Niat Doa Cara Tips Keutamaan LENGKAP

Kebanyakan dari kita sering mendengar sholat tahajud, tetapi jarang dilakukan. Kalaupun ada, bisa dihitung dengan jari siapa saja orang-orang yang istikamah melakukannya tiap-tiap malam.

Oh iya, sebelum melanjutkan pembahasan hasana.id kali ini saya sapa dahulu, ya!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh….

Selamat datang di hasana.id buat kamu yang baru maupun yang sudah pernah mampir ke sini. Semoga, kamu semua jadi pembaca yang loyal, ya!

Nah, di artikel ini hasana.id akan membahas soal sholat tahajud. Artikelnya super panjang, tetapi komplet, kok! Jadi baca sampai tuntas, ya.

Mengenal Sholat Tahajud
Sholat tahajud adalah salah satu amalan sunah yang paling digalakkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.

Bahkan, hampir tidak ada malam yang beliau lewati tanpa menunaikan sholat tahajud di dalamnya. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya seorang muslim mengikuti amalan tersebut.

Sayangnya, sedikit sekali dari kita yang melaksanakan salah satu sholat malam ini. Alasannya ada berbagai macam.

Penyebabnya bisa karena tidak mengetahui caranya, belum mengetahui keutamaannya, rasa malas yang besar atau alasan-alasan yang lain.

Yang jelas, rasanya sedikit sekali umat muslim kekinian yang menjadikan sholat tahajud sebagai ibadah rutin.

Itulah salah satu alasan dibuatnya artikel ini, yaitu untuk memberikan penjelasan lengkap seputar sholat tahajud agar makin ramai yang menjadikan sholat tahajud sebagai ibadah harian.

Di sini, hasana.id akan menyampaikan tata cara pelaksanaan sholat tahajud, bacaan niat, doa yang perlu dibaca setelah sholat tahajud, keutamaannya, hingga tip agar bisa bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud.

Karena artikel ini sangat panjang, maka kami sajikan juga daftar isi ya. Silakan klik topik mana yang ingin kamu baca lebih dulu.

Apa Itu Sholat Tahajud?
Bagi yang belum tahu, sholat tahajud adalah salah satu sholat malam yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Sholat sunnah ini dikerjakan dalam kurun waktu sejak setelah shalat isya hingga masuk waktu shubuh. Jadi sholat tahajud tidak boleh dikerjakan siang hari atau sebelum shalat isya.

Kemudian, seseorang yang ingin melaksanakan sholat tahajud juga harus tidur terlebih dahulu, walaupun cuma sebentar.

Tidak dinamakan shalat tahajud jika tidak kita awali dengan shalat isya dan tidur terlebih dahulu (walau tidur cuma dilakukan beberapa menit saja).

Jika tidak diawali dengan tidur, shalat malam tersebut dinamakan dengan qiyamullail.

Jumlah rakaat sholat tahajud minimal dua dengan maksimal tidak terbatas. Meskipun ada yang mengatakan jumlah maksimal adalah 8 sampai 12 rakaat.

Pelaksanaan sholat tahajud pun secara umum sama seperti sholat sunah yang lain. Maksudnya, tidak ada gerakan-gerakan khusus yang menjadi pembeda.

Sholat sunah tahajud memiliki banyak sekali keutamaan dan manfaat yang akan dijelaskan lebih detail dalam sub-sub bab selanjutnya.

Mana yang Benar: Sholat Tahajud atau Shalat Tahajud?
Saya rasa sebelum membahas terlalu jauh, hal ini perlu disampaikan lebih dahulu. Sebenarnya ini soal penulisan saja, tidak terlalu penting, tetapi tetap perlu untuk dibahas.

Sholat dasarnya adalah kosakata dalam Bahasa Arab. Kata sholat di awali dengan huruf ﺹ (shod atau shad). Tidak ada padanan kata atau huruf yang sepadan antara huruf arab dengan huruf latin.

Oleh karena itu, penulisan “sholat tahajud” bisa dianggap benar, tetapi dapat juga dianggap salah. Begitu pula dengan penulisan “shalat tahajud” yang menggunakan huruf “a”, bukan “o”.

Keduanya sama saja kedudukannya, bisa dianggap benar dan dapat pula dianggap kurang tepat. Karena huruf shod ﺹ dalam Bahasa Arab tetaplah ﺹ, tidak bisa dipadankan dengan huruf latin.

