Cara Membuat Pidato Menarik Lengkap Beserta Struktur Penulisannya

Makassar – Cara membuat pidato perlu diketahui untuk menyajikan materi yang menarik dan tidak membosankan. Menyajikan pidato yang menarik tentunya akan menunjang agar bisa tampil maksimal.

Pidato merupakan bentuk pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang disampaikan di hadapan banyak orang. Pidato bertujuan untuk menyampaikan suatu gagasan, ide, serta solusi mengenai suatu topik atau permasalahan.

Saat membuat pidato, sebaiknya seseorang memahami dengan baik struktur dan kerangka penulisan pidato. Pidato yang sesuai struktur akan lebih menarik karena isi pidato disampaikan dengan runut dan logis sehingga audiens bisa memahami topik yang sedang disampaikan.

Selain itu, orator juga perlu memahami dengan baik topik pidato yang disampaikan. Gunakan kata-kata yang tepat serta efektif agar gagasan yang ingin dikemukakan tersampaikan dengan baik.

Struktur Pidato
Saat hendak menyusun suatu pidato, hal pertamanya yang perlu dilakukan adalah memahami struktur pidato. Memahami struktur pidato akan membantu seseorang lebih mudah menyusun teks pidato dengan utuh dan berkesinambungan.

Struktur teks pidato adalah sebagai berikut:

1. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan bagian paling awal dari sebuah struktur pidato. Bagian ini merupakan pembukaan yang menjadi pengantar untuk bagian berikutnya.

Adapun beberapa contoh salam pembuka dalam pidato, antara lain, ‘Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh’, ‘salam sejahtera bagi kita semua’, ‘selamat pagi’, dan lain sebagainya.

2. Ucapan Penghormatan
Setelah bagian salam, struktur pidato selanjutnya adalah bagian ucapan penghormatan. Ucapan penghormatan biasanya diberikan kepada pejabat atau orang penting yang hadir dalam kegiatan tersebut.

3. Ucapan Syukur
Bagian selanjutnya dalam struktur pidato adalah ucapan syukur. Bagian ini berisi ucapan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan, serta ucapan syukur karena bisa berkumpul bersama.

4. Isi Pidato
Isi pidato merupakan struktur pidato yang merupakan inti dalam sebuah pidato. Bagian ini berisi gagasan, ide, informasi, serta solusi terkait sebuah topik yang akan dibahas.

5. Penutup
Penutup merupakan bagian paling akhir dari struktur pidato. Bagian ini biasanya berisi kesimpulan mengenai topik yang dibahas, serta diakhiri dengan salam penutup.

Cara Membuat Pidato yang Efisien
Setelah memahami struktur penulisan pidato, perlu juga diketahui cara membuat pidato yang efisien. Berikut ini langkah-langkah membuat pidato yang efisien yang telah dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:

1. Pelajari Topik yang Akan Dibahas
Hal pertama dan paling utama yang perlu dilakukan ketika hendak membuat sebuah pidato adalah mempelajari topik yang akan dibahas. Pelajari topik yang akan dibahas dengan cara melakukan riset yang mendalam dari berbagai referensi ilmiah seperti buku, jurnal akademik, situs resmi lembaga terkait/pemerintah, dll.

Hasil riset yang dilakukan secara mendalam bisa membantu seseorang lebih memahami dan menguasai topik yang akan dibahas. Dengan begitu, seseorang akan terlihat lebih kredibel dan meyakinkan saat menyampaikan pidato.

2. Buat Kerangka Pidato dengan Menyertakan Argumen dan Poin Utama
Sebelum mulai menulis teks pidato, hendaknya seseorang menyusun kerangka pidato terlebih dahulu. Argumen-argumen yang akan disampaikan dalam pidato perlu disusun secara runut dan terarah.

Umumnya, kerangka pidato dimulai dengan bagian pendahuluan, isi yang berisi argumen atau gagasan utama, kemudian bagian penutup yang berisi kesimpulan. Kerangka pidato bisa menjadi acuan saat menulis teks pidato, namun kerangka ini bisa selalu diubah berdasarkan kebutuhan, utamanya ketika penulis merasa perlu memasukkan informasi lainnya yang relevan dengan topik yang dibahas.

3. Pilih Penggunaan Kata Pembuka yang Menarik
Kata pembuka merupakan bagian terpenting dalam sebuah pidato. Kata pembuka yang menarik bisa memikat hati audiens agar terus menyimak pidato yang disampaikan.

Pemilihan kata pembuka juga harus disesuaikan dengan tema pidato yang akan dibawakan. Pembukaan pidato bisa dimulai dengan kata-kata lucu, kata motivasi, atau fakta mengejutkan yang bisa membuat audiens semakin antusias.

4. Hubungkan Topik dengan Masalah yang Lebih Besar
Saat menyampaikan pidato, ada kalanya audiens tidak bisa langsung menangkap relevansi topik yang sedang disampaikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghubungkan topik dengan masalah yang lebih besar.

Kemukakan tema besar lalu jelaskan keterkaitannya dengan topik yang sedang disampaikan sehingga audiens menyadari betapa pentingnya topik tersebut. Dengan begitu, audiens akan lebih aware dan memperhatikan topik yang disampaikan.

5. Sampaikan Poin Argumen dalam Urutan Logis
Pidato bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan argumen terkait sebuah topik. Agar argumen yang disampaikan tepat sasaran, hendaknya argumen tersebut disampaikan dalam urutan yang logis dan runut.

Setiap poin argumen bisa disampaikan dalam satu paragraf utuh dan disampaikan dengan jelas. Informasi tambahan seperti bukti, fakta, dan statistik bisa ditambahkan sebagai penjelasan poin yang disampaikan.

6. Akhiri Pidato dengan Seruan Untuk Bertindak
Setelah menyampaikan argumen-argumen dalam pidato, audiens akan semakin tertarik dan siap untuk mengambil tindakan. Di sinilah tugas orator untuk mengajak audiens untuk berpartisipasi dan mengambil tindakan.

Sampaikan seruan untuk bertindak dalam akhir pidato. Seruan atau ajakan sebaiknya berupa langkah-langkah konkrit yang sederhana dan mudah dilakukan.

Simak Video “Rahasia di Balik Tempe yang Wajib Kamu Tahu!”
[Gambas:Video 20detik]
(urw/alk)