Cara Dhuha Dan Tahajud Yang Benar Serta Doa Setelah Shalat

Shalat Dhuha yang tahajud adalah salah satu dari banyak shalat sunnah yang bisa dikerjakan oleh umat islam untuk memperoleh pahala dan terkabulnya doa. namun banyak juga yang belum tahu tata cara Shalat Dhuha maupun Tahajud yang benar. artikel berikut ini akan mengupas tuntas semuanya.

Beritaku.id, Berita Islami – Dalam Islam, selain shalat 5 waktu yang hukumnya wajib, ada pula shalat-shalat sunnah. Shalat sunnah sangat di anjurkan karena berbagai faedahnya. Rasulullah SAW pun sosok yang rajin melaksanakan shalat-shalat sunnah.

Oleh : Nisyya Izzatin Naila (Penulis Berita Islami)

Ilustrasi seorang yang sedang melaksanakan shalat (idntimes.com)

Meskipun Beliau merupakan orang yang telah di jamin masuk surga, namun selalu Beliau berusaha memperbanyak ibadah-ibadah sunnah. Ini tentunya memotivasi kita, orang yang belum terjamin masuk surga, untuk giat memperbanyak ibadah-ibadah sunnah seperti yang di contohkan Rasulullah SAW.

Berbagai Macam Shalat Sunah
Ada berbagai macam shalat sunnah, mulai yang dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah, dilakukan secara sendiri atau munfarid, mengiringi shalat wajib, hingga yang tidak mengiringi shalat wajib.

Shalat sunnah yang di anjurkan untuk di laksanakan secara berjamaah yaitu shalat gerhana bulan, shalat gerhana matahari, shalat tarawih, shalat idul fitri, shalat idul adha, dan shalat istisqa’.

Sedangkan shalat-shalat sunnah lain seperti dhuha, hajat, witir, tasbih, tahajud dan lainnya bisa di kerjakan secara munfarid.

Lalu ada pula shalat sunnah yang mengiringi shalat wajib. Shalat sunnah ini biasa di sebut shalat sunnah rawatib.

Ada beberapa shalat sunnah rawatib, yaitu dua rakaat sebelum subuh, empat rakaat sebelum dzuhur, dua rakaat setelah dzuhur, empat rakaat sebelum ashar, dua rakaat setelah maghrib, dan dua rakaat setelah isya.

Shalat sunnah berikutnya yaitu shalat sunnah yang tidak mengiringi shalat wajib, seperti shalat malam atau qiyamul lail, shalat dhuha, shalat tahiyyatul masjid, dan sebagainya.

Baca Juga Beritaku: Dzikir Setelah Sholat Dhuha, Untuk Mendapatkan Rezeki

Shalat Malam Atau Qiyamul Lail
Terkait shalat malam atau qiyamul lail, disebut shalat malam karena dilaksanakan di malam hari. Biasanya dilaksanakan pada dua pertiga ataupun sepertiga malam terakhir.

Shalat malam identik dengan shalat tahajud, yang mana di lakukan setelah bangun dari tidur.

Shalat malam merupakan rangkaian dari shalat-shalat sunnah yang di laksanakan di malam hari, biasanya terdiri dari kombinasi sholat tahajud, hajat, witir, tasbih maupun shalat tobat.

Meskipun shalat malam identik dengan shalat tahajud, namun ada perbedaan diantara keduanya. Shalat malam dapat dilakukan sebelum maupun sesudah tidur.

Kita boleh melaksanakan shalat hajat, witir, juga shalat mutlak walaupun kita belum tidur.

Adapun shalat tahajud dapat dilaksanakan hanya sesudah bangun dari tidur.

Ketika kita melaksanakan shalat tahajud berarti kita sedang melaksanakan shalat malam. Namun ketika kita melaksanakan shalat malam, belum tentu adalah shalat tahajud, bisa saja shalat sunnah lainnya.

