Cara Mandi Wajib Dan Bedanya Dengan Mandi Junub Mandi Setelah Menstruasi Atau Haid Dan Mandi Setelah Nifas

Mensyucikan diri dari dari kotoran merupakan hal yang wajib kita lakukan sebelum melakukan ibadah sebagai ummat muslim. Berbagai macam tata cara yang dapat kita lakukan sesuai dengan seberapa besar atau jenis dari kotoran yang kita miliki, bahkan antara laki-laki dengan perempuan memiliki Langkah yang berbeda. begitu indahnya Islam dalam mengatur ummatnya.

Kotoran sendiri dibagi menjadi beberapa macam, dalam keadaan tidak suci atau mendapatkan kotoran sering kita sebut dengan istilah ‘Hadas’. Hadas sendiri merupakan Bahasa arab yang berarti keadaan tidak suci. Dalam keadaan tersebut tentunya kita dilarang untuk menjalankan ibadah. Hadas sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu hadas kecil dan hadas besar.

Adapun yang dimaksud dengan hadas kecil yaitu najis yang bersumber dari kotoran luar, ahli fikih menyepakati bahwa beberapa kotoran yang masuk ke dalam kategori hadas kecil adalah air kecing dewasa atau bayi, air besar (tinja), angin yang keluar lewat jalur belakang (kentut), wadi, dan mazi.

Tentu kondisi tersebut dapat dikategorikan najis apabila terjadi pada kondisi sadar dan sehat. Berbagai macam hadas kecil yang dilakukan baik secara sengaja ataupun tidak di sengaja dapat disucikan dengan carab er wudhu dan mengganti pakaian yang terkena najis cairan.

Sedangkan hadas besar dikategorikan kepada kondisi orang yang sedang dalam keadaan janabah atau junub, wanita haid, serta wanita nifas. Hal tersebut tertera pada firman Allah SWT dalam Q.S Al Maa’idah : 6, yang berarti “… dan jika kamu junub maka mandilah…”. Serta pada firman Allah yang terdapat pada Q.S Al Baqarah : 222 yang berarti “mereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah : ‘haid itu adalah suatu kotoran’…”.

Untuk mensucikan diri dari hadas besar, diwajibkan untuk mandi wajib. Adapun tata cara mandi wajib dibedakan antara junub, haid, dan nifas. Berikut tata cara mandi wajib, dikutip dari ceramah Ustadz Abdul Somad. Lc., MA.

1. Membasuh tangan dengan air mengalir sebanyak 3 kali
2. Membasuh kemaluan beserta membersihkan kotoran yang menempel, mulai dari depan ke belakang menggunakan tangan kiri
3. Wudhu dengan sempurna seperti hendak melaksanakan ibadah Sholat
4. Niat sembari membasahi kaki sebelah kanan
5. Secara perlahan basahi seluruh badan dengan air mengalir dari sisi kanan ke sisi kiri
6. Pastikan seluruh lipatan terkena air

Adapun niat yang diucapkan untuk melaksanakan mandi wajib berbeda-beda. Berikut perbedaan pengucapan kalimat untuk masing-masing hadas besar.

1. Mandi Junub (setelah berhubungan)

”bismillahirahi rahmani Rahim, nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal janabati fardhlon lillahi ta’ala”

‘Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala’

2. Mandi setelah Menstruasi/Haid

“bismillahi rahmani Rahim, nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal haidi fardlon lillahi ta’ala”

‘Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haid, fardlu karena Allah Ta’ala’

“bismillahi rahmani Rahim, nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal nifasi fardlon lillahi ta’ala”

‘Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifar fardlu karena Allah Ta’ala’.

Nah itu dia beberapa Langkah untuk melakukan mandi wajib. Semoga membantu