Berbagai Cara Memutihkan Gigi Melalui Perawatan Dokter

Sikatlah gigi Anda dengan perlahan. Tidak perlu terburu-buru. Menyikat gigi terlalu keras dapat merusak jaringan enamel gigi dan juga gusi Anda.

Idealnya, Anda butuh waktu sekitar 2-3 menit untuk menyikat seluruh bagian gigi dalam mulut.

5. Dental bonding
Dental bonding adalah cara lain yang bisa dokter lakukan untuk memutihkan gigi. Dibanding dengan crown dan veneer, biaya dental bonding juga cenderung lebih murah.

Perawatan gigi satu ini dapat membuat Anda bisa tersenyum lebih percaya diri hanya setelah satu kali kunjungan saja. Biasanya, perawatan ini membutuhkan waktu sekitar 30 sampai 60 menit.

Untuk melakukan dental bonding, dokter akan mengikir gigi supaya permukaan gigi Anda menjadi kasar. Cairan khusus akan dioles di permukaan gigi tadi sebagai zat pengikat.

Setelah itu, dokter akan meletakkan resin komposit di permukaan gigi yang bermasalah. Resin komposit adalah bahan khusus yang dapat digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang hilang serta memperbaiki warna dan kontur gigi.

Dokter akan menyesuaikan warna resin komposit dengan warna alami gigi Anda. Setelah resin komposit berhasil diterapkan di permukaan gigi, dokter akan menggunakan sinar ultraviolet untuk mengeraskannya.

Dental bonding juga dapat memperbaiki kerusakan pada gigi. Beberapa orang melakukan perawatan ini untuk memperbaiki gigi yang sudah lapuk dan retak. Prosedur ini juga dapat menutup celah kecil di antara gigi serta mengubah ukuran gigi.

Apakah pemutihan gigi itu hasilnya permanen?

Hasil pemutihan gigi tidak ada yang permanen. Warna gigi putih yang cemerlang biasanya bertahan beberapa bulan hingga 3 tahun. Semua jangka waktu tersebut sangat bervariasi pada beberapa orang.

Efek pemutihan gigi yang bertahan lama juga sangat bergantung pada kebiasaan sehari-hari setiap orang. Jika Anda masih menjalani kebiasaan merokok atau minum anggur merah, teh, dan kopi, maka minuman-minuman tersebut dapat menodai warna gigi Anda.

Hal itu bisa memengaruhi jangka waktu ketahanan efek pemutihan gigi yang Anda lakukan. Oleh karena itu, penting untuk Anda tetap menjalankan kebersihan gigi dan mulut yang prima setiap saat.

Apa risiko dari pemutihan gigi?
Setiap perawatan pastinya memiliki risiko-risiko yang menyertainya. Apalagi jika tidak dirawat dengan baik dan dibiarkan begitu saja.

Begitu pula risiko yang bisa menyertai setelah Anda melakukan perawatan pemutihan gigi. Beberapa risiko yang bisa terjadi adalah adanya kemungkinan gusi Anda menjadi lebih sensitif, apalagi jika sebelumnya Anda memiliki gigi sensitif. Kondisi gigi menjadi lebih sensitif biasanya terjadi di tahapan awal dari proses pemutihan gigi.

Beberapa kemungkinan risiko lainnya dari perawatan pemutihan gigi adalah terjadinya luka bakar pada gusi. Jika Anda menggunakan peralatan pemutih yang digunakan di rumah, proses pemutihan gigi tersebut dapat berisiko merusak enamel gigi.

Jika gigi Anda menjadi lebih sensitif, berikut adalah cara untuk mengurangi gejala yang muncul:

* Menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Pasta gigi ini biasanya mengandung kalium nitrat yang dapat mengurangi ketegangan pada saraf gigi.
* Menghentikan obat pemutih yang sedang dipakai selama 2 atau 3 hari. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu gigi beradaptasi terhadap obat-obatan yang dipakai.
* Gunakan produk yang mengandung fluoride tinggi untuk membantu remineralisasi pada gigi Anda. Pakai produk ini 4 menit sebelum memakai produk pemutih.