Kesimpulannya, Anda boleh menulis dengan sholat tahajud atau shalat tahajud.

Di artikel ini pun, saya kadang menulis dengan “sholat tahajud”, kadang juga dengan “shalat tahajud”.

Oh iya, kalau mengikut kosa kata Bahasa Arab, kata “tahajud” pun sebenarnya harus ditulis dengan “tahajjud” karena ada tasydid di atas huruf jim.

Namun karena ini hanya masalah penulisan saja dan tidak ada padanan yang sesuai antara Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, maka hal itu saya rasa tidak perlu kita permasalahkan. Sepakat, ya?

Apa Hukum Sholat Tahajud?
Hukum melaksanakan sholat tahajud adalah sunnah. Tapi ke-sunnah-an melaksanakan sholat tahajud bukan seperti sunnah biasa. Sholat tahajud hukumnya sunnah muakkad (sangat disunahkan atau sangat dianjurkan).

Pengertian lain dari sunnah muakkad adalah sunah yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah saw. atau sunah yang jarang sekali ditinggalkan oleh Rasulullah saw.

Contoh sholat sunah muakkad yang lain adalah sholat dhuha dan sholat tarawih.

Sholat Tahajud dalam Al-Qur’an
Mengenai sholat tahajud, Allah berfirman:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدَبِهِ نَا فِلَةً لَكَ عَسَى اَنْ يَبْعَسَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُوْدًا.

Artinya:

“Dan pada sebagian malam, maka kerjakanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah- mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra 79)

Ayat di atas jelas sekali berisi perintah untuk mengerjakan sholat tahajud di malam hari. Sholat tahajud dalam ayat tersebut dimaksudkan sebagai ibadah tambahan buat kita.

Namun perintah di sini bukan berarti wajib, hukum mengerjakan sholat tahajud tetap sunnah.

Dalam ayat yang lain, Allah SWT juga berfirman:

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ () وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Artinya:
17. “di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. 18. dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Az-Zariya: 17-18)

Dalam ayat ini Allah SWT memberikan isyarat mengenai orang yang melaksanakan sholat tahajud.

Untuk mengetahui tafsir dari masing-masing ayat, sebaiknya kita menggunakan tafsir yang sudah populer seperti Tafsir Jalalain, Tafsir Munir, atau yang lain.

Tindakan tersebut penting untuk dilakukan sebagai langkah menghindarkan diri kita dari pemahaman yang salah.

Sholat Tahajud dalam Hadits
Rasulullah SAW bersabda:

“Hendaklah kalian sholat malam, karena sholat malam adalah kebiasaan yang dikerjakan orang-orang sholeh sebelum kalian, ia adalah ibadah yang mendekatkan diri kepada Rabb kalian, penghapus berbagai kesalahan dan pencegah perbuatan dosa.” (HR. Tirmidzi)

Yang dimaksud dengan sholat malam antara lain sholat tahajud, shalat witir, dan sholat tarawih.

Dalam hadis yang lain, juga terdapat keterangan seperti ini:

Dari Amr bin Abasah r.a. berkata: Aku berkata, Wahai Rasulullah, (bagian) dari malam manakah yang paling didengar (oleh Allah)? beliau bersabda : “Pertengahan malam yang terakhir, maka sholatlah sesukamu, karena sholat tersebut disaksikan dan dicatat hingga kamu sholat subuh.” (HR. Abu Dawud)

Hadits ke-3 yang akan saya cantumkan berbunyi:

“Allah merahmati seorang suami yang bangun dimalam hari lalu dia sholat dan membangunkan isterinya, jika sang istri enggan, ia percikkan air ke wajahnya dan Allah merahmati seorang istri yang bangun di malam hari lalu dia sholat dan membangunkan suaminya jika suaminya enggan, dia percikkan air pada wajahnya.” (HR. Abu Dawud)

Sebenarnya masih banyak sekali ayat Alquran maupun hadits yang berkaitan dengan shalat tahajud.

Namun, beberapa ayat dan hadits di atas sudah cukup untuk membuat kita yakin dengan kesunnahan dan keutamaan shalat tahajud.

Tata Cara Sholat Tahajud
Setelah mengetahui beberapa hal dasar mengenai sholat tahajud, sekarang saatnya kita belajar tata caranya.

Hal ini sangat penting mengingat tata cara ibadah kerap kali dibuat-buat atau direkayasa oleh sebagian orang.

