Bacaan Sholat Taubat Dan Tata Cara Melakukannya

PerbesarSholat sumber foto: PinterestSudah tahukah Anda isi bacaan sholat taubat? Taubat yang paling dianjurkan oleh Allah SWT adalah taubat nasuha. Meski sangat dikenal, tidak semua umat Muslim tahu tata cara melakukan sholat taubat.Sholat taubat nasuha adalah taubat yang murni dari dalam hati. Intinya kita memohon ampunan dari Allah atas semua dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat. Nah, bagaimana hukum, tata cara, dan bacaan sholat taubat yang benar sesuai syariat? Simak penjelasannya berikut ini:

Tata Cara Lengkap Sholat Taubat

Perbesarcom-Ilustrasi Salat Foto: pixabaySholat taubat nasuha ini disarankan untuk dilakukan di malam hari. Sebaiknya Anda mengerjakan sendiri agar lebih khusyu’. Tata cara melakukannya sama seperti sholat sunnah lainnya. Jumlah rakaat sholat taubat yakni dua rakaat dengan sekali salam. Berikut adalah tata cara melaksanakan sholat taubat:

1. Niat Sholat Taubat Nasuha

Bacaan niat sholat taubat nasuha yakni,

Usholli sunnatat taubati rokaataini lillahi ta’aala.

Artinya: “Saya niat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah.”

3. Membaca doa Istiftah/iftitah

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Membaca surat dari Alquran. Pada rakaat pertama disarankan membaca surat Al-Kafirun. Pada rakaat kedua disarankan membaca surat Al-Ikhlas.

7. I’tidal (Membaca doa i’tidal)

8. Sujud (Membaca tasbih sujud tiga kali)

9. Duduk di antara dua sujud (Membaca doa ‘Robbighfirlii warhamnii…’)

10. Sujud kedua (Membaca tasbih sujud tiga kali)

11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai 10.

12. Tasyahud akhir (Membaca bacaan tasyahud akhir)

Bacaan Sholat Taubat Nasuha

PerbesarIlustrasi pria muslim sedang berdoa. Foto: Shutter StockSetelah mengerjakan sholat taubat, lanjutkan dengan membaca tasbih (subhanallah) sebanyak 33x, tahmid (alhamdulillah) sebanyak 33x, dan takbir (Allahu akbar) sebanyak 33x.

Disusul kalimat tauhid atau dzikir (laa ilaha ilallah) sebanyak 33x atau 100x, dan shalawat nabi (allahumma shalli ala muhammad).

Setelah itu dianjurkan memperbanyak bacaan istighfar yang ditujukan untuk memohon ampunan Allah SWT. Bacaan istighfar setelah sholat taubat nasuha adalah:

Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaihi.

Artinya: “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepada-Nya.”

Bacaan tersebut diucapkan 100 kali dengan setulus-tulusnya. Setelah itu baru membaca doa sholat taubat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:Allahumma anta robbi laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana abduka wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A ‘udzu bika min syarri maa shona’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii, faghfirlii fainnahuu alaa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Perbesarcom-Ilustrasi menjalankan ibadah Sholat Foto: ShutterstockMengutip buku Seri Fiqih Kehidupan 3: Shalat karya Ahmad Sarwat (2011), taubat secara bahasa artinya kembali. Dalam kitab Kifayah At-Thalib Ar-Rabbani dan kitab Lisanul Arab, taubat maksudnya kembali dari berbagai perbuatan yang tercela kepada perbuatan yang terpuji.

Ketika seorang Muslim melakukan suatu dosa, hendaknya ia segera bertaubat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At-Tahrin ayat 8 yang artinya,

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”

Dalam hadits dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahuanhu, “Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda,’Tidaklah ada seorang hamba yang melakukan perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu’ dengan baik, mendirikan sholat dua rakaat, lalu minta ampun kepada Allah, kecuali pastilah Allah SWT ampuni” (HR. Abu Daud).

PerbesarIlustrasi pria muslim sedang salat. Foto: Shutter StockBerdasarkan hadits di atas, Rasulullah SAW menganjurkan agar umat-Nya melaksanakan sholat taubat untuk mendapat ampunan dari Allah SWT. Mengutip buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah oleh Muhammad Ajib (2020), mayoritas ulama berpendapat sholat taubat hukumnya mustahab.

Mustahab artinya perbuatan yang apabila dikerjakan mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakaan tidak mendapat dosa maupun siksa. Syaikh Nawawi al-Bantani yang merupakan ulama besar mazhab Syafi’i berpendapat sebagai berikut:

“Di antara yang termasuk sholat sunnah adalah sholat taubat. Sholat taubat itu 2 rakaat sebelum bertaubat kepada Allah SWT. Niatnya adalah niat sholat taubat. Namun sah juga jika dikerjakan setelah bertaubat. Bertaubat itu hukumnya wajib disegerakan walupun dosa kecil. Jika ditunda-tunda maka itu adalah sebuah dosa yang harus segera ditaubati.”