Pada tulisan ini akan membahas lebih spesifik tentang sholat dhuha dan sholat tahajud. Dimana akan di bahas terkait keutamaan dari kedua shalat tersebut, surat yang dibaca, hingga tata cara pelaksanaannya.

Yuk silakan di simak baik-baik ya!

Shalat Dhuha
Shalat dhuha merupakan salah satu shalat sunnah, yang mana pelaksanaannya yaitu di waktu dhuha. Definisi waktu dhuha yaitu waktu selepas matahari terbit hingga terasa panas menjelang adzan dzuhur.

Meskipun shalat dhuha adalah shalat sunnah, namun sangat di anjurkan untuk dilaksanakan dilaksanakan karena berbagai keutamaannya. Rasulullah SAW pernah berwasiat kepada Abu Hurairah ra. terkait sholat dhuha, ia berkata :

Begitu utamanya shalat dhuha sehingga Rasulullah berwasiat seperti itu pada Abu Hurairah. Wasiat tersebut tentunya tidak hanya di peruntukkan bagi Abi Hurairah, namun bagi kita semua umat Islam.

Di antara keutamaan-keutamaan dari shalat dhuha yaitu sebagai sarana untuk memohon ampunan pada Allah SWT, tidak termasuk golongan orang-orang yang lalai, di bangunkan sebuah rumah di surga, mendapatkan pahala seperti orang yang pergi haji dan umroh, serta di berikan rizki yang cukup.

Shalat Tahajud
Selain shalat dhuha, dalam tulisan ini juga membahas tentang shalat tahajud. Shalat tahajud merupakan shalat sunnah yang tergolong istimewa.

Ini karena tidak semua orang dapat mengerjakannya secara istiqamah, mengingat waktu pelaksanaannya adalah tengah malam sesudah bangun dari tidur malam.

Waktu di mana kebanyakan orang sedang tertidur pulas. Dalam Al-Qur’an pun Allah menyebutnya istimewa, dan barang siapa yang melaksanakannya maka Allah SWT akan mengangkatnya ke tempat yang terpuji. Berikut bunyi ayatnya:

Mengapa shalat tahajud begitu istimewa? Karena waktu pelaksanaannya yaitu tengah malam, dan sepertiga malam terakhir adalah waktu yang paling utama.

Waktu di mana mayoritas manusia tertidur pulas dan merasa berat untuk bangun. Pada saat itu justru malaikat-malaikat sedang turun ke bumi dan Allah mengabulkan doa-doa yang di lantunkan hamba-Nya

Dalam heningnya malam pengetahuan-pengetahuan yang masih gelap dan menjadi rahasia tersingkap.

Segala ampunan dan cinta juga akan di berikan Allah kepada orang-orang yang melaksanakan shalat tahajud tersebut.

Dosa-dosanya pun di ampuni, dan ia di jauhkan dari perbuatan dosa. Ia juga akan di iringkan hisabnya di akhirat kelak dan mendapat jaminan masuk surga oleh Allah SWT.

Selain keutamaan-keutamaan tersebut, shalat tahajud juga berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan raga. Melaksanakan shalat tahajud membuat pikiran lebih jernih dan emosi lebih terkontrol.

Shalat tahajud juga dapat melancarkan aliran darah di tubuh, melancarkan aliran udara dalam paru-paru, juga meningkatkan kekebalan tubuh.

Hal ini karena saat melaksanakan tahajud di sepertiga malam, udara yang kita hirup masih sangat segar.

Baca Juga Beritaku: Cara Sholat Muhammadiyah, Tahajud Dan Dhuha, Urutan Serta Doa

Surat yang Dibaca saat sholat Dhuha dan Tahajud
Shalat Dhuha
Dalam shalat, setelah membaca surat Al-Fatihah, kita diperbolehkan membaca surat apa saja yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Namun, dalam shalat tertentu disunnahkan untuk membaca surat tertentu setelah membaca surat Al-Fatihah.