Memutihkan gigi dengan peralatan pemutih yang dilakukan sendiri di rumah juga lebih berisiko karena tidak adanya pelindung mulut yang seharusnya disediakan oleh dokter gigi. Jika ada pun biasanya tidak pas dengan ukuran mulut Anda, sehingga beberapa gel pemutih dapat bocor ke gusi dan mulut. Hal itu dapat menyebabkan lepuh di area mulut Anda.

Selain gigi menjadi lebih sensitif, efek samping dari pemutihan gigi adalah adanya potensi mengalami iritasi pada dinding-dinding mulut. Iritasi pada mulut merupakan hasil dari proses pemutihan gigi dan terjadi pada tahapan akhir. Kedua kondisi ini hanya terjadi sementara dan akan hilang antara 1 hingga 3 hari setelah selesai melakukan perawatan.

Apa yang bisa dilakukan untuk mempertahankan gigi yang sudah diputihkan?
Berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga warna putih pada gigi Anda tidak berubah kembali:

* Menghindari makanan yang dapat memengaruhi makanan atau minuman yang dapat meninggalkan noda pada gigi. Jika Anda terpaksa mengonsumsi minuman yang dapat memengaruhi warna gigi, maka lebih baik untuk menggunakan sedotan agar tidak langsung mengena ke gigi depan Anda.
* Menyikat gigi sesaat setelah mengonsumsi makanan atau minuman tersebut.
* Menjaga kebersihan gigi dengan selalu menyikat gigi setidaknya dua kali dalam sehari dan menggunakan dental floss.
* Menggunakan pasta gigi yang mengandung pemutih untuk membersihkan noda pada permukaan gigi dan mencegah gigi menjadi kuning. Hal ini dapat dilakukan seminggu satu atau dua kali.
* Melakukan perawatan dan kontrol ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Jika Anda merokok atau sering mengonsumsi minuman yang dapat meninggalkan noda pada gigi, maka lakukanlah kontrol lebih sering.

Apakah pemutih gigi dapat merusak enamel gigi?
Enamel adalah lapisan terluar gigi yang melindungi gigi dari berbagai kerusakan. Biasanya setiap pemutih gigi mengandung carbamide peroxide yaitu merupakan zat yang dapat merusak enamel.

Namun pemutih gigi yang diberikan oleh dokter gigi biasanya aman untuk digunakan karena hanya mengandung carbamide peroxide sebanyak 10%.

Apakah proses memutihkan gigi ini dapat merusak saraf gigi?
Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa proses pemutihan gigi memiliki dampak jangka panjang terhadap saraf gigi.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa proses pemutihan gigi memerlukan proses perawatan saluran akar untuk mencegah berbagai masalah pada gigi yang mungkin dapat muncul di kemudian hari.

Jangan tergiur produk pemutih gigi instan
Saat ini banyak produk pemutih gigi instan di jual di dunia maya maupun di pasaran. Testimoni bombastis dan harga yang murah membuat banyak orang tergiur ingin mencobanya.

Akan tetapi, Anda harus hati-hati. Pakai sembarang produk pemutih bisa jadi bukan membuat Anda untung, tapi malah buntung. Apalagi bila Anda membeli produk pemutih lewat toko online.

Produk pemutih gigi tertentu yang beredar di pasaran berpotensi mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan efek samping serius.

Maka dari itu, sebelum beli produk apa pun, selalu baca dulu komposisi bahannya dengan baik. Pastikan produk yang Anda beli aman dan sudah punya segel dari organisasi terkemuka seperti American Dental Association atau BPOM RI. Segel ini menunjukkan bahwa produk yang Anda gunakan aman dan efektif untuk merawat gigi.

Apakah aman memutihkan gigi selama masa kehamilan atau menyusui?
Sulit untuk mengetahui apakah pemutih gigi berbahaya bagi Anda atau bayi Anda karena tidak ada cukup penelitian di bidang ini.

Oleh karena itu, banyak dokter yang akan menyarankan agar ibu hamil menunggu sampai melahirkan dan proses menyusui selesai, sebelum memulai perawatan pemutihan gigi. Apalagi mengingat kebanyakan pemutih gigi mengandung bahan kimia hidrogen peroksida yang secara kimiawi merupakan air dengan atom oksigen tambahan yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan jika digunakan dalam konsentrasi tinggi.