Kapan Waktu yang Tepat Untuk Sholat Taubat?

PerbesarIlustrasi wanita salat. Foto: ShutterstockSalah satu hal yang banyak dipertanyakan mengenai sholat taubat adalah kapan waktu pelaksanaannya. Mengutip buku Panduan Shalat Rasulullah oleh Imam Abu Wafa (2020), tidak ada waktu khusus.

Anda boleh melaksakan kapan saja, baik siang hari atau malam hari. Ketika melakukan perbuatan maksiat, bersegeralah mendirikan sholat dua rakaat.

Ibnu Taimiyyah rahimahullahu ta’ala, berkata:

“Demikianlah sholat taubat itu dilakukan ketika seseorang melakukan kesalahan, maka taubat itu wajib disegerakan dan ia dianjurkan melakukan sholat dua rakaat kemudian ia bertaubat sebagaimana hadits Abu Bakar as-Shiddiq.” (lihat kitab Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah 23/512, cetakan Darul Wafa).

Sementara itu Mohamad As’adi bin Tawi dalam Ayat-Ayat Nasihat (2018) menganjurkan agar sholat taubat nasuha dilakukan saat malam hari, selepas sholat isya sampai tengah malam agar lebih khusyu’.

Yang tidak kalah penting, perhatikan waktu-waktu yang dilarang untuk sholat sunnah, yaitu:

* Saat terbit fajar kedua sampai terbit matahari.

* Dari terbit matahari sampai matahari naik sepenggalah.

* Saat matahari persis di tengah-tengah sampai condong.

* Dari sholat Ashar sampai tenggelam matahari.

* Saat matahari tenggelam hingga matahari tenggelam sempurna.

PerbesarIlustrasi pria muslim sedang berdoa. Foto: Shutter StockTerdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi jika ingin taubat kita diterima oleh Allah SWT. Mengutip Ahmad Sarwat (2011: 451) syaratnya adalah sebagai berikut:

Ikhlas maksudnya motivasi yang melatarbelakangi seseorang untuk bertaubat itu harus murni dari lubuk hati yang paling dalam, bukan sekadar untuk pencitraan.

Ciri orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh adalah sangat menyesali perbuatannya. Meskipun punya kesempatan untuk melakukannya lagi, ia sama sekali enggan.

3. Tidak Mengulangi Perbuatannya

Muslim dikatakan telah bertaubat jika ia tidak pernah lagi mengulangi perbuatan dosa tersebut. Jadi jika dulu seseorang meninggalkan sholat lima waktu dan sekarang masih ada satu atau dua waktu sholat yang ditinggalkan, maka ia belum dikatakan taubat, tetapi masih dalam proses menuju ke sana.

Ia harus memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak dan mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya.

5. Dilakukan Sebelum Ajal

PerbesarIlustrasi ajal. Foto: Shutter StockMasa bertaubat itu sebelum napas di kerongkongan (sakaratul maut). Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya.” (HR. At-Tirmidzi, hasan).

Taubat juga hanya akan diterima sebelum matahari terbit dari barat alias kiamat. Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

“Tidak akan terjadi Kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat, jika ia telah terbit, lalu manusia menyaksikannya, maka semua orang akan beriman, ketika itu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.

Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan. Istighfar dapat menghapus dosa, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 33 yang artinya, “Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sholat taubat dikerjakan ketika seseorang merasa menyesal karena telah berbuat dosa. Tidak hanya terbatas pada dosa-dosa yang berat, tetapi juga dosa-dosa kecil yang banyak dianggap remeh.

PerbesarIlustrasi melaksakan ibadah salat. Foto: PixabayMengutip buku Ya Allah, Mudahkan Rezeki dan Jodohku karya Ustadz Ahmad Sobiriyanto, taubat memiliki sejumlah manfaat. Seandainya setiap orang memahami keutamaannya, maka mereka akan berlomba-lomba untuk memohon ampunan Allah.

Keutamaan bertaubat antara lain:

“…Sesungguhnya, Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri.” (QS. al-Baqarah [2]: 222).

2. Sebab Datangnya Keberuntungan

“…Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian beruntung.” (QS. an-Nuur [24]: 31).

3. Diselamatkan dari Siksa Neraka

PerbesarIlustrasi neraka. Foto: LoggaWiggler via pixabay.”Maka, sesudah mereka (nabi-nabi) datanglah suatu generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman serta beramal shalih maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam [19]: 59-60).

4. Sebab Turunnya Barakah

“Dan (Hud berkata), “Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.” (QS Huud ayat 52)

5. Mendapat Pahala yang Besar

“Kecuali orang-orang yang bertaubat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan dengan tulus ikhlas (menjalankan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman.” (QS. An Nisaa ayat 146).

Disarankan setelah melakukan taubat nasuha untuk bersedekah. Selain itu tidak melakukan dosa yang diperbuat sebelumnya dan selalu berbuat baik.(ANG & ERA)