Begitu pula dengan shalat dhuha, ada surat tertentu yang di sunnahkan untuk dibaca.

Dalam kitab Al-Taqriratus Sadidah, di jelaskan bahwa ada empat surat dalam Al-Qur’an yang di sunnahkan untuk dibaca saat melaksanakan shalat dhuha.

Surat tersebut yaitu surah Asy-Syams, Ad-Dhuha, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.

Kemudian dalam kitab Hawasyi Tuhfatil Muhtaj, juga disebutkan hal yang sama.

Dikatakan bahwa lebih utama membaca surah Asy-Syams pada rakaat pertama dan surah Ad-Dhuha pada rakaat kedua apabila hanya melaksanakan 2 rakaat shalat.

Sedangkan apabila melaksanakan sholat dhuha lebih dari dua rakaat, maka surat Asy-Syams dan Ad-Dhuha disunnahkan dibaca pada rakaat pertama.

Sementara surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas disunnahkan dibaca pada rakaat-rakaat berikutnya.

Jadi, apabila kita akan melaksanakan shalat dhuha sebanyak 8 rakaat, maka dua rakaat pertama disunnahkan membaca surat Asy-Syams dan Ad-Dhuha.

Kemudian rakaat-rakaat berikutnya, yaitu dua rakaat kedua, dua rakaat ketiga, dan dua rakaat terakhir, maka di sunnahkan membaca surat Al-Kafirun (pada rakaat pertama) dan surat Al-Ikhlas (pada rakaat kedua).

Shalat Tahajud
Dalam beberapa shalat ada beberapa surat atau ayat yang disunnahkan dibaca setelah membaca surat Al-Fatihah.

Contohnya saja dalam shalat dhuha yang disunnahkan membaca surat Asy-Syams, Ad-Dhuha, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas setelah membaca surat Al-Fatihah.

Namun, dalam shalat tahajud tidak ada keterangan khusus mengenai surat apa yang di sunnahkan di baca setelah surat Al-Fatihah.

Walaupun demikian, pada rakaat pertama setelah surat Al-Fatihah biasanya yang di baca adalah surat Al-Kafirun.

Sementara pada rakaat kedua, setelah bacaan surat Al-Fatihah biasanya yang di baca adalah surat Al-Ikhlas.

Tata Cara Shalat Dhuha dan Tahajud agar Keinginan Terkabul
Ilustrasi Shalat DhuhaTata Cara Shalat Dhuha
Shalat dhuha di laksanakan dengan tiap 2 rakaat salam. Dalam melaksanakan shalat dhuha, minimal yaitu 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

Apabila kita shalat dhuha 4 rakaat, maka di kerjakan dengan dua rakaat salam, setelah itu dua rakaat lagi dan salam. Begitu pula dengan shalat dhuha 6, 8, 10, dan 12 rakaat.

Tata cara pelaksanaan shalat dhuha sebenarnya hampir sama seperti shalat wajib, yang berbeda hanya pada waktu pelaksanaan, bacaan-bacaan, dan doanya.

Waktu pelaksanaan shalat dhuha yaitu 20 menit setelah terbitnya matahari hingga sebelum mamasuki waktu shalat dzuhur.

Untuk waktu paling utama dalam melaksanakan shalat dhuha yaitu akhir atau seperempat siang.

Shalat dhuha di mulai dengan niat. Kemudian takbirotul ihram, lalu setelah itu di sunnahkan membaca doa iftitah.

Selanjutnya membaca surat Al-Fatihah dan di ikuti membaca surat pendek lainnya (di sunnahkan membaca Asy-Syams atau Al-Kafirun pada rakaat pertama).

Setelah itu ruku’, i’tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, sujud kedua.