Padahal, setiap ibadah yang kita lakukan harus sesuai dengan petunjuk yang sudah disampaikan oleh Rasulullah saw dan diperinci kembali oleh para ulama.

Penambahan ibadah atau membuat ibadah yang baru, hukumnya boleh. Namun dengan catatan harus ada sandaran dari Al-Qur’an, hadis, ijma’, atau qiyas.

Berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui menyangkut tata cara pelaksanaan sholat tahajud.

1. Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud
Seperti saya jelaskan sebelumnya, waktu yang boleh digunakan untuk melaksanakan sholat tahajud adalah sejak setelah ‘isya hingga menjelang shubuh.

Di luar dari waktu tersebut tidak dinamakan sholat tahajud. Selain itu, orang yang ingin melaksanakan sholat tahajud juga harus tidur terlebih dahulu.

Pertanyaan 1. Kapan waktu terbaik melaksanakan sholat tahajud?
Ulama membagi waktu menjadi tiga bagian: sepertiga awal malam, sepertiga kedua malam, dan sepertiga terakhir malam. Untuk memudahkan, sepertiga awal kira-kira sejak masuk magrib hingga jam 10-an malam.

Sepertiga kedua kira-kira dari jam 10-an hingga jam 2-an malam. Sementara sepertiga malam terakhir kira-kira dari jam 2-an hingga menjelang masuk waktu subuh.

Nah, waktu terbaik mengerjakan sholat tahajud adalah di sepertiga malam yang akhir, atau mulai jam 2 pagi hingga sebelum shubuh.

Pertanyaan 2. Bolehkah sholat tahajud tanpa tidur terlebih dahulu?
Tidak boleh, syarat melaksanakan sholat tahajud adalah tidur terlebih dahulu, walaupun cuma sebentar (misalnya hanya 1 menit).

Hal ini berdasarkan keterangan dari Imam Ramli, seorang ulama bermazhab Syafi’i. Dalam kitabnya, Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj, beliau mengatakan:

ويسن (التهجد) بالإجماع لقوله تعالى {ومن الليل فتهجد به نافلة لك} [الإسراء: 79] ولمواظبته – صلى الله عليه وسلم – وهو التنفل ليلا بعد نوم

Artinya :

“Sholat Tahajud disunnahkan dengan kesepakatan ulama berdasarkan firman Allah SWT (dan pada sebagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu (QS. Al-Isra’ ; 79)) dan juga berdasarkan ketekunan Rasulullah Muhammad SAW dalam melaksanakannya.

Shalat Tahajud adalah shalat sunnah di malam hari setelah tidur.” (Syihabuddin Al-Ramli, Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj, Beirut-Dar al fikr, 1404 H., hal. 131 juz 2.)

Jika seseorang melaksanakan sholat tahajud tanpa tidur terlebih dahulu, sholat itu tidak dihitung sebagai sholat tahajud, tetapi dianggap shalat sunnah biasa.

Jadi, pastikan kamu tidur dulu dan memasang alarm, ya. Saat bangun, baca doa bangun tidur, mengambil wudu dan segera tunaikan sholat tahajud.

2. Jumlah Rakaat Sholat Tahajud
Sholat tahajud minimal dikerjakan sebanyak dua rakaat, maksimalnya ada yang mengatakan 8 hingga 12 rakaat. Ada juga yang menyebutkan tidak ada batas maksimal rakaat.

Kemudian, sholat tahajud (dan juga shalat sunah lain pada umumnya) dikerjakan dengan dua-dua rakaat, artinya setiap dua rakaat harus salam terlebih dahulu baru boleh shalat kembali.

3. Niat Sholat Tahajud
Hal yang juga perlu diperhatikan dalam tata cara melaksanakan sholat tahajud adalah mengenai niatnya.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan soal niat: lafaz atau bacaan niat dan qashad niat. Lafadh niat adalah bacaan yang kita ucapkan dengan lidah sebelum melaksanakan suatu ibadah, dalam hal ini berarti sebelum takbiratul ihram.

Sementara qashad niat adalah niat di dalam hati ketika melakukan suatu ibadah, dalam hal ini adalah ketika melakukan takbiratul ihram. Membaca lafaz niat hukumnya sunnah, sementara qashad niat hukumnya wajib.

Jadi yang dinamakan dengan niat adalah qashad yang muncul di dalam hati ketika melakukan suatu amalan, bukan yang kita ucapkan dengan lidah.

