Marak Jasa Hapus Akun Medsos Banyak Diminati Meski Berbahaya

KOMPAS.com – Di media sosial kini marak penawaran layanan jasa hapus akun media sosial. Jasa ini mengeklaim dapat menghapus akun media sosial tanpa menggunakan password dan e-mail.

Walaupun demikian, ternyata ada syarat dan ketentuan lainnya yang harus dipenuhi klien jasa ini. Evita, salah satu penyedia jasa hapus akun ini, menyebutkan bahwa klien harus memberikan detail informasi terkait username beserta link dan screenshot akun yang ingin dihapus.

Selain itu, klien juga harus memberikan foto kartu identitas yang memuat nama, tanggal lahir, dan foto diri. Penyedia jasa hapus akun seperti Evita ini biasanya akan memberikan opsi untuk menggunakan salah satu dari dokumen legal, seperti KTP, SIM, paspor, dan kartu pelajar.

“Ketentuan lainnya, minimal harus ada satu kata nama yang sama di username dengan nama yang ada di data diri, baik itu KTP, SIM, paspor, maupun kartu pelajar,” lanjutnya.

Saat ditanya soal privasi, Evita menyebutkan bahwa privasi klien aman dan terjaga. “Karena selain nama dan foto diri, data lainnya bisa diblur,” katanya.

Para penyedia jasa hapus akun ini mematok harga yang beragam, mulai Rp 20.000 hingga Rp 75.000.

Menurut Evita, proses penghapusan memakan waktu yang beragam. Beberapa akun ada yang cepat, lama, atau bahkan gagal dihapus.

“Kalo gagal biasanya karena pihak yang dari media sosialnya ngerasa akun tersebut tidak berbahaya jadi tidak dihapus, atau karena tidak memenuhi persyaratannya,” ungkap Evita kepada KompasTekno melalui direct message Twitter, akhir Desember 2020.

Menurut penuturan Evita, kebanyakan orang menggunakan jasa hapus akun ini karena mereka lupa password dan e-mail. “Atau karena akunnya dulu punya banyak aib atau bisa juga karena akunnya di-hack,” lanjutnya.

Baca juga: Begini Cara Hapus Akun Instagram secara Permanen

KompasTekno mencoba menelusuri lebih lanjut soal keberadaan jasa hapus akun ini. Ternyata, peminat jasa ini pun cukup banyak. Misalnya, Carla yang menggunakan jasa hapus akun untuk menutup akun saudaranya yang sudah meninggal.

“Akun saudaraku yang sudah meninggal diambil alih dan disalahgunakan sama orang lain, jadi aku sekeluarga consider untuk hapus aja akunnya,” kata Carla kepada KompasTekno melalui direct message Twitter.

Ia menambahkan, beberapa akun sempat menolak karena ingin ditutup bukan miliknya sendiri.

“Mungkin khawatir ada yang menyalahgunakan jasanya kali ya,” kata Carla. Akhirnya ia berhasil menutup akun tersebut melalui kenalan temannya yang juga membuka jasa hapus akun ini.

Beberapa pengguna lainnya juga mencari jasa hapus akun ini melalui beberapa twit.

“Heyy yaAllah yg buka jasa hapus akun fb tp harga miring, mampir donggg aku butuh bgtttttt,” kicau akun @wndaaah.

Bahaya yang mengintai

Praktisi keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, angkat bicara soal jasa hapus akun ini. Ia mengatakan, para klien yang menggunakan jasa ini perlu berhati-hati ketika memberikan data diri ke penyedia jasa hapus akun.

Pasalnya, data diri yang diminta merupakan data yang sensitif, seperti paspor, SIM, bahkan KTP.

“Kalau tidak hati-hati, data diri kita bisa dicuri lalu bisa digunakan untuk membuat dokumen palsu untuk melakukan kejahatan,” kata Alfons kepada KompasTekno melalui sambungan telepon.

“Nantinya kita juga yang kena tuduh, padahal itu bukan kita,” lanjutnya.

Apabila pengguna terpaksa menggunakan jasa ini, ia mengatakan, hanya kartu pelajar yang paling aman bila diberikan. “Tapi, saya juga tidak berarti menyarankan untuk menggunakan jasa ini ya,” katanya.

Selain pencurian data diri, hal lain yang perlu diwaspadai adalah penyalahgunaan jasa hapus akun untuk menutup akun orang lain.

Alfons menggarisbawahi syarat hanya diperlukannya “minimal satu nama di data diri dan username” bagi seseorang bisa menghapus akun melalui jasa ini.

“Saya menduga ini bisa digunakan untuk menutup akun orang lain tanpa pemiliknya sadari. Misalnya dilakukan oleh orang yang sedang berseteru,” kata Alfons.

Baca juga: Cara Cepat Menghapus Kicauan Lama di Twitter

Pentingnya mengelola kredensial akun

Munculnya jasa hapus akun ini, menurut Alfons, mencerminkan masih banyak orang yang lalai menjaga kredensial akunnya.

“Kita terlalu banyak memiliki atau memelihara kredensial karena dianggap tidak berharga, Lalu ya sudah dilupakan saja,” lanjutnya Alfons.

Pengguna media sosial sering kali menganggap sepele e-mail atau password yang digunakan ketika membuka media sosial.

“Mereka ceroboh, menganggap sepele e-mail dan password. Giliran butuh, ingin menghapus enggak bisa karena lupa,” katanya.

Karena mereka sudah tidak punya kontrol, akhirnya para pengguna ini terpaksa menggunakan jasa hapus akun.

Padahal, apabila mereka mengelola kredensial akunnya dengan baik, para pengguna bisa dengan mudahnya menghapus akun media sosial mereka sendiri, entah itu dengan cara deactivate atau delete account.

Baca juga: Cara Menghapus Akun Gmail

Alfons menyarankan, pengguna media sosial saat ini perlu memiliki aplikasi password manager. Dengan begitu, pengguna dapat mengelola berapa pun kredensial akun yang dimiliki.

“Kalau pengguna punya password manager, dia bisa pakai kredensial yang rumit sekalipun, agar aman. Lalu, tinggal copy and paste aja ketika ingin digunakan,” lanjutnya.

Alfons mengatakan, para pengguna hanya perlu mengingat dan menjaga keamanan aplikasi password manager-nya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link /kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.