Kemudian berdiri lagi untuk melaksanakan rakaat kedua. Pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan di sambung surat pendek lainnya (di sunnahkan membaca Ad-Dhuha atau Al-Ikhlas pada rakaat kedua).

Lalu ruku’, i’tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan tahiyyat akhir. Terakhir yaitu salam.

Doa Shalat Dhuha
Setelah selesai melaksanakan shalat, maka di sunnahkan berdzikir dan membaca doa khusus shalat dhuha. Berikut bunyi dari doa shalat dhuha:

Allahumma innadhdhuha-a dhuha-uka, walbahaa-abahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwaatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahuma inkaana rizqii fissamma-i fa anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana harooman fa thohhirhu, wa inkaana ba’idan fa qoribhu, bihaqqiduhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudrotika, aatini maa ataita ‘ibaadakash shoolihiin.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.

Baca Juga Beritaku: Dzikir Setelah Sholat Dhuha, Bacaan Dan Hukumnya Dalam Islam

Tata Cara Shalat Tahajud
Ilustrasi Shalat TahajudDalam melaksanakan shalat tahajud terdapat syarat khusus, yakni harus sudah tidur.

Waktu yang di perbolehkan untuk melakukan shalat tahajud yaitu mulai setelah shalat isya hingga sebelum memasuki waktu subuh.

Sedangkan waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud yaitu pada sepertiga malam terakhir, atau sekitar 02.00 hingga sebelum subuh.

Adapun tata cara dalam melaksanakan shalat tahajud sama seperti kebanyakan shalat sunnah lainnya, hanya bacaan niat dan doa yang berbeda.

Shalat tahajud di laksanakan dengan tiap 2 rakaat salam atau 4 rakaat salam. Minimal melaksanakan shalat tahajud yaitu 2 rakaat dan maksimalnya ada perbedaan pendapat beberapa ulama.

Menurut hadits riwayat Bukhori, di ceritakan oleh Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW melaksanakan shalat tahajud 11 rakaat.

Berdasarkan hadits di atas, 11 rakaat termasuk 3 rakaat adalah shalat witir. Dalam praktiknya sahalat tahajud dapat di laksanakan 2+2+2+2+3, artinya shalat tahajud 8 rakaat di mana setiap 2 rakaat salam di tambah 3 rakaat shalat witir. Bisa pula 4+4+3, artinya shalat tahajud 8 rakaat dengan 4 rakaat salam di tambah 3 rakaat shalat witir.

Niat Sholat Tahajud
Shalat tahajud di mulai dengan niat. Adapun untuk niat shalat tahajud seperti berikut:

“Ushallii sunnatan tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla.”

Artinya: “Aku niat sholat sunat tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

Lalu takbirotul ihram, setelah itu di sunnahkan membaca doa iftitah. Selanjutnya membaca surat Al-Fatihah dan di ikuti membaca surat pendek lainnya. Setelah itu ruku’, i’tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, sujud kedua. Kemudian berdiri lagi untuk melaksanakan rakaat kedua. Pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan di sambung surat pendek lainnya. Lalu ruku’, i’tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan tahiyyat akhir. Terakhir yaitu salam. Apabila telah selesai melaksanakan shalat tahajud maka terakhir yaitu doa.

Doa Shalat Tahajud
Berikut adalah doa shalat tahajud:

Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Walakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. wa’dukal haq. Waliqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wabika âmantu. Walaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bik khâshamtu. Wailika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya:
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Sgala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Tata cara di atas apabila kita melaksanakan shalat tahajud dengan tiap 2 rakaat salam. Apabila kita melaksanakan shalat tahajud dengan tiap 4 rakaat salam, maka niat bisa di ganti sendiri menjadi 4 rakaat.

Kemudian untuk pelaksanannya, setelah rakaat kedua maka berdiri lagi untuk melaksanakan rakaat ketiga. Seterusnya sama seperti ketika tiap 2 rakaat salam.

Referensi :

dream.co.id, islami.co, nu.or.id