Lafaz Niat
Lafadh niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنّةَ التَهَجُدِ رَكْعَتَيْنِ ِللَهِ تَعَاليَ

Artinya:

“Aku niat shalat sunnah tahajud dua raka’at karena Allah ta’ala.”

Bacaan niat ini dibaca ketika hendak melakukan takbiratul ihram. Hukum membacanya adalah sunnah, bukan wajib. Maka jika sebelum takbir kita tidak membaca bacaan niat tersebut, hukumnya tetap sah.

Qashad Niat
Qashad niat adalah ungkapan di dalam hati. Biasanya qashad niat dilakukan dalam bahasa daerah masing-masing agar mudah. Saat kita mengucapkan takbiratul ihram, saat itu pula kita meng-qashad untuk melaksanakan sholat.

Saat kita takbiratul ihram dan membaca اَللهُ اَكْبَرُ, saat itu juga di dalam hati kita berniat “aku niat sholat tahajud 2 rakaat karena Allah ta’ala”.

Bacaan qashad niat bisa berbeda-beda dan disesuaikan, yang penting jelas nama ibadahnya dan dikerjakan untuk Allah Swt.

4. Rukun Sholat Tahajud (Gerakan dan Bacaan)
Gerakan sholat tahajud tidak berbeda dengan gerakan sholat pada umumnya. Sholat tahajud juga diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

Sholat tahajud juga terdiri dari 13 rukun sholat yakni:

1. Niat
Perlu kamu ingat bahwa niat dibaca berbarengan ketika takbiratul ihram. Niat dibaca atau diqashad di dalam hati, bukan diucapkan dengan lidah. Soalnya, bagaimana mau membaca niat dan takbir dalam waktu bersamaan, bukan?

Detailnya sudah dijelaskan di atas.

2. Takbiratul Ihram
Disertai dengan niat di dalam hati.

3. Berdiri Bagi yang Mampu (Khusus Shalat Fardu)
Sholat sunah boleh dilakukan sambil duduk meskipun dalam kondisi mampu.

4. Membaca Al-Fatihah
Lebih baik lagi jika membaca doa iftitah terlebih dahulu sebelum membaca surat Al-Fatihah. Setelah membaca doa iftitah dan Al-Fatihah, bacalah surat atau ayat tertentu.

Perlu diketahui juga bahwa membaca ayat atau surat tertentu hukumnya sunah, bukan wajib ya.

5. Ruku dengan Thumaninah
6. I’tidal dengan Thumaninah
7. Sujud Dua Kali dengan Thumaninah
8. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Thumaninah
9. Melakukan Duduk Akhir
10 Membaca Tasyahud atau Tahiyyat Akhir pada Duduk Akhir
11. Shalawat atas Nabi saw. pada Duduk Akhir
12. Salam yang Pertama
13. Tertib
Catatan tambahan: ada yang meletakkan takbiratul ihram di nomor 3 setelah berdiri, ada juga yang meletakkan takbiratul ihram lebih dulu.

Yang perlu diperhatikan adalah shalat tahajud harus dikerjakan dua rakaat sekali salam. Tidak boleh dilakukan 4 rakaat sekaligus baru melakukan salam.

Kemudian, jangan terlalu tergesa-gesa di dalam shalat. Banyak orang yang mengejar target rakaat shalat sebanyak mungkin sehingga ia shalat dengan tergesa-gesa dan rukunnya tidak sempurna.

Ingat, tujuan dari shalat adalah mengingat Allah Swt. Oleh karena itu, sudah seharusnya dikerjakan sebaik dan sesempurna mungkin.

Begitu juga dengan bacaan dalam shalat tahajud, tidak ada perbedaan dengan shalat lainnya. Bacaan wajib dalam shalat yaitu: takbiratul ihram, alfitahah, tasyahud akhir, dan salam.

Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat Al-Qur’an. Ada sebagian yang berpendapat sunnah membaca surat Al-Kafirun di rakaat pertama dan Al-Ikhlas di rakaat kedua.

Banyak yang bertanya, apakah tidak perlu membaca doa iftitah?

Hukum membaca doa iftitah sebelum membaca Al-Fatihah adalah sunah. Artinya lebih baik dikerjakan atau dibaca.

