanya dilakukan tergantung pada tingkat keparahannya. Kebanyakan orang dapat mengobati beruntusan dan jerawat dengan obat-obatan khusus yang dijual bebas di pasaran atau sering disebut produk OTC (Over The Counter). Berbagai macam gel, sabun, losion, dan krim tersedia untuk mengobati bruntusan. Melansir dari skinkraft.com, produk-produk tersebut biasanya mengandung satu atau lebih bahan aktif berikut:

1. Benzoyl Peroxide

Benzoyl peroxide dengan konsentrasi 10% atau kurang adalah obat yang efektif untuk mengatasi masalah jerawat dan beruntusan. Bentuk topikal dari obat ini biasanya tersedia dalam bentuk krim, losion, dan gel. Benzoyl peroxide memiliki sifat anti-inflamasi yang efektif dalam mengurangi jerawat.

2. Asam Salisilat

Asam salisilat (salicylic acid) adalah bahan yang populer dalam produk perawatan kulit berjerawat. Menggunakan asam salisilat adalah cara yang baik untuk menghilangkan beruntusan dan jerawat yang mengganggu. Bahan ini juga sering digunakan dalam pengelupasan kimia (chemical exfoliator) untuk mengurangi jerawat. Asam salisilat memiliki sifat anti-inflamasi dan merupakan obat yang efektif dalam mengobati beruntusan dan jerawat yang meradang.

3. Retinoid Topikal

Retinoid topikal bekerja dengan baik dalam mengobati jerawat inflamasi dan non-inflamasi. Karena bruntusan adalah kondisi yang mirip dengan jerawat, penggunaan bahan ini juga dapat dilakukan untuk mengatasinya. Profil retinoid yang efektif dan aman telah membuatnya populer untuk penggunaan dermatologis selama bertahun-tahun.

Cara Mengatasi Bruntusan di Dahi dengan Bahan Alami
Selain menggunakan pengobatan OTC, Anda juga bisa mengobati beruntusan dengan beberapa cara alami atau pengobatan ala rumahan. Contoh pengobatan rumahan adalah dengan mengoleskan kompres hangat ke dahi dua kali sehari, yang dapat membantu menghilangkan kelebihan sebum dan meningkatkan pemulihan. Di bawah ini adalah beberapa cara mengatasi beruntusan di dahi yang kondisinya cenderung ringan, yaitu:

* Aloe vera. Anda bisa mengoleskan minyak atau gel aloe vera murni langsung ke dahi.
* Tea tree oil. Anda bisa mencampurkan beberapa tetes tea tree oil dengan air dan mengoleskannya ke dahi dengan kapas.
* Cuka sari apel. Campurkan seperempat cuka sari apel yang diencerkan dengan tiga perempat air dan oleskan ke dahi dengan kapas.
* Jus lemon atau jeruk nipis.Anda juga bisa menggunakan bahan ini dengan cara mengoleskannya ke dahi dengan kapas.
* Zinc. Zinc atau seng bisa dikonsumsi secara oral, sebagai suplemen untuk membantu memperbaiki kulit.

[edl]