Karakter Adalah Tabiat Pahami Unsur Dan Jenisnya

Karakter berkaitan erat dengan individu. Setiap manusia memiliki karakternya masing-masing yang membedakan satu dengan lainnya. Karakter seseorang tercermin dari cara mereka berperilaku atau bersikap.

Karakter dapat bermanfaat dalam berbagai ranah kehidupan. Semisal dalam bersosial, di mana tak sedikit orang memilih untuk berteman dengan orang lainnya yang memiliki karakter yang cocok dengan mereka.

Tapi, sudahkah Anda memahami apa itu karakter dan bagiamana perannya dalam kehidupan manusia?

Apa itu Karakter?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter adalah tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.

Secara mendasar, dalam kehidupan sehari-hari karakter biasanya dibagi menjadi dua, yaitu karakter baik dan karakter buruk. Karakter ini berkaitan erat dengan kepribadian dalam diri seseorang.

Terdapat beberapa pengertian karakter lainnya menurut para ahli, W.B. Saunders misalnya, yang menyebut karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukan oleh seorang individu. Karakter seseorang bisa dilihat dari berbagai atribut dalam tingkah lakunya sehari-hari.

Penulis John Maxwell mengatakan karakter adalah suatu pilihan yang dapat menetukan tingkat kesuksesan seseorang.

Sementara itu, Soemarno Soedarsono menyebut karakter sebagai suatu nilai yang tertanam dalam diri individu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh lingkungan yang selanjutnya dipadupadankan dengan nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang kemudian menandai sikap, perilaku, dan pemikiran individu.

Faktor Pembentuk Karakter
Karakter seseorang dapat terbentuk berdasarkan beberapa faktor, di antaranya keturunan, perasaan, kegiatan sehari-hari, hingga lingkungan.

* Perasaan: Perasaan atau emosi adalah faktor pembentuk karakter yang berasal dari diri sendiri. Emosi diartikan sebagai reaksi terhadap situasi tertentu yang dilakukan oleh tubuh.
* Keturunan: Keturunan pada dasarnya merupakan faktor utama pembentuk karakter seseorang. Kebiasaan dalam bertindak merupakan contoh nyata untuk memengaruhui karakter.
* Kegiatan sehari-hari: Kegiatan yang dilkaukan secara rutin dapat menjadi kebiasaan dan berpengaruh pada perkembangan karakter seseorang.
* Lingkungan: Setiap perilaku dan sugesti yang diberikan lingkungan, bisa memengaruhi seseorang dan menjadi contoh hingga ditirukan di kemudian hari.

Unsur Karakter
Mengutip Dosen Pendidikan, ada beberapa hal yang berkaitan dengan terbentuknya karakter, di antaranya:

Konsepsi diri adalah proses totalitas tentang bagaimana karakter seseorang terbentuk. Hal ini termasuk bagaimana seseorang membangun diri, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka menempatkan diri dalam kehidupan.

Ini merupakan komponen kognitif dari faktor sosiologis-psikologis. Kepercayaan bahwa suatu hal adalah benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman dan intuisi sangatlah penting dalam membentuk karakter individu.

Sikap dianggap sebagai cerminan karakter seseorang. Semakin baik sikap seseorang, maka akan dikatakan orang dengan karakter baik. Begitupun sebaliknya.

Emosi merupakan gejala dinamis yang dapat berefek pada kesadaran dan perilaku.

Kebiasaan adalah aspek perilaku yang menetap, berlangsung otomatis pada waktu lama dan tidak direncanakan. Sedangkan, kemauan berkaitan erat dengan tindakan yang mencerminkan karakter seseorang.

Jenis Karakter
Karakter seseorang terbentuk melalui proses pembelajaran yang panjang. Karakter tersebut dapat dilihat dari empat jenis berikut ini:

1. Sanguinis
Orang dengan karakter sanguinis biasanya memiliki semangat hidup yang tinggi. Mereka optimis, antusias, riang, lincah, dan kebanyakan adalah individu yang menyenangkan.

Sanguinis juga sering menarik dan butuh perhatian dari orang lain. Di samping itu mereka gemar mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru.

Jenis karakter ini memiliki kelemahan seperti susah untuk diam, membersar-besarkan maslaah, sering ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan maupun orang lain.

2. Koleris
Orang berkarakter korelis cenderung berkemauan keras, independen, memiliki visi, praktis, tegas, produktif, dan orang yang cocok untuk dijadikan pemimpin dalam suatu kelompok.

Namun demikian, korelis juga bisa memiliki sisi negatif, antara lain bersikap dingin, cepat puas, ceroboh, dominan, sarkastis, pemarah, kejam, hingga sulit memaafkan.

3. Melankolis
Sebagian melankolis dalah orang-orang yang berbakat. Mereka juga analitis, perfeksionis, tekun, disiplin dan rela berkorban demi suatu hal.

Namun begitu, melankolis bisa memiliki ciri negatif seperti pemurung, berpusat pada diri sendiri, berpiki negatif, kurang bermasyarakat, perasa, teoritis, hingga pembalas.

4. Plegmatis
Plegmatis adalah orang yang tenang dan kalem. Mereka objektif dalam menilai sesuatu, diplomatis, efisien dan teratur, cuek dan tidak peduli, praktis humoris, serta dapat diandalkan.

Di samping itu, plegmatis memiliki kelemahan, seperti penakut, cepat khawatir, suka menunda-nunda, cari aman sendiri, tidak punya motivasi, tidak tegas, dan kadang egois.