Empat bacaan yang saya sebut di atas (takbiratul ihram, alfatihah, tasyahud akhir, dan salam) adalah bacaan yang wajib. Bacaan yang lain seperti iftitah, dzikir ketika ruku’, dzikir ketika sujud, dan lain-lain hukumnya juga sunah.

Memang ada bacaan doa khusus setelah selesai sholat tahajud. Bacaan doa tersebut akan saya jelaskan di bawah.

Doa Setelah Sholat Tahajud
Setelah sholat tahajud selesai, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT. Kita bisa meminta apa saja kepada Allah selama itu adalah hal yang baik.

Tidak dibatasi harus meminta hal tertentu saja. Kamu boleh membaca doa setelah sholat yang umum. Namun, ada doa khusus yang sudah disusun oleh para ulama untuk kita baca setelah sholat tahajud selesai.

Doa Setelah Sholat Tahajud dalam Bahasa Arab Beserta Artinya
Berikut bacaan doa setelah sholat tahajud dalam Bahasa Arab:

اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.
وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.
اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ
فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ.
اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Artinya:
“Wahai Allah, Milik-Mu lah segala puji.
Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.
Milik-Mu lah segala puji, Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.

Punya-Mu lah segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya.

Milik-Mu lah segala puji, Engkaulah Yang Hak (benar), janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar (ada).

Wahai Allah, Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum.

Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku.

Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

Sebaiknya doa tersebut kita dihafalkan agar bisa kita baca setiap sesudah tahajud tanpa melihat teks. Sambil dibaca, diresapi juga makna doanya agar makin sempurna. Jika belum hafal, mulailah menghafalnya perlahan-lahan.

Doa Setelah Sholat Tahajud dalam Huruf Latin
Untuk Anda yang belum bisa membaca huruf arab, saya akan cantumkan doa setelah sholat tahajud ini dalam bentuk huruf latin. Berikut doanya dalam huruf latin.

“Allaahumma lakal hamdu anta qayyimus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna. wa lakal hamdu anta malikus samaa waati wal ardhi wa man fiihinna.

wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna. wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, waliqaa’uka haqqun, wa qauluka haqqun, waljannatu haqqun, wannaaru haqqun, wannabiyyuuna haqqun,

wamuhammadun shallallaahu ‘alaihi wasallama haqqun wassaa’atu haqqun. allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfirlii maa qaddamtu,

wamaa akh-khartu, wa maa asrartu, wamaa a’lantu, wa maa anta a’lamu bihiminnii. antal muqaddimu, wa antal mu’akhkhiru, laa ilaaha illaa anta, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah”

Adakah Doa atau Dzikir Lain?
Setelah sholat tahajud dan membaca doa di atas, sebenarnya kamu bisa melanjutkan membaca doa atau dzikir apa saja. Berikut beberapa yang bisa kamu lakukan.

Namun jangan memaksakan diri, ya! pilih saja 1-2, atau cukup 1 hal saja. Kalau banyak-banyak nanti ke depannya kamu jadi malas, karena merasa terlalu capek. Berikut:

1. Membaca Surat Yasin

2. Melafazkan Surat Al Kahfi (jika bertepatan dengan malam Jumat)

3. Baca Surat Al Mulk

4. Banyak membaca istigfar

5. Perbanyak sholawat (bisa sholawat apa saja, salah satunya sholawat nariyah)

Keutamaan dan Manfaat Shalat Tahajud
Keutamaan, hikmah dan manfaat yang bisa kita peroleh karena melaksanakan sholat tahajud banyak sekali.

Bahkan, keutamaan dan manfaat itu ada yang bisa langsung kita rasakan di dunia, meski ada pula sebagian yang baru dapat dirasakan di akhirat.

Hasana.id merangkum 10 keutamaan dan manfaat sholat tahajud. Berikut adalah rinciannya.

1. Tiket Masuk Surga
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Hai sekalian manusia, sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahmi, tegakkan lah shalat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

Hadis di atas menjelaskan kepada kita bahwa ada beberapa ibadah yang bisa menjadi wasilah masuknya seseorang ke dalam surga. Salah satunya adalah dengan melaksanakan sholat tahajud.

2. Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah Swt dan Penyembuh Penyakit (Hati dan Fisik)
Rasulullah saw bersabda:

“Dirikanlah shalat malam, karena sesungguhnya shalat malam itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, (shalat malam dapat) mendekatkan kamu kepada Tuhanmu, (shalat malam adalah) sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad)

Hadis dari Imam Ahmad ini menjelaskan banyak sekali keutamaan, manfaat, dan hikmah dari melaksanakan sholat tahajud. Kalau dirinci dari hadits ini saja, keutamaan sholat tahajud antara lain:

* Kebiasaan orang-orang shaleh
* Dapat mendekatkan kepada Allah SWT
* Sebagai penebus perbuatan buruk
* Mencegah berbuat doa
* Bisa terhindar dari berbagai penyakit yang menyerang tubuh

3. Menjadi Sarana Mendapatkan Kemuliaan
Rasulullah saw bersabda:

“Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu,

engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah shalat waktu malam dan ketidakbutuhannya dimuliakan orang lain.” (HR. Al Baihaqi)

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi ini menerangkan bahwa untuk memperoleh kemuliaan, salah satu caranya adalah dengan melaksanakan shalat malam.

4. Dirahmati oleh Allah Swt
Rasulullah saw bersabda:

“Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya.

Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud)

5. Kemungkinan Dikabulkannya Doa oleh Allah Swt Makin Besar
Di malam hari, ada suatu waktu di mana Allah Swt. akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya. Rasulullah saw bersabda:

“Dari Jabir berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu SAW bersabda, “Sesungguhnya di malam hari ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim)

Dalam hadis lain Rasulullah saw juga bersabda:

“Tengah malam terakhir, maka shalat-lah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya shalat waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya).” (HR. Abu Daud)

Hadis ini menunjukkan bahwa Allah mengistimewakan suatu waktu di setiap malam untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya yang meminta kebaikan untuk di dunia dan di akhirat.

6. Penghapus Dosa dan Penghalang dari Perbuatan Dosa
Rasulullah saw bersabda:

“Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi)

7. Kesempatan Menghirup Udara yang Bersih
Waktu sepertiga malam adalah waktu di mana udara dalam kondisi yang sangat bersih dan jernih.

Saat seseorang bangun untuk melaksanakan sholat tahajud dan menghirup udara malam yang sejuk, hal ini sangat baik untuk kesehatan.

Udara yang bersih membuat kerja paru-paru semakin mudah. Udara yang bersih juga mampu memperlancar aliran darah di dalam tubuh kita.

8. Memberikan Ketenangan
Orang yang bangun malam hari untuk sholat tahajud akan mendapatkan suasana yang tenang dan damai. Kondisi seperti ini sangat baik bagi kejiwaan seseorang.

Apalagi bagi seseorang yang sedang menghadapi permasalahan psikis maupun fisik.

Nah, jika saat ini Anda sedang mengalami banyak sekali permasalahan dalam hidup, nanti malam coba niatkan untuk menunaikan sholat tahajud.

Pilih waktu yang paling baik lalu laksanakanlah sholat sesempurna mungkin. Mohon ampunan, petunjuk, dan berdoa agar Allah menyelesaikan permasalahan-permasalahan kita.

9. Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Sebagian kalangan juga berpendapat bahwa sholat tahajud bisa mengobati dan mengurangi stres bahkan penyakit kanker.

Ada juga yang berpendapat gerakan-gerakan sholat tahajud akan menghindarkan, mengurangi bahkan menyembuhkan seseorang dari sakit punggung di usia tua.

Salah satu alasan logisnya adalah karena sholat tahajud ini dikerjakan pada waktu malam setelah bangun tidur di mana waktu yang cukup baik untuk meningkatkan kesehatan.

10. Allah Membanggakan Orang yang Shalat Malam
Rasulullah saw bersabda:

Allah merasa kagum terhadap dua macam orang.

Pertama, orang yang bangun dari tikar (yang dibentangkan) dari selimut di antara keluarga dan kekasihnya untuk mengerjakan shalat, kemudian Allah ‘azza wajalla berfirman

“Wahai Malaikatku, lihatlah pada hambaKu yang bangun dari tempat tidur dan tikarnya di antara kekasih dan keluarganya untuk shalatnya, untuk mengharapkan sesuatu (pahala) dari sisiKu dan belas kasihanKu”

Kedua, orang yang berperang dijalan Allah, para sahabatnya terkalahkan dan ia mengetahui apa yang harus dilakukan dengan kekalahan tersebut (yaitu harus maju) dan tidak akan mendapat pahala jika pulang.

Kemudian ia kembali sampai darahnya ditumpahkan (terbunuh), kemudian Allah berfirman kepada Malaikat-Nya

“Lihatlah pada hambaKu yang kembali unutk mengharapkan sesuatu dari sisiKu dan belas kasihan dariKu sampai darahnya tertumpah (terbunuh).“

(Diriwayatkan oleh ahmad, abu Ya’la, ath Thabrani dan Ibn Hiban)

Tips Bangun Malam untuk Sholat Tahajud
Permasalahan yang sering sekali dihadapi oleh orang yang belum terbiasa sholat tahajud adalah sulitnya bangun malam.

Sering kali kita merasa sangat ngantuk atau merasa belum cukup tidur sehingga tidak jadi untuk sholat tahajud.

Nah, di sini saya ingin memberikan beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar bisa bangun malam untuk sholat tahajud. Mohon dibaca satu-satu dan dipraktikkan, ya!

1. Jangan Begadang
Bagaimana mungkin seseorang akan merasa segar dan nyaman bangun malam kalau dia begadang di malam itu?

Selalu ingat bahwa tubuh kita punya hak untuk istirahat, mata kita punya hak, organ-organ tubuh kita punya hak.

Begadang adalah bentuk tindakan zalim terhadap badan kita sendiri karena kita telah mengambil hak mata untuk beristirahat.

Tubuh dan anggota badan butuh waktu (minimum) untuk istirahat. Setiap orang berbeda-beda, namun secara umum, istirahat 5-6 jam dalam sehari semalam sudah cukup.

Jika jatah tidur dikurangi dengan begadang, tentu tubuh akan merespon dengan sulitnya bangun (malam).

Sebagai patokan umum, jangan tidur di atas jam 10 malam. Bagi saya pribadi, tidur jam 10 dan bangun jam 3 itu sudah cukup ideal. Namun ingat, setelah subuh tetap tidak boleh tidur lagi ya.

2. Jangan Lupa Tidur Siang
Tidur siang dalam Islam dikenal juga dengan kailullah. Kailullah hukumnya sunnah, berpahala jika dikerjakan.

Sebagian ulama mengatakan tidur siang dilakukan setelah dhuhur, namun pendapat yang lebih masyhur mengatakan tidur siang dilakan sebelum dhuhur hingga menjelang waktu dhuhur.

Tidur siang tidak perlu lama-lama, menit sudah cukup. Bagi orang tertentu, 15 menit juga sudah cukup. Jika waktu dhuhur jam 12.00, maka jam 11.00 atau jam 11.30 sudah bisa siap-siap tidur siang.

Selain sunnah, tidur siang juga akan memudahkan kita untuk bangun malam. Tidur siang ibarat tindakan persiapan sebelum beribadah nanti malam.

3. Memasang Alarm
Memasang alarm cukup efektif untuk membangunkan kita. Seperti disebutkan di atas, sebaiknya untuk awal-awal jangan terlalu semangat memasang alarm dini hari, misalnya jam 1 atau jam 2 malam.

Nanti malah malas untuk bangun. Saat memulai, lakukan dari yang ringan terlebih dahulu.

Pasang saja alarm kamu 30 menit atau 1 jam sebelum subuh.

Jika shbuh jam 4, pasang alarm jam 3 atau jam 3.30. Seperti yang saya sebutkan di atas, bangun jam 3 itu bagi saya pribadi sudah ideal.

Dengan catatan: harus komitmen untuk bangun, istikamah setiap hari dan tidak tidur lagi.

4. Berdoa kepada Allah Swt
Hal yang sering dilupakan oleh banyak orang adalah: lupa meminta kepada Allah SWT. Sejatinya, apapun yang kita inginkan di dunia dan akhirat kita minta kepada Allah SWT, apapun!

Termasuk meminta agar dimudahkan bangun malam. Jadi, mintalah kepada Allah agar dibangunkan dan mampu melakukan sholat malam. Doa bisa kita baca dengan lisan atau cukup di dalam hati saja.

5. Minta Dibangunkan
Bagi pasangan yang sudah menikah, kamu bisa minta dibangunkan oleh suami atau istri. Pasangan yang saling membangunkan untuk sholat tahajud adalah pasangan yang akan dirahmati oleh Allah Swt.

Bagi yang belum menikah, Anda bisa meminta bantuan kepada teman, saudara, atau orang tua.

6. Membaca Surat Al Kahfi Ayat Sebelum Tidur
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا (107) خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا (108) قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا (109) قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110

Barangsiapa saja yang menghendaki bangun pada saat atau jam tertentu di malam hari ,maka bacalah Empat Ayat terakhir surat al kahfi ketika akan tidur. Kemudian berdoa:

اللهم بحق هذه الآيات الشريفة أيقظني في وقت كذا وكذا فإن روحي بيدك وأنت تتوفى الأنفس حين موتها والتي تمت في منامها اللهم اجعلني ممن يذكرك فتذكرني وأستغفرك فتغفر لي إنك تفعل ما تختار وتحكم ما تريد

Allohumma bihaqqi hadzihil ayatisy syarifati , Aiqizhni fi waqti …(sebutkan jam yang dikehendaki), Fainna ruhi biyadika wa anta tatawafal anfusa hina mautiha wallati tumta fi manamiha.

Allohummaj’alni mimman yudzkiruka fatudzkiruni, wa astaghfiruka fataghfiru li , innaka taf’alu ma takhtaru watahkumu ma turidu.

Sholat Tahajud Rasulullah SAW
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah, beliau berkata:

“Rasulullah saw apabila mengerjakan shalat (malam) maka beliau berdiri sampai pecah kedua kakinya.

Aisyah berkata: Wahai Rasulullah mengapa engkau melakukan seperti ini, padahal dosa dosamu yang telah lalu dan yang akan datang telah diampuni?

Rasulullah saw menjawab “Wahai ‘Aisyah, apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur “ (mutafaq alaih)

Level Rasulullah saw dalam mengerjakan suatu ibadah (dalam hal ini sholat tahajud) adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt.

Kita sebagai manusia biasa yang tidak ada jaminan sedikit pun soal surga, seharusnya lebih bersemangat dalam mengerjakan sholat tahajud.

Adapun di dalam hadis yang lain, kaki Rasulullah digambarkan bengkak, bukan pecah.

Dari Abu Hurairah ra, beliau mengatakan:

”Rasulullah saw selalu shalat sampai bengkak kakinya.” (HR Imam Nasa’i)

Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan sholat malam satu malam pun. Jika sedang sakit, ‘Aisyah mengatakan beliau shalat sambil duduk.

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah, beliau mengatakan:

Hendaklah kalian tetap mengerjakan qiyamullail. Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah meninggalkannya. Bila sakit beliau membacanya dengan duduk.

Aku sudah mengetahui bahwa di antara kalian akan mengatakan “Cukup bagiku untuk mengerjakan shalat yang diwajibkan saja, dan akupun akan mengatakan demikian.” (HR Imam Ahmad)

Bolehkah Melaksanakan Sholat Tahajud Secara Berjamaah?
Jawaban singkatnya adalah boleh. Dalam mazhab Imam Syafi’i, sholat sunah terbagi menjadi dua yaitu yang disunahkan dilakukan secara berjamaah dan sholat sunah yang tidak disunahkan dilakukan berjamaah.

Sholat sunah yang disunahkan berjamaah antara lain shalat ‘ied, shalat tarawih, shalat istisqa, dan seterusnya. Sementara, shalat yang tidak disunahkan berjamaah antara lain sholat dhuha, shalat tahajud, dan lain-lain.

Walaupun tidak disunahkan, bukan berarti tidak boleh. Imam Nawawi mengatakan bahwa seandainya shalat-shalat tersebut dilakukan secara berjamaah, maka shalatnya yang dilakukannya itu tetap sah.

Artinya, shalatnya tidak makruh dan para pelakunya tetap mendapatkan pahala.

Penutup
Jika Anda membaca dari awal hingga penutup ini, artinya saat ini Anda sudah mempunyai banyak pengetahuan mengenai sholat tahajud.

Jadi, saatnya untuk praktik!

Sekarang juga niatkan dalam hati untuk memulai sholat tahajud nanti malam.

Lakukan tips-tips yang sudah saya bagikan agar bisa bangun malam. Jika nanti malam berhasil, niatkan, dan mohon kepada Allah agar dimampukan untuk melaksanakan sholat tahajud secara rutin setiap malam.

Apabila di dalam tulisan ini Anda menemukan informasi yang tidak sesuai, mohon tuliskan di kolom komentar.

Kalau Anda punya pengalaman atau hal menarik lain seputar sholat tahajud, juga silakan berbagi dengan pembaca yang lain di kolom komentar.

Selamat menunaikan tahajud….